Bab 2 : Worried

28 1 0
                                    

•••

"Kau pasti akan baik-baik saja Aunt Sara" Gumam Anna.

Anna dan pasangan suami istri yang menolongnya tadi sudah berada di rumah sakit.

Menunggu dokter yang memeriksa Sara.

"ekhm... "
Wanita yang menolongnya itu berdehem. Dan menghampiri Anna yang duduk dilantai rumah sakit dan bersandar didinding dengan kaki kanan ditekuk menopang tangan kanannya.

Anna terlihat sedang melamun dengan tatapan kosong.

"Anna, maafkan aku tapi kami harus pergi." kata wanita paruh baya itu.

Anna tak mendengarnya, entah kenapa tapi pikirannya sedang tidak berada di tempat itu.

Apakah bibi akan baik-baik saja?
Apakah dia akan meninggalkanku?
Apakah aku akan sendirian?
Akhhh!!!... Ayolah Anna!!!
Kau pikir bibi Sara itu lemah seperti dirimu?
Dia pasti bisa melawan penyakitnya itu.
Kau harus yakin Anna!!!...

Lamunannya tersadar ketika wanita yang tadi menolongnya mulai menggoncangkan tubuh Anna.

"Anna, apa kau baik-baik saja? "
"ehh Heemm... Kenapa? "
Anna tersentak kaget.

"Maafkan aku, tapi kami harus pergi ada hal penting yang harus kami kerjakan Anna" kata wanita itu dengan wajah iba.

"oh baiklah Rose, terima kasih karena sudah menolongku" Anna tersenyum membalasnya.

"Mana Bob? " lanjut Anna.

"Dia sudah berada dimobil. Aku sudah menyuruh orang untuk mengambil mobilmu yang ditaman, dan ini nomor teleponku, jika kau membutuhkan sesuatu telepon saja aku. " balas wanita itu dengan memegang bahu Anna.

Anna membalasnya dengan senyum kecil dan anggukan.

"Sekali lagi, terima kasih. Kalian baik sekali"

Rose tersenyum dan bangkit berdiri.

"Kalau begitu, aku pergi dulu, jaga dirimu. " Rose melambaikan tangannya kearah Anna. Anna membalasnya dan kembali kepada posisinya sebelum itu.

Menunggu... Dan menunggu...
Hal yang paling membuatnya gelisah.

"Kenapa lama sekali? "
Gumam Anna.

Kira-kira sudah tiga jam Anna menunggu dengan perasaan tak karuan. Sebelumnya dokter mengatakan jika Sara harus dioperasi. Maka hal itu segera dilakukan.

Tak lama kemudian seorang dokter keluar.

Anna langsung bangun dari posisinya dan menuju kearah sang dokter.

"Keluarga Sara Richardson? "
Kata sang dokter.

"Saya dok!" Balas Anna penuh keyakinan.

"Apakah ada orang dewasa nak? "

"Tidak ada dokter, aku satu-satunya keluarga yang dimilikinya" balas Anna tak begitu yakin.

"Maafkan aku, mari keruanganku."

•••


Anna masuk kesebuah ruangan tempat dimana Sara dirawat.

Berjalan perlahan menuju sudut ranjang.

Anna terlihat sangat kacau.

Perlahan mendekat kearah Sara dan memegang tangannya.

Tatapannya mulai buram. Karena selimut air mata yang mulai menyelimuti iris cokelatnya. Bahunya bergerak naik turun. Dan terdengar isakan pelan dari gadis itu.

Lux BrujaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang