Bab 5 : Camp Night

25 1 0
                                    

•••

Tik.tok.tik.tok

Suara detakan jarum jam mengisi suasana malam dingin itu.

Disebuah kamar yang dihiasi cahaya remang lampu kecil diatas nakas, menerangi seorang gadis yang duduk diatas dipan disamping jendela kamar itu sambil membaca sebuah buku.

Srett...

Terdengar suara selembar kertas yang dipindahkan ke halaman berikutnya oleh sang pembaca buku itu.

Anna terlihat serius ketika memandangi sederetan kata dan kalimat yang tercetak rapih diatas sebuah buku.

Membaca, jangan lupakan hobi Anna yang satu ini.

Teringat akan hal yang menyedihkan, wajah Anna berubah penuh kesedihan.

"Sendiri. Mungkin inilah kata yang sangat cocok untuku" batin Anna seraya menghembuskan nafas beratnya.

Pemikiran lemah seperti inilah yang sangat dibenci oleh Anna.

"Anna, kau harus kuat. Kau tak akan membiarkan kelemahanmu menguasai otakmu. Kau harus berusaha dengan keadaan saat ini" Anna tersenyum kecil dan beranjak dari dipan menuju kemeja belajarnya.

Gadis itu mengambil sebuah brosur diatas tumpukan buku pelajarannya.

"Boleh juga, untuk menghilangkan kesuntukan ini" Anna meletakkan kembali brosur itu dan beranjak dari tempat itu.

•••

"Christina, apakah kau sudah mengambil daftar hadir terakhir?" tanya seorang pemuda kepada gadis blonde yang berbicara dengan Anna kemarin.

"Belum" jawab Christina.

"Lakukan itu sekarang karena kita akan berangkat sebentar lagi" balas pemuda tadi seraya berbalik dari hadapan Christina.

"Baiklah, dan Sam. Nampaknya seseorang akan ikut bergabung" Kata Cristina dengan senyuman khasnya.

Dahi pemuda bernama Sam itu berkerut bingung, mengisyaratkan Christina untuk menjelaskan maksudnya.

"Brianna Trafor,Si bintang es akan ikut" jawab gadis itu seakan tahu apa yang dimaksud pemuda dihadapannya.

"Holly crap! Yang benar saja? Jangan bercanda" balas Sam tak percaya.

"Dia menelponku semalam, percayalah dia ternyata gadis yang baik, aku bisa merasakan dengan tutur katanya semalam"

"Astaga, ini pasti akan menjadi perkemahan yang takkan terlupakan!" kata Cristina dengan penuh kegembiraan yang dibalas Sam dengan gelengan kecil.

•••

"Perhatian!"
Teriak sam dengan penuh kewibawaan. Membawa perhatian seluruh siswa dilapangan luas itu tertuju padanya.

Mereka berkumpul disamping sebuah bus sekolah berwarna kuning.

"Baiklah teman-teman, saat ini kita akan berangkat menuju kehutan Melgome. Namun sebelumnya kita akan mendengarkan beberapa nasihat dari Mr.Marklund selaku kepala sekolah, waktu dan tempat diberikan"

Sam memundurkan tubuhnya digantikan seorang pria paruh baya yang adalah kepala sekolah disana.

"Baiklah anak-anak, seperti yang kalian lihat saat ini. Musim penghujan sudah tiba, apakah kalian membawa perlengkapan yang sesuai untuk ini?"

Lux BrujaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang