G E R A M

1.6K 193 31
                                    

Warning!
Siapkan kipas!

Happy reading~~

-

-


"Jisoo?" Tanya Taeyong

"Ha? Iya, aku-"

Taeyong mengkerutkan alis dan turun dari pagar balkon.

Deg

deg

Pipi Jisoo memerah, jantungnya berdebar tak karuan. Ia bisa pingsan kapan pun jika saja tak memegang kaos Taeyong.

"Taeyong, tidakkah kita terlalu dekat? Apa yang coba kau lakukan? Nanti dilihat karyawan lain" bisik Jisoo

"Mengecek suhu tubuhmu" Taeyong saat ini menempelkan dahinya pada dahi Jisoo, dengan mata terpejam.

"Bukan itu maksudku, tapi perlakuanmu i-ini membuatku sedikit tidak nyaman" Jisoo mendorong perlahan tubuh Taeyong dan berhasil memberi jarak diantara mereka.

Taeyong kembali bertanya. "Kalau begitu jawab lamaranku barusan, hmm?"

Cukup lama Taeyong memberi tatapan penuh intimidasi hingga membuat Jisoo jadi salah tingkah. Jisoo mundur teratur, namun bukan Taeyong namanya jika tidak menggoda Jisoo.

"Jawab aku.. aku tahu kau pura-pura tuli,"

"Stop, jangan mendekatiku! Iya!! Nanti ku pikirkan dulu," Jisoo mengangkat kedua tangannya

Taeyong agak kaget karena teriakan Jisoo. Taeyong meletakkan kamera yang ia bawa di meja rotan bulat yang berada taknjauh darinya.

Jisoo menyembunyikan muka. Ia memandang ombak laut yang menjadi pelarian matanya saat ini.

"Hey, Kau ini tidak sedang sengaja membuatku gelisah kan?" Kini Taeyong kesal

Jisoo tersenyum jahil.

"Katakan sesuatu. Ah, kau sengaja ya? Aku tidak habis pikir, diluar sana banyak wanita cantik dan seksi mengantri dibelakangmu,"

Taeyeong mempercepat langkah kakinya dan berhenti ketika berhasil merengkuh tubuh Jisoo dari belakang, hingga tak lagi menyisakan jarak diantara mereka.

Taeyong dengan manja tetap meminta jawaban dari lamarannya. Meskipun ia sebenernya tahu bahwa jawaban apapun yang Jisoo ucapkan tidak akan menghentikan niatnya untuk menikahi gadis cantik dalam pelukannya.

[I'm Not Your Servant]

"Kamu tidak mau buat anak denganku?" bisik Taeyong

"Mesum!"

Jisoo memukul ringan pipi Taeyong. Korbannya tidak mengeluh atau marah, justru ia senang karena Jisoo menyentuh mukanya.

Kedua tangan yang sejak tadi berusaha ia tahan, sudah berhasil memeluk tubuh pria yang sempat membuatnya kesal sejak pertama kali bertemu. Meski otak Jisoo berkata untuk menjauh, tapi tubuh dan hatinya merasa nyaman saat bersama pria ini.

Jisoo terlalu menyukai bosnya, bahkan sudah mencintainya sebelum Taeyong mencintainya.

"Aku mau" ungkap Jisoo lirih.

"Nona maaf, bisa diperkeras jawabannya?" tanya Taeyong dengan nada menggoda

"Hmm!" Jisoo memukul dada Taeyong dan masih saja hanya dibalas dengan tatapan nakal oleh pria itu.

"AKU MAU, AKU MENERIMA LAMARANMU! Sudah puas?" teriak Jisoo

"Dasar kalkun kecil.." gumam Taeyong dengan senyuman yang lolos dari bibirnya.

SERVANT X TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang