SERVANT X Taeyong

S O R R Y

Halo semuanya, sebelum lanjut ke cerita saya tidak bosan-bosan mengingatkan untuk klik vote dibawah sebagai bentuk apresiasi pembaca terhadap karya ini.

Happy reading
^^

Salam dari adek Leo

-

-

-

[I'm Not Your Servant]

"Kim Jisoo, kau dipecat!"

Jisoo tak menjawab. Gadis itu pun mulai mengemasi barangnya. Satu-satunya barang yang tidak ia bawa hanya kamera yang dulu Taeyong berikan kepadanya sebagai hadiah.

Sembari merapikan meja, tangan Jisoo tidak henti menyeka air mata.

Taeyong diam-diam memperhatikan Jisoo dari pantulan kaca. Pria itu sedih karena hubungannya harus berakhir seperti ini. Jika ada cara lain, dia ingin kembali memutar waktu untuk mencoba mengerti perasaan Jisoo terhadapnya.

"Bos, terimakasih atas segalanya"

"Tunggu-" panggil Taeyong

Jisoo memutar tubuhnya kembali menghadap Taeyong. Taeyong masih dalam posisinya membelakangi Jisoo.

"..."

"Mungkin tidak lama aku akan menikah dengan Seulgi-"

Jisoo terhenyak,

"Aku harap kau berhenti menemui Leo" tambahnya

Jisoo tidak bisa membendung air matanya untuk kesekian kali. Ia benar-benar merasa hancur, hubungannya dengan Taeyong harus berakhir.

"Aku tidak mau melihatmu lagi" begitu Taeyong menyelesaikan kalimat terakhirnya pria itu memejamkan mata. Tangannya mengepal kuat menahan diri untuk tidak menangis.

"aku mengerti, semoga kalian bahagia selamanya" Jisoo tersenyum kecut

Setelahnya Jisoo berlari keluar. Meninggalkan Taeyong yang langsung terduduk lemas di atas sofa. Pria itu tak bisa menahan lagi kesedihan atas perpisahannya dengan Jisoo. Dia menangis. Pria itu nampak sangat rapuh dan terus menyalahkan dirinya.

Teman kantor Jisoo yang sedari tadi berusaha menguping terkejut manakala Jisoo tiba-tiba keluar dengan muka sangat kacau.

"Permisi!"

Jisoo membelah kerumunan teman sekantor nya dan berlari masuk ke dalam lift.

Lisa dan yang lain melihat hal itu merasa iba pada Jisoo.

"Aku tidak percaya bos memecat Jisoo dengan sekejam itu. Apa mereka juga sudah berakhir?"

"Aku kasihan pada Jisoo. Pasti ada alasan dia melakukan itu bukan? Seharusnya bos memberi nya kesempatan kedua." gerutu Lisa