Part 14

12K 345 1
                                    

Pak Anwar, siswi yang bernama Arsyania Hidayat harus di keluarkan dari sekolah ini. Dia sudah mencoreng nama baik sekolah ini. Ini semua buktinya pak.

Ucap guru BK Nia sambil menyerahkan semua foto-foto yang di ambil oleh guru BK Nia di mading sekolah kepada kepala sekolah.

Kamu Arsyania Hidayat?

Iya pak.

Ini hari terakhir kamu sekolah di sekolah ini kan?

Iya pak.

Maksudnya apa pak Anwar?

2 Minggu yang lalu, pak Raditya selaku wali Arsyania sudah bicara sama saya bahwa Arsyania Hidayat tidak akan sekolah di sekolah ini lagi. Arsyania akan home schooling.

Home schooling?

Iya, jadi Arsyania tidak akan di keluarkan dari sekolah ini karena dia sudah mengundurkan diri. Kenaikkan kelas 3 ini Arsyania bukan lagi siswi di sekolah kita. Dia hanya menunggu saat pembagian rapot hari ini saja.

Jam 10 pagi Radit datang ke sekolah Nia untuk mengambil rapot Nia. Radit merasakan keanehan-keanehan dari tatapan dan pembicaraan teman-teman Nia di sekolah.

Ada apa ini?
Apa yang terjadi?
Ucap Radit dalam hati.

Pagi bu Rita...

Pagi, dasar laki-laki brengsek. Jadi selama ini kamu bohongin saya pura-pura jadi om nya Arsyania Hidayat ternyata kamu om-om yang suka sama abg.

What???

Pintar juga kamu, sebelum Arsyania Hidayat di keluarin dari sekolah ini kamu sudah buat dia mengundurkan diri dari sekolah ini dan menyuruh nya home schooling.
Ucap bu Rita dengan nada mengejek Radit.

Maaf bu Rita, saya nggak ada waktu buat gosip murahan seperti ini.

Ucap Radit sambil berlalu dari hadapan bu Rita. Radit pun langsung masuk ke dalam ruang kelas Nia dan mengambil rapot Nia. Setelah itu Radit dan Nia pulang.

Sayang, kamu nggak apa-apa kan? Kamu baik-baik aja kan?
Tanya Radit kepada Nia di dalam mobil.

Hikh...hikh...hikh...

Nia menangis tersedu-sedu. Radit pun segera menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

Sayang, kamu kenapa nangis? Kamu jangan sedih ya? Semua yang di omongin sama teman-teman kamu kan semuanya nggak benar.

Ucap Radit sambil menghapus air mata Nia yang jatuh ke pipinya.

Tapi kan Nia kesal uncle!!!
Metha keterlaluan sekali, masa dia jadi stalker sampai segitunya. Dia foto-foto Nia dan uncle Radit sampai di kolam renang rumah kita sih.
Ucap Nia marah-marah.

Ya udah kamu jangan marah-marah lagi sayang, nggak baik buat baby kita. Lagi pula semua foto dan negatif foto-foto tadi udah aku ambil. Aku juga sudah ancam Metha kalau dia macam-macam lagi dan ambil foto kita sembarangan, aku akan ambil tindakkan lewat jalur hukum.

Ucap Radit sambil membelai-belai pipi dan perut Nia. Radit pun mencium kening, perut dan bibir Nia. Setelah Nia tenang Radit pun kembali melanjutkan perjalanan mereka pulang ke rumah.

Uncle, Nia nggak mau pulang ke rumah. Nia mau ikut uncle ke kantor aja.
Ucap Nia manja.

Iya sayang.

I Love You, Uncle (1-24 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang