8. Get Together

89 44 10
                                    

Terlihat orang berjaket sedang berlari di lorong sekolah.

" Ah, itu dia! " ucap Scarlet dipikirannya.

Kemudian Scarlet segera menaiki seekor harimau dan mengejar orang berjaket itu. Saat ia mengejar orang berjaket itu, tiba-tiba orang tadi menghilang seketika dalam pandangannya. Scarlet berhenti, ia melihat sekeliling. Hanya ada orang-orang lain yang berjalan di sekelilingnya.

Brak!

Orang berjaket itu, entah dari mana, ia jatuh begitu saja di dekat dinding.

Dengan cepat, telapak kaki harimau itu menggapai orang berjaket, dan menariknya ke arahnya. Scarlet mengikat orang itu dengan rantai api, dan ikut membawanya di atas harimaunya. Kemudian harimau itu berlari cepat ke arah ruang berlatih.

Saat tiba di ruang berlatih, harimau itu lenyap bersama angin. Scarlet berjalan ke arah dua gadis yang berambut pirang dan kuning bergelombang yang terlihat sedang berlatih, sambil menarik kerah jaket orang tadi.

***

Saat ini Lusi masih berlatih, ketika tiba-tiba datang seorang perempuan berambut merah menarik kerah jaket beserta pemakainya.

" Hei Sarisha! " panggil perempuan itu.

" Oh, halo Scarlet! " balas Sarisha.

Mereka berempat berempat terdiam sebentar, kecuali salah satunya memang pasrah diam.

" Oh ya, maaf. Lusi, ini Scarlet, Scarlet ini Lusi. " ucap Sarisha untuk mengenalkan mereka.

Kemudian mereka saling bersalaman.

" Hai, Scarlet. " Sapa Lusi dengan senang.

" Hai, Lusi. " balas Scarlet dengan semangat.

" Jadi... Siapa yang kau tarik? Tidakkah itu sakit? " ucap Sarisha.

" Tenang saja... Dia tidak akan merasa terlalu sakit kok, lagipula ini setimpal dengan yang dia lakukan padaku. " ucap Scarlet dengan senyuman, senyum yang terlihat jahil.

Suasana agak canggung hingga orang berjaket itu bersuara " Um... Bisa sekarang lepaskan aku? " dengan suara yang agak kecil namun terdengar agak imut.

" Scarlet? " panggil Sarisha dengan lembut. Matanya menatap Scarlet seperti mata anak kucing memelas.

" Ha.... Ya sudahlah. Tapi jelaskan kenapa kamu menyemprotkan busa tadi padaku, dan sebutkan namamu! " ucap Scarlet setengah kesal setengah lelah, atau mungkin tak peduli.

" Um... Ya.. Na-namaku Celosia. " ucap gadis yang terlihat agak... Mungil?

" Lalu...? " ucap Scarlet masih kesal.

" Tadi saat aku membereskan tempatku berlatih, aku melihat kamu terbakar dengan api yang besar. Jadi kebetulan ada tabung pemadam di dekatku dan aku langsung berlari ke arahmu untuk memadamkan api itu. Setelah itu kau terlihat sangat marah, jadi aku mau cepat lari. " ucap Celosia berupaya menjelaskan pada mereka, namun Scarlet terlihat diam sejenak. Kemudian ia melihat kearahnya.

" Jadi, hanya karena itu kau menyemprotkan busa tadi? Memangnya kamu tidak bisa melihat aku sedang berlatih! " Scarlet menjadi makin kesal karenanya.

" Maaf... " ucap Celosia dengan suara kecil.

" Hmph! Terserah! " Kemudian Scarlet membalikkan badannya.

" Ayolah Scarlet, setidaknya maafkanlah dia. Dia sudah meminta maaf padamu kan? " ucap Lusi berusaha membantu.

" Baiklah, aku memaafkanmu. Tapi, jangan seperti itu lagi, kalau terjadi maka aku akan membakarmu. " Ucap Scarlet tampak tak peduli.

" Hei! Kenapa kalian masih disini? Ayo cepat ke aula utama! Bersiaplah! " ucap seorang lelaki yang mendekati mereka. Sepertinya ia adalah salah satu anggota pelindung sekolah. Terlihat dari lambang di bahunya dan ada gambar bintang berjumlah empat buah.

" Hei, ayo kesana bersama! " ucap Lusi dengan bersemangat. Mungkin ia ingin melihat gaya bertarung dari orang lain.

" Oke. " jawab yang lainnya serempak.

Kemudian Lusi dan teman-teman barunya pergi ke aula utama bersama.

My Spirit Guardian [Sedang Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang