Goodbye My Shelter (Kongthit vers)

2.7K 247 74
                                    

Sambil nunggu vote 150, gua kasih iklan bentar ya!
Ini gak ada hubungannya sama cerita My Love. Dan udah pernah saya post sebelumnya dg kopel lain.

-----------00------------

"P'Arthit, apa kau bisa lebih cepat sedikit? Kita sudah hampir terlambat." suara seorang pemuda tampan memecahkan keheningan di ruang makan itu.

Sedangkan pemuda yang lebih kecil memberengut kesal, karena acara sarapannya terganggu. Tapi dia tetap mematuhi permintaan kekasihnya.

Kongbop hanya tersenyum geli melihat gembungan di pipi kekasihnya itu. Ditambah alisnya yang memberengut lucu.

Selesai sarapan sepasang kekasih itu berangkat ke kampus bersama.

"Hari ini kau selesai jam berapa, Phi?"

"Sekitar jam 4 tapi ada latihan futsal setelah itu"

"Baiklah, aku akan menunggumu. Kebetulan hari ini aku free setelah kuliah"

"Eh? Tidak usah. Kau tau kan pasti nanti akan lama. Aku bisa pulang naik bus"

"Tidak. Aku akan menunggumu di perpustakaan. Kita pulang bersama."

Arthit akhirnya mengangguk setuju setelah mendengar pernyataan final dari kekasihnya. Kongbop memang sedikit protektif padanya.

-------00--------

"Oi Arthit!" Arthit sedikit tersentak kaget saat bahunya ditepuk dari belakang tiba-tiba. Mana ia sedang jalan di koridor yang sepi lagi.

"Sialan kau Tay!" maki Arthit saat mendapati temannya sedang menertawakannya.

Melihat wajah kesal temannya, Tay menghentikan tawanya. Ia menepuk bahu Arthit sebagai tanda maaf. Tapi hanya dibalas dengusan dari pemuda manis itu.

"Apa!"

"Santai saja Arthit, aku kan sudah minta maaf. Huh"

"Ck, cepat ada apa bodoh"

"Kata Prem hari ini tidak jadi latihan futsal"

"Oh" dan Arthit pergi meninggalkan Tay yang masih berdiri dengan wajah bodohnya.

"Sialan, Arthit!" umpat pemuda tampan itu lalu melangkah pergi.

-------00-------

Jam sudah menunjukan pukul 2 lebih, Arthit baru selesai menghadiri kelas eksaknya. Dengan wajah ala kadarnya, pemuda manis itu memasukan peralatan tulisnya kemudian menyeret langkahnya meninggalkan kelas.

Huh otaknya terasa panas setelah menghadapi grafik dan rumus statistik.

Ting

Satu notif line masuk.

Kongbop: aku ada di kantin, kemari lah kalau sudah selesai Read

Read Oke : Arthit

Setelah membalas pesan sang kekasih, Arthit membawa langkahnya menuju kantin kampus.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang