LIMA

1.1K 67 0
                                    

Randi mengutarakan niatnya untuk menikahi Nessa.

Ia semakin gelisah menanti jawaban dari Ayah ketika dilihatnya hanya menarik napas pelan dan diam. Satya hanya mengulum senyum tipis.

Ayah tak ingin gegabah dalam mengambil keputusan. Seperti bunda, ayah juga tahu kalau hal ini pasti akan terjadi. Seseorang akan meminang putri kecilnya.

Semua perhatian tertuju pada ayah.

"Apa Randi serius?" tanya ayah.

"Iya, ayah. Randi serius," jawab Randi mantap.

Ayah tersenyum. Ia melihat putri kecilnya yang duduk bersama kedua kakaknya meremas jemari.

"Apa yang mendasari keputusan ini? Bukankah sebelumnya belum pernah ada omongan tentang ini?" Ayah bertanya berunutan.

Randi diam sesaat menyiapkan jawaban terbaik. "Randi sudah memikirkan hal ini sejak lama ayah. Hanya saja Randi pikir. Ini saat yang tepat."

Semua serius mendengarkan.

"Randi akan pindah ke London. Bekerja sekaligus meneruskan studi. Jadi Randi ingin sebelum Randi berangkat kesana. Randi dan Nessa sudah menikah," Randi berhenti sesaat melihat sorot mata ayah. "Nessa akan melanjutkan studi juga di sana, Ayah" lanjutnya.

Ayah menundukkan kepala. Randi semakin menegang melihat seluruh keluarga inti Nessa tak ada yang membuka suara.

Nessa menggigit bibir bawahnya. Takut kalau ayah akan menolak lamaran Randi.

Bunda membelai punggung ayah, menyadarkan ayah dari pikirannya sendiri.

Ayah tersenyum kepada bunda lalu mengedarkan pandangannya pada ketiga anaknya yang duduk berdampingan. Nessa tersenyum padanya, manik matanya pun menginginkan jawaban.

"Begini, Randi," Randi menatap lekat ayah."Untuk urusan sangat penting seperti ini. Ayah tidak bisa menjawab sekarang." Ayah diam sejenak melihat Randi yang sedikit membuka mulutnya. "Ayah harus bicarakan ini dahulu kepada bunda, abang dan aa termasuk juga adek." Ayah menjelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Randi mengerti kalau memang harus di musyawarah kan terlebih dahulu.

"Baik ayah kalau memang begitu. Tapi Randi janji dihadapan ayah, bunda, abang, dan Alfan. Randi akan membahagiakan Nessa seumur hidup Randi. Randi tidak akan pernah menyakiti Nessa. Randi akan menjaga dengan jiwa raga Rauca," ucap Randi dengan sepenuh hatinya.

Bunda tersenyum mendengarnya lalu mengusap punggung tangan ayah. Nessa menunduk menyembunyikan rona di kedua pipi karena mendengar ucapan Randi.

Nessa seperti sudah terangkat jauh ke awan mengembara dalam perasaan bahagia.

Randi berpamitan. Membiarkan Nessa dan keluarganya membicarakan ini secara pribadi, secara kekeluargaan.

*******

Yeayyyyy nambah lagi part nya. Semoga suka ya..

Terimakasih yang sudah vote. Tambahkan komentar juga ya..

Tunggu kelanjutan ceritanya ya..

Denessa (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang