V o t i n g****
happy readinggggg...
"aku yakin,bahkan suster yang mengatakan bahwa Claudia sudah tiadapun tak ada dalam rekapan ini!" Aldo menunjuk layar laptop Josh yang terlihat keluaran terbaru itu
"apa kau yakin,lihatlah hanya dua orang suster!" Alan bertanya karna nyatanya hanya dua orang suster yang masuk ke dalam ruangan Claudia.Aldo menggeram
"apa ada yang pernah masuk kedalam ruang keamanan?" tanya Alan pada Josh,Josh mengernyitkan dahinya
"sepertinya tidak,aku akan panggil Tian!" setelah mengucapkan itu Josh menelfon seseorang yang tak lain adalah Tian
"ya tuan!" setelah beberapa menit Tian datang
"duduklah!" laki2 muda itu duduk dengan sopan diantara tiga laki2 yang sangat berpengaruh di rumah sakit ataupun di dunia
"jadi apakah ada masalah tuan?" tanya Tian sopan,Josh membalik layar laptotnya pada Tian
"apa rekapan ini asli?" tanya Josh,alis Tian bertaut
"maksud tuan apa ada yang merekayasa rekapan ini?" tanya Tian sopan
"bukan,tapi kau bisa lihat ada hal yang aneh dalam rekapan CCTVmu!" kata Josh,Tian menajamkan matanya pada adegan dimana laki2 dengan jas hitam sedang berbicara sendiri
Tian menatap Aldo seolah bertanya 'apa ini tuan?',Aldo mengangguk.lalu Tian lagi memperhatikan layar laptop itu.dimana saat Aldo meluruh kelantai saat sesudah berbicara sendiri
"apa ini asli?" tanya Alan,Tian menatap Alan lalu berdehem.Tian sendiri juga merasa shock akan hal ini.kalau tanya asli tidak? jelas semua rekapannya asli,karna dirinya yang menyimpan sendiri rekapan itu
saat menunggu Tian meneliti rekapan di hari bulan dan tahun berikutnya apakah ada yang masuk kedalam ruangan keamanan Alan menanyai semua hal pada Aldo setelah kabar kematian Claudia
"kau ingat apa atau apapun mengenai suster itu?" tanya Alan yang juga bingung,tak mungkin kan temannya berbohong.apalagi dilihat dari hasil CCTV bahwa memang Aldo berbicara dengan orang namun orang itu tak berwujud
"aku sempat melihat name tagnya bernama Emily,hanya itu!" kini pandangan Alan beralih ke arah Josh dan Josh tahu akan hal itu.Josh berjalan kearah komputernya dan mengeprint hasilnya setelah mengotak atik benda mati itu
"ini tuan jadwal para suster yang berjaga di malam itu!" Aldo menatap lembaran yang di berikan oleh Josh,Aldo sempat memuji rumah sakit kawannya ini karena masih menyimpan semua data yang mungkin penting seperti dirinya saat ini
"tidak ada nama Emily!" gumam Alan,Alan menatap Tian yang masih mencoba mengotak atik laptop Josh
"Tian!" panggil Alan,Tian mendongak dari laptopnya karena panggilan namanya
"ya tuan!"
"coba kau ulang dimana saat suster berlari,kau lihat siapa saja dua suster lainnya!" Tian mengangguk dan Aldo merutuki dirinya sendiri karna tak berfikir sejauh itu"ini tuan" Tian menyerahkan laptot yang ada di meja pada Alan
"Josh apa kau kenal dua suster ini!" tanya Alan,Josh mengangguk"itu suster Linda dan suster Kania!"
"kau panggil mereka!" pinta Alan,Josh mengangguk saja dan menelfon bagian ruang informasi"selamat siang dokter!" sapa dua wanita cantik yang masih berumur 25th
"selamat siang!" balas Josh
"kalian duduklah" pinta Josh dan keduanya mengangguk patuh.mereka sempat shock mendapati dua lelaki tampan yang sangat familiar dan Tian rekan kerja bagian keamanan ada disana juga"kau suster Linda dan suster Kania!" tanya Alan to the point.mereka kompak mengangguk
"coba kau ingat2 rekapan CCTV ini" mereka menurut akan interuksi Alan,siapa yang tak kenal dengan wajah tampan putra dari keluarga Kelv itu,dan lagi wajah tampan satunya yang merupakan billionare sekarang
"apa kalian ingat!" mereka menatap Aldo lalu menatap layar laptop,Linda yang terlihat dengan kulit eksotisnya berdehem
"kenapa dalam rekapan CCTV ini dokter dan suster yang membantu kami tidak ada?" tanya Kania polos,ya Kania memang terkenal dengan kepolosannya,semua orang menatap Kania
"kau juga melihatnya?" Kania dan Linda mengangguk,dahi mereka mengerut saat melihat dimana Aldo berbicara sendiri,seolah Aldo berbicara dengan udara
"bagaimana tidak bahkan dokter cantik itu,ah bukan cantik lagi tapi sangat cantik itu yang menginteruksi kami bahwa tunangan anda tak bisa diselamatkan dengan gelengan kepala!" jelas Kania,sebenarnya dia takut setelah melihat hasil CCTV.bulu2 mereka seolah bergidik
"lalu-!"
****
lanjutin next chapter ya guy's
maaf gantung banget
terus Vote and comment ok
bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Husband
Romance"hancurkan secepatnya!" pinta seorang lelaki yang menahan amarahnya. "baik tuan!" jawab seorang laki2 yang berjas hitam.lalu mennunduk hormat pada atasannya. beberapa dokter berlarian kearah ruangan dimana seorang pasien tengah mengalami kejang2. "d...