O P P A?

2.5K 305 17
                                    


Dengan mata yang masih setengah terpejam, Jisoo kini telah berdiri di dapur mewah Taeyong. Bagaimana bisa ia tidur, jika ia pulang jam 1 pagi dan langsung mencuci jas milik Taeyong.

Ya, singkat cerita. Pada malam perayaan Taeyong membawa Jisoo ketempat sepi dan melepas jasnya. Taeyong meminta Jisoo untuk mencuci dan mensetrika jas mahal miliknya dan tak boleh ada setitik noda pun tertinggal. Jika tidak, maka Jisoo akan dapat perpanjangan kontrak dengan Taeyong.

"Ini kontrak kerjamu. Perharinya kau akan ku gaji 2 jt, jadi total nya ada 200 hari. Kalau kerjamu bagus malah semakin baik."

"Kalau kerjaku bagus, mungkinkah harinya akan berkurang?" tanya Jisoo antusias

"mungkin" singkat dan padat

"Mungkin? Serius boss??" Jisoo sumringah

"Mungkin saja tidak" balas Taeyeong

Jisoo dengan malas membuang serbet yang ada ditangannya.

"Buatkan aku sarapan!" Perintah Taeyong

"Iya boss." Jisoo dengan cepat mengambil celemek di lemari atas. ia berjinjit untuk dapat meraih celemek itu.

"jangan lama-lama." Taeyong mengambilkan celemek itu dan melemparkannya tepat ke wajah Jisoo.

"Buatkan Leo sarapan yang sehat, jangan lupa dengan susunya." ketus Taeyong, Jisoo tambah dongkol saja mendengar suara orang itu.

seng seng

tong..

seng..

tong..

seng..

"Baru sarimi tongseng isi dua" begitulah suara Tv Taeyong yang begitu keras, membuat Jisoo sama sekali tidak fokus memasak.

"Budaaak! Kopiku? ini kopi atau teh manis?! buat ulang! kau mau aku kena diabetes?"

"Budak, mana sarapanku?"

"Budak, aku tidak suka telurnya kurang matang."

"Budak!"

"Budak! Budak!"

Suara Taeyong terus berputar-putar di kepala Jisoo. Membuatnya semakin frustasi. Dan ini akan terus di jalaninya hingga 200 hari kedepan. Jisoo terus menggerutu kesal, segala macam umpatan pun sudah ia keluarkan untuk menenangkan diri.

"Budak!"

"Iya Boss!" Jisoo menghentakkan kedua kakinya begantian saking emosinya.

Kalau memanggil tidak sekali dua kali, ini jika ibarat obat sudah overdosis. Batin Jisoo.

"budak! lantainya kotor."

Jisoo memandang Taeyong tak percaya. Kotor? Lantai sudah mengkilat seperti ini dia bilang kotor? Jisoo mengambil sapu dengan terus menatap Taeyong kesal. Ia bahkan menyapu lantai dengan asal. Entah itu sapunya di puter-puterin atau di ayun-ayunin pokoknya sesuka hati Jisoo lah.

"kalau menyapu lihatlah lantainya, jangan lihat yang punya rumah. Lantai ini tidak akan bersih dengan sendirinya." Taeyong dengan santai menyeruput kopinya.

Jisoo menuruti ucapan Taeyong, setelah selesai menyapu Jisoo tak melihat keberadaan Taeyong. Lumayan lah. Dia bisa berleha-leha sebentar. Begitu melihat kepala Taeyong menyebalkan itu nyembul dari lantai atas, Jisoo langsung acting mengelap meja makan.

"Heh budak! sudah setengah 8 kau bisa berhenti! Don't be late! I really hate it" Taeyong kini sudah rapi dan bersiap ke kantor.

Melihat Taeyong bersiap pergi ke kantor. Jisoo segera melepas celemek dan mengambil tasnya secepat kilat. Berniat nebeng agar ia tidak telat, toh mereka kan searah. Seruangan lagi. Tidak mungkin kan dia tega meninggalkan Jisoo.

SERVANT X TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang