K E P E R C A Y A A N

1.1K 149 19
                                    

Setelah melakukan operasi Seulgi masih belum sadar, ditemani Taeyong yang senantiasa disisinya. Pria itu sangat cemas begitu melihat Seulgi berlumuran darah hanya untuk melindunginya.

"Taeyong, ini-- dimana? Aku ingin pulang"

"Rumah sakit, dengar, (menghela nafas) kata dokter setelah dua hari kau baru diizinkan keluar"

Taeyong menjelaskan bahwa semua sekarang telah baik-baik saja. Leo berada ditempat yang aman bersama Jisoo.

"Kenapa kau lakukan itu?" tanya Taeyong frustasi

"Itu, aku spontan-"

"Kau akan mati jika saja tusukan itu tepat mengenai organ vital mu, kau tahu betapa terkejutnya aku?!"

"Taeyong, hanya ini yang bisa aku lakukan untuk Leo. Apa kau pikir aku akan diam melihatmu mati di depan Leo? Jika kau mati, Leo akan trauma berat karena kehilanganmu. Tapi jika aku yang mati, Leo masih bisa-" ujar Seulgi

"Tapi kau ibu kandungnya!"

Tangis Seulgi pecah, dia menjadi emosional perihal Leo.

"Kau sendiri yang ngotot ingin bertemu Leo dan mengaku sebagai mamanya."

"Aku sangat berterimakasih. karenamu dia tidak membenciku, anak itu mau memanggilku mama. Untuk pertama kali kudengar anakku memanggilku mama. Aku pikir itu cukup, jika aku mati skrg pun aku bersedia"

"Sebenarnya apa tujuanmu? Kenapa kau kembali?"

Seulgi menangis mendengar pertanyaan Taeyong

"Aku-, aku menyesali semuanya, aku hampir gila Taeyong! Setiap hari aku pergi ke psikiater karena aku ketakutan. Saat itu aku masih sangat muda, dan aku positif hamil? Kau tahu banyaknya cacian dan hinaan yang ku terima?! Setiap menit rasanya begitu menyiksaku, aku selalu teringat kejadian malam itu. Aku berulang kali hampir menggugurkan kandunganku, tapi jika aku melakukannya aku akan kehilangan gairah untuk hidup. Tapi aku- aku juga takut jika aku melihat anak itu aku akan membencinya."

"Kenapa baru bilang sekarang? Kenapa tidak langsung menemui ku? Kau justru menghilang tanpa jejak. Lalu aku terus berpikir sendirian. Apa benar aku yang melakukan itu padamu? Apakah kepergian mu itu terjadi karena ku? Apakah dengan pergi kau akan merasa lebih baik? Apa kau senang jika tidak melihat monster sepertiku dihadapan mu. Aku hampir gila karena banyak pertanyaan dikepalaku tapi tidak satu pun yang bisa terjawab"

"Maafkan aku, maaf aku menyesal"

Taeyong mengacak rambutnya

"Kenapa kau minta maaf? Itu tidak ada gunanya lagi"

"aku merasa sangat menyesal. Aku ingin bertemu denganmu, tapi aku takut. Kau sudah berhasil memulai karirmu dan mengembangkan usahamu. Aku tau betapa ambisius dan seriusnya kau untuk membangun perusahaan itu, aku tidak mau merusak segalanya. Jadi ku putuskan membiarkan kau merawat Leo, agar kau merasakan rasanya menjadi seorang ayah, aku berfikir seribu kali hingga akhirnya aku berani melakukan itu,"

Taeyong memandang Seulgi dengan amarah yang tak dapat ia tahan.

"Aku begitu mencintaimu, aku cinta mati padamu sampai-sampai aku bisa melepaskan segalanya untukmu. Tapi kau memilih menghilang dengan anak dalam perutmu. Aku tidak tau apa benar itu anakku atau itu anak orang lain, yang jelas aku sangat marah padamu. Kau sangat menghancurkan hatiku, sebagai lelaki atau mungkin juga sebagai seorang ayah dari anak di perutmu."

Seulgi teringat kejadian malam itu, ada seorang pria yang mengajaknya masuk ke sebuah bilik di bar. Pria itu jelas adalah Taeyong yang sudah mabuk berat. Seulgi juga sudah setengah sadar dan samar-samar mendengar Taeyong memanggilnya.

SERVANT X TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang