16.Harapan

2.9K 139 1
                                    

V      O      T       I       N       G

****

Happy readinggg

Alan memeluk Aldo
"gue gak nyangka lo bakal jadi adik ipar gue!" Aldo memutar matanya,Jeje? wanita itu sudah di culik sama sahabat2nya entah kemana

"gue harap lo bisa jagain dia,dia memang nakal dan childhish tapi di dalam tubuhnya banyak orang yang mengincarnya!" Aldo menaikkan satu alisnya

"lo akan tahu nanti jika waktunya" Alan tersenyum

"Aldo sayang!" Safanya memeluk Aldo tanpa malu,ya sifat Jeje mungkin menurun dari Safanya

"makasih,kalian udah kasih kado spesial buat mom dan dad!" lagi Aldo hanya mampu mengangguk pasrah

"kamu jagain dia ya" wajah Safanya berubah sendu namun seketika dia mengubahnya

"ya mom,aku pasti jagain Jeje!" Aldo tanpa ragu mengucapkannya,dan dia merasa aneh dengan mulut lancangnya

"mom ingin kalian cepat menikah!"

"menikah?" kaget Aldo,Safanya mengerutkan alisnya

"kalian emang mau terus jadi sepasang kekasih terus sampai tua?" tanya Safanya,Aldo menggaruk tengkuknya yang tak gatal.dia bingung dia terjebak dalam permainan apa sekarang?

"ya Do,lo harus cepat nikahin adik gue sebelum ada yang rebut dia!" bujuk Alan,Aldo ingin memaki Alan namun beda mulut beda fungsi tubuhnya.Aldo mengangguk

"makasih Al!" ucap Zidan yang ikut nimbrung.Aldo hanya mampu mengangguk

****

pagi ini seorang laki2 sangat malas untuk bangun dari ranjangnya hanya untuk sekedar minum air padahal tenggorokannya sangat kering

"gak baik kalau tidur terus dan mengacuhkan rasa hausmu!" Aldo mengerjap2kan matanya

"apa aku salah dengar?" tanyanya pada diri sendiri,namun dia sama sekali bergeming dari tidurnya

"gak mau bangun?"

"aish kenapa suaranya masih ada sih!" Aldo menutup wajahnya dengan bantal,mungkin hanya halusinasi Aldo sampai2 suara wanita yang buatnya jungkir balik ada di telinganya di paginya yang nyaman

Aldo merasakan bantal yang dia pakai untuk menutupi wajahnya di tarik oleh seseorang dan

pyarrrrr

mata Aldo membelalak kaget saat orang yang ada di pikirannya sebagai hantu ada di hadapannya

"ini!" Aldo menatap orang itu horror

"mau aku bantu kamu minum?" tanyanya,Aldo segera merebut gelas di tangan wanita itu meneguknya sampai habis

orang itu tersenyum manis pada Aldo yang membuat Aldo mematung
"ayo bangun,kita ada janji dengan mama!" Aldo bergeming dan terus menatap kearah orang yang ada di hadapannya

Jeje,ya orang itu adalah Jeje tertawa

abaikan orang di belakang Jeje ya readers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


abaikan orang di belakang Jeje ya readers

"segitu cantiknya ya aku?" tanya Jeje saat tak ada respon dari Aldo

Aldo tersadar lalu melotot kearah Jeje
"ngapain kamu kesini? lalu siapa yang izinin kamu masuk?" tanya Aldo memberondong Jeje

Jeje berdiri dan tersenyum
"aku tunggu di mobil 35 menit lagi!" setelah itu Jeje keluar dari kamar Aldo yang masih mematung

"aishhh!" Aldo mengacak rambutnya frustasi,lalu dengan cepat dia berlari ke kamar mandi.entahlah Aldo seolah terhipnotis dengan wanita yang sekarang menyandang sebagai kekasihnya itu.bolehkah Aldo menyebutnya kekasih? calon istri? atau apalah? yang pasti Aldo kagum pada senyum wanita yang sialnya adik dari sahabatnya itu

"40 menit!" ucap Jeje melihat jam yang melingkar di tangannya.Aldo memutar matanya malas

"aku yang nyetir!" pinta Aldo,Jeje bergeming dan menyalakan mesin mobil sportnya

"ck kenapa wanita ini menyebalkan sekali!!" gerutu Aldo

"apa?" tanya Jeje

"eh gak ada!" bohongnya pada Jeje,Jeje tertawa.sebenarnya dia mendengar gerutuan Aldo,dia hanya pura2 tak dengar

"kita mau kemana?" tanya Aldo,Jeje menaikkan satu alisnya

"yang jelas tidak menculikmu!" Aldo menoleh kearah Jeje,bibirnya seolah kelu hanya untuk sekedar berkata2 saja

"ka-kau!" Jeje tersenyum dengan pandangan fokus pada jalanan

"kita akan ke butik mom!" ucap Jeje agar mereka tak membahas soal penculikan lagi karna Jeje sudah melupakannya

"butik?" tanya Aldo,Jeje mengangguk

"mama yang nyuruh kita kes-!"

'drrt drrt drrt'

suara getaran ponsel Jeje di dashboard membuat Jeje berhenti berbicara

"ya son!" sapa Jeje setelah tahu siapa yang menelfonnya

"ck nona berhenti memanggilku begitu!" geram suara di seberang,Jeje tertawa

"kau memang anakku,kau lupa aku yang menjadikanmu anakku.padahal aku masih umur 15th waktu itu!" Aldo mengernyitkan dahinya

"ya ya nona terserah saja,ini lebih penting!"

"iya katakanlah!"

"nona kondisi anak menteri semakin memburuk!" Jeje menghembuskan nafas kasar

"lepaskan semua alat penunjang kehidupannya!"

"apa?" teriak seseorang yang berada di ujung telfon

"nona bagaimana mungkin,kau tahu dia anak menteri!"

"lalu apa yang akan kau lakukan ha? kita bukan tuhan dan waktu dua tahun sudah menyiksa baginya!" kesal Jeje

"biar aku yang urus laki2 sombong itu,kau lakukan pekerjaanmu!" terdengar hembusan nafas di seberang

"baik nona!" sambungan di putus sepihak oleh Jeje.Jeje menepikan mobilnya

"ada apa?" tanya Aldo,Jeje tersenyum

"aku akan menangani kasus my future husband.kau penuhi janji dengan mama,dan kalau dia bertanya bilang penanganan kasus seperti biasa!" Jeje akan membuka pintu mobil namun tangannya di cekal

****

V    O     T      I       N     G

Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang