Chapter 20

3.5K 356 72
                                    

Kris mematung. Bahkan lay dan hangeng tampak menegang sempurna. Sehun tak bersama chanyeol itu berarti....
.
.
.
.
.
.
.
.
Chapter 20
Flashback on
Selesai membersihkan tubuhnya, sehun berjalan tertatih ke lemari. Memilih kaos chanyeol yang kiranya dapat membalut tubuh sehun dengan pas. Namun nihil karena tubuh chanyeol yang lebih besar darinya membuat ukuran baju chanyeol pun akan kebesaran untuk sehun. Akhirnya ia memilih sebuah sweater besar warna grey milik chanyeol.
"Biarkan aku membawa satu pakaian milikmu hyung"

Sejenak sehun ragu dengan pilihannya untuk kembali pada kris. Karena itu berarti ia harus bersiap apabila chanyeol akan membencinya. Namun takdir seakan tak memberinya pilihan. Jika ia bertahan bersama chanyeol, maka sehun harus bersiap dengan segala keegoisan chanyeol. Dan hati sehun sudah cukup lelah, 8 tahun hidup sulit karena keegoisan sang baba adalah hal yang berat bagi sehun.
Kaki ramping itu perlahan keluar dari area apartemen, menaiki taksi untuk menuju apartemen kris.

Harusnya sehun baik baik saja hingga sampai ke apartemen kris. Namun, entah bagaimana sunbin bisa menemukannya. Bahkan sunbin juga membawa 3 preman yang pernah memukuli sehun.
"Jadi apa sekarang aku harus menganggapmu adikku wu shixun?"
Sehun ingin berlari. Namun keadaan tubuhnya yang sangat nyeri membuat sehun tak mampu berbuat banyak.
"Kau bisa mengambil chanyeol! Jadi Berhenti mengangguku!

Sunbin tersenyum remeh.
Srett.
Ia mengambil map yang sedari tadi sehun pegang
Srekk srek
Sehun membulatkan matanya. Kala lembaran kertas itu dirobek oleh sunbin.
"APA YANG KAU LAKUKAN!"
wajah putih itu kini memerah sempurna.

Sunbin menyeringai. Dia mencengkram erat dagu sehun. Membuat namja manis itu meringis kesakitan.
"Kau pikir itu cukup hah!"
Sehun semakin ketakutan. Ia benci tubuhnya yang tak bisa berbuat banyak. Untuk kali ini, ia menatap sunbin memelas, yang dibalas tatapan remeh.
"Nenekmu menghancurkan keluargaku! Kau tau shixun! APPAKU MENJADI PSIKOPAT KARENANYA!"

Sehun semakin gemetar ketakutan, apalagi melihat manik sunbin yang nampak berkaca kaca dengan sorot yang begitu menyedihkan serta kebencian yang mendalam. Menjelaskan betapa terlukanya ia selama ini. Tapi hey! Sehun bahkan lebih terluka.
"APPAKU SELALU MEMAKSAKU UNTUK MEMBUNUH KELUARGA WU!"
Sehun semakin membenci hidupnya.
"kau bisa membunuhku"

Karena tak ada lagi yang bisa sehun harapkan dari hidupnya. Kehilangan chanyeol itu berarti kehilangan sebagian nyawanya. Belum lagi gegenya yang entah bagaimana bisa menjadi sosok pendendam bernama kris.

Namun, bukannya tersenyum senang. Sunbin malah mendesis marah.
"Kau pikir semudah itu. KALIAN BAWA ANAK INI!"
Tubuh sehun benar benar terasa remuk. Ditambah lagi dua orang bertubuh besar itu menyeretnya dengan kasar.

Flashback off

Srett
Tanpa membalas pukulan chanyeol diwajahnya, kris berlari keluar apartemen. Manik tajamnya sempat menatap sendu sosok namja manis yang pernah disakitinya. Ia ingin merengkuh tubuh mungil yang pernah dirusaknya. Namun saat ini sehun membutukannya. Adiknya dalam bahaya. Yap. Kris selalu menyelidiki setiap Aksi percobaan pembunuhan terhadap sehun dan pelakornya selalu sunbin. Jadi yang harus kris lakukan adalah mencari keberadaan sunbin.

Chanyeol yang melihat kris berlari pun menggeram marah. Ia hendak menahannya. Namun sebuah cengkraman lay pada lengan chanyeol menahannya.
"Shi aahh maksudku sehun diculik. Dan kemungkinan pelakunya adalah kekasihmu"

Srett..
Chanyeol langsung menghempaskan tangan lay, dan berlari kesetanan menyusul kris.
"Siwon.."

Siwon tersenyum. Dapat ia lihat sorot penyesalan dimata sahabatnya. Wu hangeng.
"Sudahlah. Saat ini sehun lebih penting"
Dan satu persatu mereka mulai keluar dari area apartemen kris. Mencari keberadaan namja manis itu.

Believe In HyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang