Kejutan Nyata

21 2 1
                                    

Acara liburan ke Anyer dan kelulusan sekolah kami sudah lewat.
Tandanya sudah selesailah masa putih abu abu ku.

Bahagianya nilaiku semua tidak ada yang mengecewakan, ya aku menjadi kedua terbaik dari nilai tertinggi disekolahku.

Tentunya Raisa lah terbaik pertama, ya calon dokter gigi memang sangat jenius kamipun the girls sudah tahu sejak awal sahabatan.

The girls belum ada kesempatan untuk kumpul sejak kami lulus sekolah, semuanya sedang fokus mengurus masuk kuliah dan kegiatan masing masing.

Akupun masih sibuk dengan beberapa jadwal dari agency ku dan lumayan padat jadwal aku sekarang beberapa syuting film televisi walau hanya sebagai pemeran pembantu dan beberapa iklan juga sudah kulakukan.

Bian menyempatkan diri untuk menjemputku setelah pulang syuting. Jadi seminggu paling 3 kali aku bertemu Bian.

Besok sepertinya kami bisa menghabiskan waktu bersama, hari itu tanggal merah libur nasional.
Kami hanya tidur dan bermalasan karena kami berdua sama sama lelah dengan aktivitas dan kesibukan kami.

Namun sudah menjadi kebiasaan sekarang setiap kami bertemu, Bian dan aku melakukan itu tanpa bian harus meminta ijin lagi padaku.
Itu sudah menjadi kebutuhan biologis kami dan itu jadi adrenalin semangat baru untuk kami beraktivitas  esok harinya.

Cinta kami semakin lekat, apalagi sejak kami sudah bertunangan tanggal 3 mei 2018 malam itu dan bertepatan disambung  hari ulang tahunku yang ke 18 di tanggal 4 mei.

   Sekarang Bian lebih sering tidur di apartmentku.
Bian beralasan dengan kedua orang tuanya untuk nge kos mendekati studionya,  sebenarnya alasannya karena aktivitasku sebagai model dan aktris pendatang baru yang menyita waktu.

Sehingga waktu kami sangatlah kurang, jadi Bian memutuskan untuk tinggal bersama sehingga minimal kami bertemu saat mau tidur dan saat sarapan sebelum kami memulai aktivitas masing masing.

Orang tuanya pun ga curiga karna Bian sudah berusia 27 tahun dan punya penghasilan yang sudah mapan jadi berhak untuk memutuskan hal seperti ini sendiri.

Kami bertemu biasanya saat sarapan dan sesekali saat makan malam.

"Bian hari ini aku ga enak badan, dari bangun tadi aku mual yank. Mungkin masuk angin ya yank." Obrolku ke bian.

Bian langsung memegang kepalaku,    " iya kamu agak hangat ini sayang"
"Ya sudah aku temani kamu ya sayang,nanti aku telepon enong biar dia atur semua jadwalku dan di alihkan ke faizal sebagian. kamu gimana ada jadwal apa hari ini sayang?"ucap bian dengan suara terdengar kuatir.

" Aku hari ini hanya ada jadwal pemotretan di agency yank, nanti aku telepon dan bilang sakit biar jadwalku bisa dipending dulu, jadwal syutingku sudah ga ada lagi dalam minggu ini,kemarin itu sudah selesai kontrak dengan OK tv".jelasku pada Bian.

Tapi aku mual lagi dan berlari aku ke kamar mandi, aku muntah berkali kali sampai terduduk dilantai kamar mandi, lemas pusing banget yang kurasa.

Bian menepuk pelan punggungku dan mengusap dengan minyak kayu putih, "ini sayang kamu cium minyak kayu putihnya, biar bau muntahnya berkurang" dengan sabar Bian mengurusku ga ada merasa jijik dengan muntah yang tentunya bau.

" Sayang kita kedokter yuk, ke dokter internist yang biasanya. Mungkin maag kamu kumat lagi sayang" kata Bian.

"Iyah" pendek kujawab karena aku masih lemah dan pusing.

Bian membawaku ke kamar direbahkannya aku,kemudian dia kedapur membuatkan aku teh tawar hangat 
" ini sayang minum dulu", 1 tangan bian memegangi gelasku dan 1 tangannya memijat leher dan punggung belakangku dengan minyak kayu putih.

Gadis UrbanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang