7. Pria penyelamat

296 29 0
                                    

"TANGKAP DIA.." teriak salah satu dari segerombolan pria yang saat ini sedang menatap gadis yang baru saja keluar dari minimarket.

Icha sebenarnya sudah melihat gelagat aneh dari pria-pria itu saat dirinya masih berada di dalam minimarket.
Namun gadis itu masih berpikiran positif dan memberanikan diri keluar dari minimarket itu.

Dan setelah berada di luar Icha langsung mengambil langkah seribu berlari sekuat tenaga.
Sementara dari belakang segerombolan pria yang seperti preman itu mengejar Icha yang sedang berlari ketakutan.

Satu dari tujuh preman yang mengejar Icha, berhasil mendekatkan jaraknya dengan Icha dan "HAP.." Satu tangannya berhasil menangkap gadis itu.

"Lepasin,," Icha terus merontak berusaha melepaskan diri dari preman itu.

Tiba-tiba,

Buukk,,

Preman yang tadi menahan Icha kini tersungkur karena sebuah pukulan yang mendarat di pipinya.
Kemudian dengan cepat tangan Icha di tarik seseorang untuk kembali berlari karena dari belakang masih ada beberapa preman yang mengejar.

Icha dan seorang pria penyelamat itu terus berlari menjauh dari preman-preman itu. Sampai akhirnya mereka sampai di sebuah taman kota. Mereka pun langsung bersembunyi di balik pot besar dan berharap semoga para preman itu tidak menemukan mereka.

"Kayaknya mereka udah gak ngejar kita lagi deh" ucap pria itu setelah mengintip mengamati keadaan sekitar.

Icha yang mendengar hal itu, menghembuskan nafasnya lega.

"Lo kenapa bisa di kejar-kejar sama preman tadi?" Tanya David.

Ya! pria yang menyelamatkan Icha adalah idolanya sendiri Septian David.
David yang saat itu baru saja pulang setelah mengantar Bella, kaget saat melihat seorang cewek yang sedang di kejar-kejar sama preman. David pun turun dari mobilnya dan berusaha menyelamatkan gadis itu.

"mereka teman dari preman yang waktu itu ngejambret nyokap lo, soalnya gue sempet liat dia tadi waktu ngejar gue. Dan kayaknya dia dendam sama gue." jawab Icha.

"Maaf ya, karena nolongin nyokap gue, lo jadi kena masalah kayak gini." Ucap David sambil menatap Icha.

Icha membalas tatapan David sambil tersenyum."Gak apa-apa kok, santai aja."

"Hmm,, gue anterin lo pulang ya" ucap David menawarkan diri mengantar Icha pulang, karena khawatir preman-preman tadi masih berkeliaran di sekitar sini.

Tentu saja Icha tidak menolak tawaran tersebut. Dengan semangat dia mengikuti David yang kini sudah berdiri dari tempatnya. Namun baru satu langkah, gadis itu menjerit karena kakinya yang sakit.

David yang mendengar jeritan Icha, menghentikan langkahnya dan berbalik menghampiri Icha.

"Kenapa?" Tanya David.

"Gak tau, tiba-tiba kaki gue sakit banget"

David menjatuhkan tatapannya ke arah yang di tunjuk Icha dan berjongkok untuk mengecek kondisi kaki gadis itu, dan benar saja ada memar di kakinya.

"Kaki lo memar. Kayaknya ini keseleo pas tadi lo lari" ucap David masih dengan posisinya.
Namun kali ini, David membalikan badannya membelakangi Icha.

"Naik," ucap David menepuk-nepuk bahunya.

"Ha?" Kaget Icha yang tidak mengerti maksud David.

"Ya, kaki lo kan lagi sakit. Jadi mending lo gue gendong aja sampai mobil" jelas David.

"Gak apa-apa?" Tanya Icha yang masih belum percaya, kalau David menawarkan diri untuk menggendongnya.

David hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Icha.

Dream(lucky Fans)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang