"Ini udah kedua kalinya mama dipanggil ke sekolah kamu dalam dua bulan ini. Kamu sudah keterlaluan, Fanya. Jangan sampe bikin mama dipanggil ke sekolah untuk yang ketiga kalinya," kata mamanya Fanya yang baru saja pulang dari sekolah anaknya.
"Alah, itumah gurunya aja yang pada lebay. Ada masalah dikit langsung manggil orangtua. Udah ah Fanya cape abis sekolah," kata Fanya sambil lari menuju kamarnya tanpa menghiraukan mamanya.
"Gimana nggak cape kalau kerjaannya nyari masalah di sekolah," Fanya hanya menengok dari tangga dan langsung masuk ke kamarnya.
Fanyalicia. Seorang remaja berumur 16 tahun yang tidak ada bosan-bosannya membuat masalah di sekolah. Tidak peduli berapa lama dan berapa kali dia akan di ceramahi atau bahkan di marahi oleh guru dan orangtuanya, dia tidak akan kapok membuat masalah di sekolah.
Membuat masalah adalah seperti salah satu hobi atau kegiatan yang wajib di lakukannya disekolah bersama teman se'geng'nya itu.
Troublemakers, julukan untuk dirinya dan 4 sahabatnya. Julukan itu sama sekali tidak ditolak mereka. Masalah yang mereka buat bukan hanya melanggar peraturan sekolah tetapi juga kadang membahayakan. Tapi, jangan salah sangka karena yang dimaksudkan membahayakan bukan membahayakan orang lain melainkan diri mereka berlima sendiri.
Mereka sudah membuat perjanjian bahwa setiap masalah yang di buat mereka tidak boleh membahayakan orang lain selain mereka. Tapi, jangan sekali-sekalinya berani mencari atau membuat masalah dengan mereka. Nanti kalian juga akan melihat sendiri apa akibatnya.
Walaupun dijuluki Troublemakers, masih banyak anak-anak yang mau berteman dengan mereka bahkan anak yang pernah mereka kerjain. Walaupun troublemakers, persahabatan mereka patut di acungi jempol. Mereka sudah bersahabat dari kecil dan mereka setia. Mereka akan membalas orang yang sudah menyakiti salah satu dari mereka, tidak peduli mereka itu siapa. Mereka juga akan selalu ada kalau diantara mereka ada yang butuh. Mereka juga akan selalu bersama disaat senang maupun sedih.
Fanya duduk dikasurnya sambil melakukan kegiatan rutinnya, mendengarkan lagu sambil bermain laptop atau handphone kesayangannya itu. Tidak hanya di dunia nyata, mereka juga eksis di social media.
Fanya melihat notification di handphonenya itu, terlihat beberapa bbm dan line yang masuk. Dilihatnya bbm dari salah satu sahabatnya itu.
Alice Sarah: Nyokap lo gimana? ngomel nggak sampe rumah?
Fanyalicia: Ya biasalah, ceramah gitu. Gue sih langsung kabur aja ke kamar. Lo gimana?
Alice Sarah: Iyoa, gue juga langsung masuk kamar. Tau sendiri kan nyokap gue cerewetnya kayak apaan. Eh btw keluar yok! gue udah ajak yang lain juga. Taman tempat biasa, oke?
Fanyalicia: hahaha oke sip gue ganti baju abis itu langsung keluar mwah
Setelah membalas bbm dari Sarah, dia langsung mengganti baju dan langsung keluar rumah tanpa berpamitan terlebih dahulu kepada mamanya yang sedang berada di dapur.
Kebiasaan buruk Fanya adalah jarang berpamitan kepada orangtua sebelum keluar rumah. Ya, walaupun hanya di sekitar komplek tetap saja sering membuat orangtuanya panik.
Ya, seperti yang kalian kira, mereka berlima tinggal di satu komplek yang sama dan dari situlah awalnya mereka mulai dekat satu sama lain dan sering bermain di taman yang dimaksud Sarah ketika mereka kecil. Orangtua merekapun juga sudah kenal baik.
Mereka semua sangat beruntung tinggal berdekatan dengan sahabat. Mereka juga sering saling menginap, apalagi ketika libur mereka sering begadang dan jalan-jalan malam di sekitar komplek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemakers
TienerfictieKetika benci menjadi cinta yang bertepuk sebelah tangan. Dan ketika benci menjadi cinta yang datang terlambat.