Part 1

24.6K 697 3
                                    

Gol...

Ucap Nia sambil teriak-teriak dan mengangkat kedua tangannya yang terkepal ke atas dan menggoyang-goyangkannya.

Nia bangun udah siang!!!
Masak yang enak, aku mau sarapan.
Ucap Radit teriak-teriak di telinga Nia.

Aish...
Uncle apaan sih?
Ucap Nia sambil menggosok-gosok telinganya.

Kenapa?
Kamu nggak suka aku teriak-teriak di telinga kamu?

Dasar dedemit...
Ucap Nia pelan-pelan.

Kamu ngomong apaan?

Nggak ada, Nia nggak ngomong apa-apa kok. Uncle salah dengar kali...

Bagus deh.

Dasar uncle budeg...

Kamu ngomongin aku budeg.

Waduh dia dengar lagi.

Ucap Nia sambil berlari masuk ke dapur.

Uncle, uncle mau sarapan apa?
Ucap Nia dari dapur.

Aku mau sarapan kamu...
Ucap Radit sambil mendekat ke arah Nia.

Uncle, uncle mau apa? Jangan dekat-dekat, aku teriak nih...

Teriak aja, nggak ada yang dengar ini. Kamu lupa ya kita kan tinggal berdua di rumah ini.

Ucap Radit sambil terus mendekat dan memojokkan tubuh Nia ke dinding dapur.

Uncle, Nia pingsan nih...

Pingsan?
Mana ada orang pingsan bilang-bilang dulu. Kamu ini kecil-kecil pintar bohong lagi.

Nia nggak bo'ong kok uncle, Nia beneran pingsan nih...

Ya udah pingsan aja.

Ucap Radit sambil membelai-belai pipi Nia. Tiba-tiba Nia pingsan tepat di depan Radit. Radit pun langsung panik.

Nia...
Nia jangan bercanda donk. Kamu jangan pura-pura pingsan gini. Nia ayo bangun, kalau kamu nggak mau bangun aku cium nih. Aku hitung sampai 3 ya.
1...
2...
3...

Nia tetap tidak membuka matanya.

Aduh gimana nih?

Radit pun langsung menggendong tubuh Nia dan membaringkannya ke tempat tidur. Radit memberikan minyak angin ke dahi, leher dan hidung Nia. 30 menit kemudian Nia sadar dari pingsan.

Akhirnya, kamu sadar juga...

Nia kenapa uncle?

Tadi kamu pingsan.

Pingsan?
Terus saat Nia pingsan tadi uncle ngapain Nia?

Tadi aku...aku...ada deh rahasia...

Ucap Radit sambil mencolek hidung Nia dengan jari telunjuknya.

Tadi uncle cium Nia ya?

Iya kali.
Ucap Radit santai.

Kenapa uncle cium Nia?

Soalnya kamu selalu panggil aku uncle.

Terus Nia harus panggil uncle apaan? Uncle kan udah tua, tua bangka!!!

What?
Awas aja ya kalau kamu bilang aku tua bangka lagi.

Memangnya kenapa?

Karena aku akan ambil milik kamu yang paling berharga dari diri kamu.

Milik Nia yang paling berharga?
Apaan?
What?

Ucap Nia sambil menutupi tubuhnya dengan selimut tebal sampai ke kepalanya.

Hup...
Radit menggendong tubuh Nia yang seperti kepompong.

Uncle, uncle turunin Nia.

Iya nanti, kalau udah sampai.

Sampai kemana?

Radit segera menurunkan tubuh Nia. Nia segera membuka selimutnya dan melihat sekelilingnya.

Ternyata ini kamar mandi.
Ucap Nia dalam hati.

Buruan mandi, udah jam 7 pagi kamu udah telat pergi ke sekolah.

Jam 7?
Sekarang jam 7 uncle?

Iya.

Ya udah deh Nia nggak usah pergi ke sekolah aja. Hari ini Nia bolos sekolah aja.

What???




I Love You, Uncle (1-24 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang