Chapter 11

3.5K 401 73
                                    

"Diam bocah!!"
Chanyeol yang merasa panas karena terus mendengar isakan sehun pun tak kuasa menahan amarahnya. Sehun tentu saja terkejut.

"Hiks aku benci hyung"

Degg.
.
.
.
.
.
.
.
Chapter 11
Chanyeol mematung, terselip rasa gelisah di hatinya yang terlihat dari sorot mata bulat itu.

Ting
bahkan irisnya menatap punggung ramping sehun yang telah berjalan mendahuluinya bersama kai dan chen.

"Kai hyungggg!! Kau kemana sa... eh sehunie!?"

Sehun yang mendengar teriakan luhan pun dengan cepat menubruk tubuh mungil itu dan tak lupa mengeraskan suara tangisnya, membuat iris rusa luhan menatap chen dan kai tajam.

"Yakk!! Apa yang hyung lakukan pada hunieku!"

"Ck. Jangan menuduh hyung. Salahkan saja makhluk kelebihan kalsium itu".

Kai melirik chanyeol yang masih bungkam dengan sorot mata tajam kearah sehun yang tentu membuat nyali luhan mengkerut. Terlebih lagi langkah chanyeol mulai mendekatinya.

Sret

"Yakk!"

Chanyeol menarik lengan sehun, merapatkan tubuh ramping sehun ke sampingnya.
"Kai antar dua bocah ini pulang!"

Kai tentu saja menolak. Bukan hal yang baik meninggalkan chanyeol yang tengah diselimuti amarah apalagi dengan bocah semanis sehun. Meski chanyeol mengatakan ia straight. Tapi, hey pesona sehun itu tidak main main. Kai saja sudah mengakui sejak awal mereka bertemu. Namun tatapan tajam chanyeol membuat kai segera menarik lengan adik cantik dan teman manisnya itu.
"Chen! Kau ikut aku!"

****

Ceklek..

Chanyeol harus kembali menghela nafas guna meredam emosinya karena isakan sehun yang belum juga berhenti. Sebenarnya bisa saja chanyeol memulangkan ke mension. Tapi melihat keadaan sehun, pasti akan membuat suho khawatir.

"Diam sehun!"

Sehun tersentak. Bentakan chanyeol kali ini terdengar menakutkan baginya ditambah suara yang berat.
"Pp..ppulang"

"Jangan kekanakan. Kau pikir aku sudi membawamu kesini hah!"
Hilang sudah kesabaran chanyeol. Dia bukan suho yang sabar menghadapi tingkah kekanakan sehun.

"Biarkan aa...aku pulang"

"Dan membuat Suho hyung khawatir dengan keadaanmu!".
Fakta yang membuat sehun terluka adalah chanyeol yang peduli padanya hanya karena suho. Membuat air matanya kembali mengalir deras.
"Kalau begitu antar aku ke tempat kris hyung"

BRAKK.

Meja yang tak salahpun harus rela menjadi pelampiasan si bungsu park.  Amarahnya semakin memuncak kala nama itu terlontar di bibir mungil sehun, Netra tajamnya seakan mampu melubangi manik hazel sehun mengabaikan bocah itu yang terlihat gemetar ketakutan.
Heoll! Chanyeol takkan sebodoh itu memasukan kucing polos ke kandang harimau.

"BERHENTI MENYEBUT SI BRENGSEK ITU!"

"Hyung yang brengsekk hiks! Aku menyesal mengkhawatirkanmu bahkan melupakan jam makan siangku!"

Otak chanyeol mencerna perkataan sehun. Terselip rasa bersalah karena membentak sehun hingga membuatnya ketakutan. Tatapannya melembut, hatinya menang atas rasa amarahnya kali ini. Kedua tangan chanyeol mencoba menangkup pipi putih sehun.

Plakk

Sehun menepis tangan chanyeol
"Kau selalu memukul kris hyung tanpa alasan hiks. Tapi dia tetap menolongku. Kau yang lebih brenghmmmpttt..

Believe In HyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang