V O T I N G
****
Aldo menggeram marah,bagaimana tidak? dia yang seharusnya sudah sampai rumah malah terpaksa harus bermalam di kantor lagi
"tuan butuh sesuatu?" tanya Dahlan melihat geraman Aldo pada berkas yang tak bersalah
"aku ingin kopi!" ucapnya,Dahlan mengangguk lalu menelfon layanan delivery.sekalian makan malam karena sedari tadi Aldo sama sekali tak beranjak dari duduknya
"bagaimana gadis itu?" tanya Aldo
"nona ganti rugi sudah sadar tuan,itu yang di katakan kepala maid Jona!" jawab Dahlan,Aldo mengangguk.namun juga menaikkan satu alisnya
"nona ganti rugi?" ulangnya
"hahha maaf tuan,karna saya belum tahu nama nona itu!" Dahlan menggaruk tengkuknya kikuk
"oh baiklah,kau tidak pulang?" tanya Aldo
"tidak tuan,saya akan temani anda!" Aldo mendengus
"cobalah untuk mencari istri juga agar kau tak selalu bersamaku!" Dahlan seolah tertohok,pasalnya umur Dahlan sudah tidak muda lagi dan pria itu tetap saja melajang karna tuannya ini belum mendapatkan pendamping hidup juga
"emm!"
"mulai besok carilah wanita!!" Dahlan memandang Aldo dengan tatapan yang sulit diartikan.Dahlan belum menikah karna orangtuanya mengamanatkan tugas pada Dahlan agar menjaga Aldo hingga Aldo menemukan kebahagian
dan Dahlan sanggup akan hal itu,dia tak kenal dengan wanita sama halnya dengan Aldo.seandainya Aldo menikah empat tahun lalu pasti sekarang Dahlan juga sudah menikah.tapi mau bagaimana lagi? siapa yang ingin kehilangan dan di tinggalkan? bahkan Dahlan juga harus membangun diri tuannya agar tidak selalu terpuruk
"mencari wanita bukan perkara gampang tuan apa lagi sebagai pendamping hidup!" ucap Dahlan bijak,Aldo paham dan sekarang dia juga sedang mencari tapi tak semudah membalikkan tangan
wanita? banyak yang ingin jadi istri Aldo tapi Aldo punya kriteria tersendiri.Aldo bahkan membuat janji bahwa dia akan perhatikan wanitanya kelak agar dia tak kecolongan lagi seperti dulu
"ya kau memang benar!" Aldo menengadahkan wajahnya dengan punggung bersandar pada headtender kursi kebesarannya
'tok tok tok'
ketukan di pintu membuat pembicaraan serius mereka terhenti sementara
Dahlan membawa dua kantong papper bag merk sebuah resto yang sangat di kenal Aldo setelah Dahlan menerima itu dari petugas delivery tentunya
"tuan aku juga pesankan makanan tadi!" ucap Dahlan,Aldo beranjak ke sofa tamu yang berada di ruangannya
Dahlan dengan telaten menyiapkan makanan untuk Aldo,Aldo sedikit risih sebenarnya tapi mau bagaimana lagi? di larangpun Dahlan pasti keras kepala.mereka menikmati makan dalam diam
****
seorang gadis cantik mengerjap2kan matanya menyesuaikan cahaya lampu dengan kedua bola matanya.Jeje,wanita itu mendudukan badannya pada headtender ranjang yang berukuran king size
mata Jeje menyapu tiap hal yang dapat di tangkap oleh netra coklatnya.seingatnya tadi! Jeje menepuk jidatnya tanda merutuki kebodohannya
"apa yang laki2 itu lakukan,dasar!" desis Jeje sebal
Jeje memijakkan kakinya yang telanjang pada lantai marmer yang terasa menusuk kulit kakinya.
pandangan Jeje memusat pada sebuah foto pada figura kecil yang terletak di papan panjang yang menggantung.seorang wanita cantik yang tersenyum,apa yang terjadi? setelah melihat foto itu Jeje ikut tersenyum.mungkin tertular ataupun karna kagum juga pada wanita cantik itu
'ceklek'
pintu terbuka menampakkan wanita paruh baya yang tersenyum kearah Jeje dengan nampan dan makanan yang menggiurkan bagi Jeje.ya wanita itu sangat lapar sekarang
"nona makanlah dulu!" pintanya lembut,Jeje tersenyum lalu duduk di sisi ranjang.wanita paruh baya itu mengikuti langkah Jeje
wanita itu kepala maid,Jona.wanita yang mungkin seumuran dengan mama Jeje meski terlihat jauh lebih muda mama Jeje saat di sandingkan
"maaf siapa nama aunty?" tanya Jeje lembut,dan Jona malah kaget.biasanya kalau orang di culik akan meronta dan berusaha kabur.tapi wanita cantik di depan Jona ini malah teelihat tenang dan terkesan easy going dengannya
"ah maaf nona saya Jona kepala maid di mansion tuan Aldo!" Jeje tersenyum
"jadi namanya Aldo?" tanya Jeje memancing Jona agar sedikit menceritakan billionare itu
"nona tidak tahu jika yang membawa nona adalah tuan Aldo?" tanya Jona balik tanpa menjawab pertanyaan Jeje
"aku tahu aunty Jo,hanya saja aku baru beberapa kali dan entah apa alasannya sampai aku di culik!" curhat Jeje dengan bibir yang sudah di manyunkan
jangan ditanya,Jona sangat gemas dengan gadis muda di hadapannya.bahkan banyak pertanyaan di kepala Jona.apa gadis ini kekasih tuan mudanya sampai harus di kurung? lalu ada masalah apa hingga harus di culik?
"apa nona kekasih dari tuan Aldo?" dengan cepat Jeje menggeleng,mana mungkin dia kekasihnya? pria sombong itu? Jeje memutar matanya malas
"nona makanlah,aku akan keluar dulu!" Jona akan beranjak namun tangannya sudah di cekal oleh Jeje
"aunty Jo bisa temani aku saja!" awalnya Jona ragu,namun melihat Jeje rasanya gadis itu tak akan berbuat apapun.Jona mengangguk
"baiklah nona,silahkan nona habiskan!" Jeje mengangguk,lalu memakan makanannya dengan santai
"siapa nama nona?"
"panggil aku Jeje aunty Jo!"
****
V O T I N G

KAMU SEDANG MEMBACA
Future Husband
Romance"hancurkan secepatnya!" pinta seorang lelaki yang menahan amarahnya. "baik tuan!" jawab seorang laki2 yang berjas hitam.lalu mennunduk hormat pada atasannya. beberapa dokter berlarian kearah ruangan dimana seorang pasien tengah mengalami kejang2. "d...