T E A R S

1.1K 154 3
                                    

Sehun bertamu ke kediaman keluarga Wang. Pria itu memencet bel secara beruntun agar si pemilik rumah segera membukakan pintu.

Ceklek

"Cari siapa tuan?"

Sehun menerobos masuk, berteriak memanggil pak Wang.

"Oi Wang, keluar!"

Jisoo mengekori Sehun dari belakang. Mata gadis itu menelusuri setiap tempat mencari keberadaan Leo.

"Tuan tolong jangan seperti ini. Tuan besar bisa marah"

"Wang! Kalau kau tidak keluar akan kuhancurkan semua koleksi berhargamu!"

Tiar!!

Tiarr!!

"Siapa yang buat keributan dirumahku?!!"

"K-kau!" tuan Wang terkejut melihat Jisoo berdiri tegak di depannya

"Kenapa? Apa anda tidak menyangka saya masih hidup?" ucap Jisoo

"Jika anda tidak bersedia melepaskan anak yang anda culik, saya akan laporkan anda ke polisi"

"Bicara apa sih anak ini, siapa yang menculik siapa.. Kau salah orang" elaknya

Brak!!!

Sehun menendang meja didekatnya menyebabkan vas bunga diatasnya terjatuh. Pecahan vas yang berserakan di ambilnya untuk diarahkan ke kepala tuan Wang.

"Iya iya iya! Ampun! Aku mengaku! Aku memang membawanya, tapi aku tidak menyakitinya. Dia aman, dia aman"

"Aman dimana? Lama-lama ku tancapkan kaca ini kematamu" ancam Sehun

"Sana.. Disana"

"Tunggu apalagi, suruh anak buahmu membawanya kesini. Memangnya siapa kau berani menyuruhku kesana kemari pak tua? Hngg? Bosan hidup?"

Tak lama kemudian Leo datang, ia digandeng oleh pembantu pak Wang.

"Kakak..."

Leo berlari menghampiri Jisoo dan Sehun

"Leo, kau baik-baik saja? Coba kukihat, tidak terluka kan"

Leo kecil menggeleng, ia malah menunjukkan senyuman manis kepada Jisoo.

"Kakek Wang baik sekali. Kakek membacakan buku cerita untuk Leo. Kakak, jangan marahi kakek lagi. Kakek sudah tua" Leo memohon pada Jisoo dan Sehun

Jisoo dan Sehun saling melempar kode.

"Sehun"

Sehun melepaskan pak Wang.

"Kalau kau punya masalah dengan Taeyong, maka hancurkan Taeyong. Jangan jadi pengecut dengan menculik anak kecil, lihat dia masih membelamu setelah kau membawanya paksa" ujar Sehun

Tiba-tiba pintu utama terbuka, Bobby dengan santainya masuk sambil bersiul.

"Papa, kenapa ramai seka--li? Oh?" Bobby tertegun melihat rumahnya berantakan

"Bobby?!"

"Jisoo? Sehun?"

---
Jisoo mengajak Bobby berbincang empat mata di taman rumahnya.

"Coba jelaskan padaku apa yang terjadi hari ini" tanya Jisoo

Bobby menceritakan semua yang ia tahu sebelum Jisoo berada di Taiwan hingga terjadinya kasus penculikan ini.

"Jadi papamu hanya ingin menggertak Taeyong?"

"Hngg"

"Papaku akhir-akhir ini mengalami stress berat karena masalah perusahaan. Sebenarnya kami hampir bangkrut"

SERVANT X TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang