My Spirit Guardian -First Book-
Andaikan saja kejadian ini tidak pernah terjadi, apakah semuanya akan berjalan seperti biasa saja? Oh tolonglah... Aku tidak ingin semuanya berakhir seperti ini.
" Hiks.. Hiks... Tolonglah jangan lakukan ini.. Engkau telah bersamaku sejak kecil, hanya kamu yang tahu segala hal tentangku. Kini jika kau pergi, aku tidak akan memiliki apa-apa lagi.. Jadi kumohon, jangan lakukan ini... Hiks.. Hiks.. " Aku sudah tidak dapat lagi menahan air mataku.
" Bukannya kalau tidak kulakukan, malah kamu yang akan melakukannya? Dari pada itu lebih baik aku saja yang melakukannya. Jika kau berkata kamu tidak memiliki apa-apa, lihatlah.. Semua orang ini. Apakah mereka tidak kamu kenal? Mereka teman-temanmu. Kau tidak akan pernah sendirian. Lagi pula lihat aku, kalau aku memang sendiri sejak awal. Kau tidak perlu khawatir padaku. " Ia berkata seakan tidak pernah ada sesuatu yang buruk terjadi, namun aku tahu dia akan menghilang.
" Tolong, tolonglah aku mohon.. Kau sangatlah berharga untukku..." Pipiku basah berlinang air mata. Walaupun aku memohon, aku tahu bahwa ia sudah menetapkan tujuannya.
Dia tersenyum. Kemudian dia berkata..
" Sampai jumpa, Lusi. Jaga dirimu baik-baik. "
Hanya itu yang terakhir kudengar darinya. Kemudian, dia berubah menjadi cahaya lembut dan...
Menghilang.
Aku hanya bisa menangis sejadi-jadinya.
Kubalas perkataannya itu dalam hati, walaupun aku tidak rela mengatakannya.
Sampai jumpa lagi...
Andaikan waktu itu aku segera memusnahkan tengkorak itu, andaikan aku harusnya menahannya. Kilasan potongan memoriku melintas kembali ketika beberapa bulan lalu di saat ini semua belum terjadi.
*****
Pagi ini seperti biasa aku bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Aku bukan anak kecil! Sekarang aku sudah memasuki kelas IX, dan aku sekarang berumur 13 tahun.
Terdengar aneh? Ya... Aku masuk Tk awal, jadi sekarang walaupun berumur 13 tahun, aku sudah bisa naik kelas IX.
Tentu saja aku selalu bersekolah, dan ini adalah hal yang kulakukan setiap hari.
" Ma.. Pa.. Adek... Aku pergi ke sekolah dulu ya... " sapaku
"iya hati-hati ya! " balas mereka bersamaan.
Saat aku pergi ke sekolah, diperjalanan aku melihat seekor kucing yang terluka di pinggir jalan, jadi aku menghampirinya dan berusaha menggapai kakinya yang terluka itu.
Tentu saja aku berusaha untuk berhati-hati atau dia akan mencakarku.
"Hei Lusi, kamu tidak takut dengan kucing liar ini? " tanya suatu suara yang menggema di kepalaku.
"hm! Tentu tidak, lagipula ia kan terluka, jadi aku pasti akan mengobatinya." balasku di dalam pikiranku sendiri.
Saat aku menggapai kakinya, aku berfokus pada satu tujuan, aku mengalirkan tenagaku pada telapak tanganku, kemudian tidak lama kaki kucing itupun sembuh.
Lalu kucing itu segera berlari secepat mungkin kearah lain.
"hah... Padahal aku pikir baru mau mengelusnya" gumamku.
" hahaha... lihat itu, bahkan setelah diobati, kucing itu tidak tahu berterima kasih! Apa gunanya kau berusaha begitu keras hah? " suara itu berbicara lagi.
" hm! Lebih baik kan? Aku sudah berusaha berbuat baik, daripada kau yang hanya berusaha mengomentari dari dalam pikiranku " balas aku dengan kesal.
" hah... Terserah kau saja dasar keras kepala " balas suara itu, yang hanya membuatku makin merasa kesal.
Setelah beberapa lama, akhirnya aku sampai di sekolah, dan aku langsung masuk ke ruang kelas.
Sebenarnya, aku baru tahu tentang kemampuanku ini saat kelas 1 SD.
Dulu...
Saat itu, aku sedang berlari-lari. Aku dan temanku sedang bermain kejar-kejaran, namun karena lumut basah yang ku injak, tiba-tiba aku terpeleset jatuh.
Tentu saja luka yang dihasilkannya lumayan besar. Kedua lututku, dan siku ku terluka. Saat aku diajak ke UKS, tiba-tiba lukaku itu perlahan tertutup dan mulai sembuh sendiri.
Teman-temanku tampak kebingungan, akupun tidak dapat menjelaskannya. Aku tidak tahu apapun yang terjadi saat itu.
Saat sudah malam, aku tidak bisa tidur karena memikirkan hal yang terjadi tadi pagi, ya... Walaupun saat itu aku masih kecil.
Jadi saat keluargaku sudah tidur, aku pergi ke halaman belakang rumahku yang berpagar agak tinggi.
Aku tidur di rerumputan hijau sambil memandang kelangit yang penuh dengan bintang-bintang dan bulan yang bersinar.
Tiba-tiba sebuah sinar terang muncul di depanku. Sontak aku langsung duduk melihatnya. Cahaya itu terang... Lembut.
Kulihat cahaya itu mulai berbentuk dan memunculkan sesosok hewan. Namun tetap saja agak kurang terlihat jelas.
Dia berbicara...
.
.
...
Note Author:
Hei semua... Bagaimana ceritanya? Hehe... Ini adalah cerita pertama yang saya buat di Wattpad ini. Semoga cerita ini akan menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Terima kasih yang menyempatkan diri untuk membaca cerita ini ya...
Salam dari Author ^~^
.
Helen M. H.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spirit Guardian [Sedang Direvisi]
FantasíaKetika aku mulai menyadari bahwa aku berbeda dari yang lain, semuanya mulai berubah. Pengorbanan atas setiap tindakan sudah pasti diperlukan. Namun, apakah semua ini harus terjadi? Kenapa dari sekian banyaknya orang, aku yang harus melakukan ini? A...