9.Meet Again Again

3K 139 0
                                    


V    o     t      i      n      g

****

happy readingggg

"Will bagaimana keadaan disana?" tanya seorang wanita dengan tatapan yang fokus pada layar di depannya

"baik nona,hanya ada beberapa masalah kecil.namun aku mampu mengatasinya!"

"baiklah kau berhati2lah,aku sedikit lagi akan tahu siapa pengecoh ulung yang mau mengobrak2 abrik karyaku!"

"baik nona!"

sambungan terputus dan wanita itu masih sibuk dengan apa yang di tampilkan di layar komputernya

****

hari ini Jeje keluar dari hotel tempatnya menginap dengan anggun dan dress soft pinknya.jangan lupakan sepatu kets favoritnya

Jeje berjalan terus hingga dia sampai di sebuah gedung tinggi,Kehl Inc.
mata Jeje menjelajahi setiap sudut bangunan namun matanya menangkap sosok orang yang sangat dan sangat ia hindari.

"kau!" pria itu memutar matanya malas

"untuk apa kau kemari?" tanya si pria dengan nada jengkelnya

"apa? memang aku tidak boleh kemanapun yang aku mau? dasar penguntit?" mata si pria melotot saat di katakan penguntit 'hello apa salahnya,ini perusahaannya!' batin pria itu

"Dahlan!" panggil pria itu,kalau ada Dahlan kalian ingat bukan siapa majikannya,tentu saja Aldo

"ya tuan!" Dahlan maju mendekati bosnya,Dahlan juga sempat bingung karna bosnya ini selalu saja bertemu dengan wanita muda nan cantik di hadapannya ini

"kau lupa bayar ganti rugi nona!" ucap Aldo mengejek,alamak Jeje lupa hal itu karna kesibukannya.

"tak usah keluarkan cekmu!" cegah Jeje saat melihat Dahlan akan mengeluarkan lembaran kertas dari tas kerja dan brengseknya selalu ada di tangan Dahlan

Jeje merogoh slimbagnya dan mengeluarkan ponsel keluaran terbaru yang akan di rilis oleh sebuah perusahaan tekhnologi.Aldo heran bagaimana gadis itu bisa mendapatkan ponsel bahkan masih di rahasiakan oleh perusahaan yang bekerja sama dengan dirinya

"sudah!" kata2 Jeje membuyarkan berbagai pertanyaan dalam kepalanya.Aldo menaikkan satu alisnya tak paham

"kau cek ponselmu yang usang dan jangan ganggu aku lagi,bye maksimal!" Jeje berlalu dari hadapan pria yang masih terus memandangi punggung wanita itu

"tuan i-ini!" Aldo mengerutkan dahinya bingung karna ucapan gagu dari asistennya

"apa?" Dahlan menyodorkan ponsel bermerek apel tergigit separuh pada Aldo

mata Aldo mengerjap2 melihat serentetan angka yang muncul di layar yang menampilkan internet debitnya.sumpah demi keong ajaib para mermaid,jumlah ganti ruginya bahkan lebih dari 100x lipat

"cari wanita itu secepatnya!" perintah Aldo pada Dahlan yang hanya mengangguk.hal yang harus di hindari adalah bertemu dengan wanita yang sayangnya punya paras cantik.darimana wanita itu berasal hingga dalam waktu dua minggu sudah tiga kali bertemu dengannya.

dan jangan lupakan sifat dinginnya saja seketika menguar saat berada dekat dengan perempuan yang sudah memberinya uang 5M sebagai ganti rugi hanya sekali tekan

Aldo penasaran bukan kepalang sekaya apa wanita itu? lalu tinggal di mana wanita itu?

"tuan,hari ini kita akan bertemu dengan nona Prita!" Aldo menghela nafas kasar

"kenapa bisa aku bertemu dengan wanita itu?!" tanyanya malas,Dahlan tertawa ringan.Dahlan sangat tahu bagaimana bos tampannya menghindari setiap wanita yang berusaha dekat dengannya.dan Prita? wanita cantik bak model namun banyak yang tak natural dari tubuhnya itu sangat terobsesi dengan Aldo sejak dulu.dia bisa dekat dengan Aldo karna perusahaan ayah Prita sedang bekerjasama dengan perusahaan Aldo

" terima kasih atas tawa mengejekmu Dahlan!" ucap Aldo dengan wajah sebalnya,mereka sedang berada di mobil yang membawa mereka menuju ke restoran tempat dari pertemuan antara Aldo dan Prita.

"aku akan ada di sana,setidaknya wanita itu tak akan mendekati tuan!" Aldo mengangguk,dan Aldo sangat setuju dengan ucapan Dahlan.bahkan Aldo terlalu lurus sebagai billionare,bagaimana tidak? tanpa wanita dan tanpa club malam.hanya di dalam mansion dan melakukan rutinitasnya bekerja serta menandatangi semua berkas

membosankan? jelas saja ,kadang saja Aldo melakukan gym ataupun olahraga kesukaannya,golf

"kita sudah sampai tuan!" Aldo mengangguk,membenahi jasnya yang sedikit berantakan.Dahlan membuka pintu penumpang agar Aldo dapat keluar dengan gaya elegannya seorang billionare.apa Aldo senang menjadi pusat perhatian? apa Aldo nyaman? jawabannya selalu tidak namun apa daya semua sudah melekat dan padu dalam hidup Aldo sejak 6th yang lalu

"hai Aldo!" sapa seorang wanita yang Aldo rasa ada kekurangan bahan pada pakaiannya

"hm!" Prita,wanita itu tersenyum dengan jawaban singkat Aldo.setidaknya ada jawaban
karna di luar sana banyak wanita hanya bisa menggigit jarinya karna selalu di kacangin oleh billionare tampan itu

"jadi kapan kita akan akan menandatangani kontrak kerjasama kita?" tanya Aldo to the point

"oh ayolah Aldo jangan terlalu serius,kita nikmati waktu kita berdua!"

"ehm!" deheman Dahlan membuat Prita memutar matanya malas

"ya bertiga dengan asistenmu!" Prita jengah karna kenapa harus ada orang ketiga dalam pertemuannya dengan billionare seperti Aldo?

"maaf nona,tuan Aldo tak punya banyak waktu lagi.setengah jam lagi dia ada pertemuan dengan perusahaan Kelv!" jelas Dahlan,Prita kesal setengah mati karna ucapan Dahlan.dan Aldo tertawa dalam hati,melihat bagaimana Dahlan selalu dapat di andalkan

****

V    O    T   I     N    G

Please ya readers

thank's

Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang