Pemanasan

4.8K 406 12
                                    

"Ayolah Krist jangan bersikap kekanakan seperti ini , kau tahu itu hanya salah paham" Singto, pemuda tampan yang menggunakan seragam khas mahasiswa fakultas engineering itu menatap dengan penuh kesabaran pemuda manis yang sedang duduk dengan tangan terlipat di dada merajuk.

Sedangkan pemuda manis bernama Krist Perawat itu melirik sang kekasih dengan tatapan kesal dan terluka. Hatinya terasa dicubit saat mendengar ucapan Singto. Dia marah bukan tanpa alasan, dan Singto-sang tersangka- malah mengatainya kekanakan.

Krist berdiri dengan mata masih menatap Singto "Kau memang sudah tidak menyayangiku! Selalu mengataiku kekanakan setiap aku marah padamu! Kau pikir aku marah tanpa alasan?! Kau sama sekali tidak mengerti perasaanku! Aku benci padamu, jangan berbicara lagi padaku!"

"Kau dengar itu Singto Prachaya!" dan dengan kaki menghentak kesal Krist berlalu dari hadapan sang kekasih.

Sedangkan Singto menghela nafas lelah, ia menatap sekelilingnya dimana banyak mahasiswa engineering yang menonton drama pertengkarannya dengan sang kekasih. Baiklah dia harus mengejar kekasih manisnya sekarang juga dari pada nanti pemuda manis itu semakin marah.

Singto Prachaya adalah mahasiswa engineering tahun ke tiga terkenal sopan dan pintar dikampusnya. Memiliki wajah tampan dengan segala sifat dan sikapnya yang memesona kaum wanita dan membuat iri para laki-laki yang mengenalnya. Sayangnya pemuda tampan itu sudah tidak single lagi dan parahnya dia harus terjebak dengan mahasiswa semester 1 yang menyebalkan bernama Krist Perawat. Yah walaupun banyak juga yang mendukung keduanya, tapi tidak sedikit pula yang mencoba menggoda Singto, apalagi semua tahu betapa posesifnya seorang Krist Perawat.

Keduanya sudah menjalin hubungan saat Krist masih duduk di bangku SMA dan itu terhitung sudah hampir 4 tahun. Singto sudah sangat paham bagaimana kekasih manisnya itu, yah walaupun sifat kekanakan Krist benar-benar menyebalkan tapi Singto tahu betapa manisnya sang kekasih saat bersama orang-orang tersayangnya. Dan Singto sudah terlalu mencintai kekasih manisnya itu hingga ia tidak tahu lagi ungkapan apa yang mampu mewakili perasaannya kepada sang kekasih bahkan kalimat 'Aku mencintaimu' sekalipun.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang