V.5

1.5K 39 3
                                    

1 jam sebelumnya

" Aku akan mati hanya jika aku ditembak dengan pistol berisi peluru emas atau perak ! "

Melihat kalimat tersebut, Ken menutup bukunya. Ia bergegas menuju toko yang menjual peralatan berburu. Jaraknya hanya sekitar 2 meter dari toko mainan tersebut.

Ia mendobrak pintu toko tersebut dan tidak ada siapapun di dalamnya. Karena gelap, ia menggunakan senter yang dari tadi masih disimpannya di dalam kantung untuk menerangi jalannya.

Di dinding dinding toko tersebut terdapat banyak jenis pistol. Dari handgun, shotgun, sampai riffle. Namun Ken hanya mengambil handgun saja. Ia tak mau repot- repot membawa pistol- pistol berat seperti Riffle dan sebagainya.

Lalu ia berjalan ke sebuah lemari kayu tua kecil. Ia membuka laci pertama. Isinya hanyalah buku- buku panduan bagi para pemburu pemula. Ketika ia membuka laci kedua, isinya adalah sebuah belati dan sebuah pisau.

" Sepertinya alat ini juga akan berguna untukku. " Pikirnya

Kemudian ia menutup laci tersebut. Ia berjalan lagi ke sebuah kardus cokelat. Di dalamnya terdapat beberapa peluru perak dan emas. Pelan- pelan ia mengambil semua peluru tersebut dan memasukkannya ke dalam kantung kecil jaketnya. Ketika hendak pergi, seseorang memanggil namanya.

" Kenneth. "

Ia tersentak, kemudian menoleh ke belakang. Namun tidak ada siapa- siapa. Akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari toko tersebut. Ketika ia memutarkan kembali kepalanya ke depan, sudah ada boneka berlumuran darah- boneka yang tadi telah 'dibunuh' oleh Ariadelle. Boneka tersebut sudah mengangkat sebuah kapak ke udara, hendak membunuh Ken untuk kedua kalinya.

" MANUSIA TIDAK TAHU DIRI !!!!!!!! " Teriak boneka itu histeris.

Ken melompat menghindari serangannya. Kapak tersebut tertancap di lantai kayu toko itu, menyebabkan sebuah lubang yang cukup besar. Ken segera mengambil pisau dari kantung kecilnya. Ia siap untuk melawan boneka itu. Sangat siap.

Boneka itu menyerang Ken sekali lagi. Kali ini boneka itu berusaha menyerang kakinya. Namun Ken kembali melompat ke atas mengakibatkan boneka itu menghancurkan lemari kecil di dekatnya. Ken dengan cepat berlari ke belakang boneka itu dan menusuk punggungnya. Boneka itu berteriak histeris. Kemudian boneka itu tergeletak di lantai, tak berdaya.

" Ka- kau.. Siapa.. ? "

Ken dengan angkuh, menginjakkan kakinya di atas punggung boneka itu, dan menjawab

" Aku Harley Fennetti. Anak dari pembunuh bayaran mendunia, Alvin Harris Fennetti. "

Ken bukanlah Kenneth.

Ken menyembunyikan identitasnya selama ini.

" Pembunuh bayaran ini bukan membunuh manusia, tetapi membunuh para boneka hidup yang terasuki roh jahat, termasuk KAU, BONEKA BURUK RUPA. " Ujar Harley sinis, dengan tatapan membunuh.

Kemudian Harley, mengayunkan belatinya ke udara, kemudian menancapkannya pada tengkuk sang boneka buruk rupa.

---------------------------------------------

" Hari yang melelahkan. "

Harley kemudian melepas belatinya dari tubuh sang boneka- yang sudah tercabik- cabik olehnya. Boneka itu bersimbah darah berwarna hitam pekat. Seluruh tubuhnya telah termutilasi.

" Untuk penutupnya... Akan saya lakukan. "

DOR

Harley menembak boneka tersebut dengan peluru perak, tepat di bagian perut boneka yang sudah termutilasi itu.

Harley dan Kenneth.

Dua nama ini menempati sebuah tubuh, namun kepribadian mereka saling bertolak belakang.

 

Still DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang