P A C A R

1.9K 212 22
                                    

Jisoo melihat Taeyong terpaku pada wanita di depannya, bahkan Taeyong pun tak menyadari kehadiran Jisoo diantara mereka.

Sedangkan Sehun, dia masih menunggu reaksi Taeyong walaupun matanya hingga kini hanya melihat pada satu orang yaitu Jisoo.

"Jawab aku seulgi, kemana saja kau selama ini?!" Taeyong berusaha mengatur intonasinya

"Oh ayolah, ini bukan saat yang tepat untuk membicarakan hal ini. Aku akan menemui mu lagi. Oh iya, ini siapa?" tanya Seulgi, kemudian melirik Jisoo yang berada tepat di samping Taeyong

Taeyong menyunggingkan senyuman, senyum yang getir bila di amati dengan baik. Seulgi dan Sehun tahu hal itu.

"Bukan siapa-siapa" jawab Taeyong penuh penekanan pada tiap kata

"Oh baiklah, kalau begitu aku akan mencari tahu sendiri. Halo, Perkenalkan, aku Kim Seulgi" Seulgi mengulurkan tangan

"Halo perkenalkan aku Jisoo. Kim-Ji-soo, aku adalah sekretaris bos Taeyong." jawab Jisoo sembari menerima ukuran tangan Seulgi

"Maaf ya.. Taeyong pasti membuatmu takut tadi. Sebenarnya dia pria yang cukup baik.. ngomong-ngomong, senang berkenalan denganmu Kim-Ji-Soo" seulgi melepas kacamata hitam yang sedari tadi berada di atas hidung mancungnya.

"Oh... Dan kau, Sehun apa yang kau lakukan disini?" Tanya Jisoo

Sehun menggeleng

"Hanya mencari udara segar, dan ternyata aku mendapatkan lebih" jawab Sehun dengan senyuman mengejek (ditunjukkan untuk Taeyong)

Semua mata yang ada kini terfokus mengamati keempat manusia bak dewa dan dewi ini. Atau lebih tepatnya manusia dengan masa lalu kelam berada di depan toko roti secara kebetulan(?).

"Apa ini saatnya kita santai bertegur sapa? Setelah semua yang terjadi selama ini, kau masih sanggup tertawa?" tanya Taeyong masih dengan intonasi yang sama.

"Bos, apa yang kau katakan? Ingat kita ada ditempat umum, dan semua orang melihat kita sekarang" bisik Jisoo berusaha menenangkan bosnya yang mulai marah. Namun sayang, ucapannya sama sekali tak di gubris oleh Taeyong.

"Kau tidak tahu, ini sudah berapa lama? Aku mencarimu kemana-mana dan sekarang kau-" ucap taeyong lagi dengan mata yang telah memerah.

"aku tahu. Seharusnya kau juga mengerti aku, posisiku. Sudahlah, jangan bahas hal itu disini. Aku harap kita bisa bicarakan dengan baik lain kali" tegas Seulgi yang kembali memasang kacamata hitamnya.

"Take your time, baby" tambah gadis berambut coklat itu yang kemudian berlalu meninggalkan Taeyong.

Taeyong mencengkeram lengan Seulgi kuat-kuat, matanya juga tak lepas dari gadis yang selama ini ia cari. Sedangkan Seulgi, gadis itu hanya memberi senyuman setelah sempat memegang pipi Taeyong.

"aku tidak akan kemana-mana, jangan ketakutan seperti itu. Lepaskan tanganmu.. kau mulai menyakitiku" Ucap seulgi. Namun, tangan Taeyong tetap kekeuh menahan lengan Seulgi.

"Bukan aku yang menyakitimu, yang benar adalah kau yang menyakitiku" balas Taeyong

"Kau tuli?! Singkirkan tanganmu!"

Sehun mencengkeram kuat lengan Taeyong, mata tajam keduanya saling beradu.

"Sehun.. (panggil Jisoo)."

Jisoo mulai ketakutan, melihat Sehun dengan berani mencengkram lengan bosnya seperti itu.

'Bukankah itu berarti hubungan mereka tidak baik?' batin Jisoo

Taeyong mengalah dan membiarkan Seulgi pergi.

Setelah kepergian Seulgi, Sehun menatap remeh  Taeyong. Bahkan tangannya sudah mengepal, siap  mendaratkan pukulan di wajah Taeyong. Hanya saja Sehun menahannya karena kenyataan bahwa mereka berada di tempat umum dan ada gadis yang ia suka disana ia pun mengurungkan niat.

SERVANT X TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang