Warning!
Area 18+
Udah gua kasih warning loh yah.
Typo is bonus for you ↖(^ω^)↗--------00--------
Ini sudah tiga hari sejak kejadian di klub malam itu, dan sudah tiga hari pula Singto didiamkan oleh sang kekasih. Krist memang tidak melampiaskan amarahnya dengan memarahi Singto, pria manis itu lebih memilih diam dan menganggap Singto tidak ada. Dan hal itu semakin membuat Singto frustasi. Apalagi saat dia tahu -Tiw yang memberi tahu- bahwa Krist waktu itu ke klub malam untuk mencarinya. Dan malah melihatnya sedang merokok dengan wanita bersamanya.
Singto sadar bahwa dirinya salah tentang kejadian di klub, Ia sudah melanggar janjinya kepada Krist untuk berhenti merokok. Waktu itu Singto sedang berkumpul dengan para seniornya dan mereka membuat pria tampan itu kembali merokok. Yah, kadang Singto memang merokok diam-diam tapi itu saat dia merasa sangat stres dan tertekan.
Tetapi tetap saja Singto marah saat melihat Krist menari seperti waktu itu dengan pria lain di depan matanya.
Sedangkan untuk masalah Pin, Singto tidak mengambil pusing. Ia tahu kekasihnya itu hanya terlalu cemburu. Walaupun Singto sebenarnya tahu kalau senior wanitanya itu memiliki perasaan padanya, dia bukannya terlalu percaya diri hanya saja Singto punya Krist yang selalu menatapnya dengan perasaan begitu pun Pin saat menatapnya. Singto hanya perlu berakting seolah dirinya tidak tahu, dan yang terpenting dia hanya menganggap Pin sebagai seniornya sama seperti yang lain.
Pin memang bukan anggota hazer tapi dia cukup populer saat di universitas. Singto mengenalnya juga karena dia sering bergaul dengan para senior atau lebih tepatnya saat Singto suka ke klub malam bersama teman-temannya itu. Singto tahu Pin wanita yang bebas dan nakal tetapi wanita itu tidak pernah menggodanya secara terang-terangan apalagi semua tahu kalau Singto sudah tidak single.
Singto saat ini sedang bersama teman-temannya di Kantin, kedua matanya masih menatap Krist yang duduk jauh dari bangku Singto. Kekasih manisnya itu juga sedang makan siang dengan sesekali tertawa bersama teman-temannya. Singto menghela nafas saat ia melihat itu, ia sangat merindukan Krist. Dan ia juga kesal karena tidak bisa menghampiri kekasihnya seperti biasa.
Perhatian Singto teralihkan saat mendengar kegaduhan dari sekelilingnya. Ia mengikuti arah pandang yang lain menuju pintu kantin dan mendapati seorang pria manis sedang berdiri di sana sambil mengedarkan pandangannya. Terlihat sangat manis jika saja Singto tidak menyadari bahwa pria itu yang menari dengan Krist saat di klub malam.
"Oh, bukankah itu nong Bas kekasih bulan kampus dari fakultas kedokteran?" komentar Aim.
"Dari mana kau tahu itu?" tanya Tiw menanggapi.
"Dia sangat terkenal di kalangan bulan kampus, aku juga pernah melihatnya bersama p'God" jawab Aim.
"Hoo, aku rasa dia terlalu menggemaskan untuk ukuran mahasiswa" Oak ikut mengomentari.
"Dia juga perwakilan bulan kampus dari fakultas sains" Aim kembali bersuara, ia tidak bisa menyembunyikan kekagumannya.
"Lalu apa yang dia lakukan di sini?" Wad yang biasanya tidak ingin ikut campur pun membuka suaranya.
"Benar, apa yang dia lakukan di fakultas teknik? Dan sendirian?"
Singto hanya diam saja mendengarkan komentar dari teman-temannya, kedua matanya lebih memilih mengikuti pergerakan Bas yang berjalan menuju bangku kekasihnya. Ia memicingkan mata saat melihat Bas dengan santai duduk di samping Krist dan melingkarkan tangannya di bahu kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love
FanfictionDidunia perffan gua Krist sama Singto bakal berakhir bahagia ≧ω≦ Mempunyai kekasih yang mudah cemburu itu merepotkan, Singto sudah membuktikannya. Kekasih cantiknya yang bernama Krist Perawat itu selalu menarik ulur stok kesabarannya tapi dengan bod...