The Door

3.5K 307 8
                                    

Gua lagi gak konsen baca ff di wattpad gara2 nonton vlognya SebbasDion juga NickBarandon 😁
Mereka kiyowo banget ~\(≧▽≦)/~
Buat kalian yang suka gay couple harus nonton terutama SebbasDion 😝😝😝
----------00-----------

Kegiatan hazing yang melelahkan sudah berakhir minggu lalu dan kini para mahasiswa baru kembali kepada kenyataan mereka sebagai seorang mahasiswa, salah satunya menghadapi ujian kalkulus yang terkenal sangat sulit.

Krist dan gangnya seperti biasa sedang berkumpul di salah satu meja kantin. Dengan kertas yang berserakan di atas meja dan wajah penuh tekanan. Sudah satu jam mereka berurusan dengan angka-angka ajaib dalam soal yang sangat sulit dipecahkan. Krist bahkan lebih memilih menopang dagu dengan menatap tajam kertas ditangannya, seolah dengan demikian soal-soal tersebut akan menulis jawaban dengan sendirinya.

"Sial sial sial! Aku pusing sekaliiii" Bright menjerit frustasi saat merasa kepalanya hampir pecah setelah menghadapi soal-soal di kertas belajarnya. Dan ia mendapatkan pukulan di kepalanya sebagai balasan.

"Diamlah Ai Bright! Suara jelekmu itu membuatku kehilangan jawaban yang hampir saja aku temukan!"

"Sialan Ai Toot. Kau tidak perlu memukul kepala berhargaku! Dan aku bahkan tidak percaya kau bisa berpikir dengan otak kecilmu itu!" selesai Bright berujar demikian sebuah pukulan susulan kembali ia dapatkan dari Toota.

"Kau dan mulut sialanmu itu sebaiknya diam Ai Brigth. Atau aku benar-benar akan membuatmu tidak sanggup berbicara lagi" dan dengan kalimat tersebut Bright akhirnya diam. Dia tidak mau menguji kesabaran Prem yang benar-benar buruk.

"Apa sebaiknya kita minta bantuan salah satu senior untuk mengajari materi ini?" Knott yang sedari tadi diam kini mengeluarkan pendapatnya.

Krist menatap sahabatnya dengan penuh pertimbangan kemudian mengangguk menyetujui.
"Tapi siapa?" tanyanya.

Knott mengedarkan pandangannya ke sekekitar lalu tersenyum saat melihat salah satu senior mereka yang hendak membeli sesuatu.

"P'Tiw" panggil pria kekar itu lalu menghampiri seniornya.

Krist dan yang lain hanya menatap Knott dan senior mereka yang sedang membicarakan sesuatu lalu Knott kembali ke meja mereka.

"P'Tiw bilang okay" ucap Knott yang disambut senyuman dari teman-temannya.

Kemudian Tiw menghampiri juniornya itu dengan segelas es kopi ditangannya. Krist dan yang lain memberikan wai kepadanya yang dibalas dengan ramah oleh pria tampan itu. Tiw duduk di samping Knott dan berhadapan dengan Toota.

"Mohon bantuannya p'Tiw. Kami benar-benar tidak bisa mempelajari materi ini" ujar Krist.

"Baiklah nong, sebenarnya phi bukanlah yang terbaik dalam mata kuliah ini. Tapi phi akan mencoba membantu" balas Tiw dengan senyumannya.

"Mungkin p'Tiw harus ekstra sabar mengajari kami" tambah Knott yang sangat sadar akan tingkah teman-temannya.

Tiw hanya tertawa kecil sambil mengangguk, dia juga tahu bagaimana aktifnya juniornya itu terutama Brigth dan Toota.

"Jadi lebih baik tutup mulut kalian saat sesi pembelajaran ini. Jangan membuat keributan" tandas Prem memperingati Brigth dan Toota.

"Hoo kau sungguh kejam Ai Prem" balas Toota

"Oke oke. Aku akan tutup mulut" tambah Brigth dengan kesal.

Tiw tertawa melihat interaksi juniornya itu lalu memulai sesi belajar mereka.

--------00--------

Diam-diam Krist memperhatikan Knott yang terlihat berbeda setiap kali bersama p'Tiw. Pria manis itu sadar ada sesuatu yang disembunyikan temannya itu. Bukan sekali dua kali Krist mendapati Knott yang menatap p'Tiw dengan pandangan berbeda. Nanti akan ia tanyakan, karena saat ini yang terpenting adalah nilai kalkulusnya nanti. Krist kembali memusatkan perhatiannya ke penjelasan Tiw.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang