Hidupmu Untukku dan Starla

10 1 3
                                    

Bulan penuh cinta dan banyak moment penting untuk kita bertiga.

Perutku sudah lumayan besar, sekarang sudah 7 bulan.
Ga lama lagi mau ada syukuran 7 bulanan, rencananya hanya tetangga sekitar, orang terdekat, dan keluarga besar saja yang di undang.

Acara 7 bulanan sekalian disatukan dengan syukuran ulang tahunnya Bian yang ke 28 tahun.

"Mas hari ini aku ga ikut ke studio mu ya, ga apa kan? Aku mau minta antar Pak Bima ke rumah ibu aja, kata ibu kemarin....... acara syukuran dirumah ibu"

"Kan ga enak Mas kalau aku ga ikut persiapan disana...tinggal 2 hari lagi kan acaranya"

"Ya udah sayang nanti aku suruh pak Bima antar kamu, sekalian aja sayang pak Bima stand by di rumah ibu aja. Oh iya bukannya hari ini mamah dan Ayah datang?" .

"Iya Mas nanti aku jemput ke bandara, pulangnya langsung ke rumah Ibu".

Aku hampiri Bian kemudian ku duduk dipangkuannya.
"Gimana Mas,udah ga kuat kan mangku aku? Udah naik 9 kilo loh ini"

"Iya ya pantesan berat banget sekarang"canda bian.

"Tuh kan bener ,aku jadi jelek juga kan ya...idungku tambah kayak jambu air...besar dan merah ini" pura pura ngambek.

Bian memelukku "Sayang bagaimanapun kamu sekarang,kamu istri dan calon ibu dari anak anakku yang sangat ku cintai"

"Boleh jujur ga sayang, kamu makin cantik karena sekarang terlihat lebih sexy" sambil dicubitnya pipiku.

"Muji apa menghina sih Mas"

"Aku serius sayang"wajah Bian dibuat lebih meyakinkan.

"Kamu ga akan kecapekan sayang, apa aku aja yang jemput ke bandara? " Bian kuatir dengan keadaanku yang hamil besar.

"Enggak kok kan cuma duduk aja, bukan aku yang nyetir sendiri"jawabku.
***

Tanggal 14 februari 2019, acara 7 bulanan calon anak kami dan syukuran bertambahnya usia Bian yang ke 28.

Undangan dibagikan ke tetangga sekitar rumah Ibu, sekelompok ibu pengajian ,sahabatku dan sahabat Bian, serta keluarga dekat saja.

Di luar dijaga oleh beberapa satpam komplek dan jasa petugas keamanan yang sudah di sewa Bian.

Bian merasa ini sangat perlu agar acara berjalan lancar.

Acara berlangsung khidmat,di isi pengajian dan terakhir pemotongan nasi tumpeng untuk ulang tahun Bian.

Saat acara makan aku langsung nyamperin The Girls, senangnya mereka betul betul meluangkan waktu padahal acara ini dimulai jam 10 pagi, artinya mereka bolos kuliah.

Aku dan Bian juga menghampiri ka Indra dan ka Dian, yang ini apalagi orang orang super sibuk tapi tetap menyiapkan waktu spesial buat acara kami.
***

Acara memang sudah selesai, tapi kumpul keluarga masih berlangsung.

Kak Fajar dan ka Siti pun datang dengan kedua anaknya dari Malaysia.

"Makasih banyak ya ka Fajar ,ka siti udah datang, ga ganggu kerjaan ka fajar kan?tanyaku pada kakak ku dan kakak ipar.

Malah di acak acak rambutku sama ka Fajar " apaan sih adeku cantik, masa lagi ada acara penting ga datang. Lagian kaka dah kangen masakan mamah jadi jangan ge er ya"

"Oh begitu kak, bukan karena kangen sama aku"

"Hmmmm..ga usah cembetut gitu mukanya...ntar anaknya keikutan jelek gimana?"canda ka fajar.

Aku ,Bian, ka fajar ,ka siti lagi duduk di taman belakang, ngobrol ngobrol melepas kangen dan sembari mengawasi anak anak yang berlari larian mengejar bola.

Disitu ada anaknya ka fajar yang masih 4 tahun namanya ahmad, dan anaknya kakak sepupu Bian.

Terdengar tawa dari ka Fajar dan Bian, aku lagi konsen melihat anak anak yang lagi berkejar kejaran.
Dalam hatiku " sebentar lagi akan nambah anak yang berlarian di rumah ini juga" sambil ku elus perutku".

"Oh ya dik Meisya, sudah terlihat kah apa jenis kelamin si jabang bayi"tanya kak Siti, sambil menepuk pahaku pelan.

Aku langsung tersadar dari lamunanku, mendengar suara yang khas karena bahasanya tercampur antara melayu dan bahasa indonesia siapa lagi kalau bukan kak Siti.

"Sudah kak alhamdulillah, baru kami periksa seminggu yang lalu."
" InsyaAllah perempuan kak, kalau dilihat dari USG 4 dimensi "jawabku

"Wah akhirnya ada anak perempuan juga , jadi kak siti nak dapat adik perempuan buat ahmad dan ahmed"sambil tersenyum sumringah.

"Iya kak Siti sering maen ke jakarta ya, tengok ponakannya"kataku

Obrolan kami terhenti, karena tangisan Ahmad di ujung sana, rupanya Ahmad terjatuh saat berlari tadi.

Ka Fajar dan ka siti langsung menenangkan ahmad yang menangis.

"Sayang mau pulang ke apartment jam berapa?kasian mamah ,ayah, ka fajar dan keluarganya perlu istirahat kan?"tanya Bian padaku.

Kulihat arloji berwarna silver di tangan kiriku " oh ya udah jam 4 sore ya ini, ya udah Mas kita pamitan dulu ke ibu dan bapak"

"Sayang menurutmu cukup.. ...di apartment kita, kalau semuanya menginap?"tanya Bian

"Cukup kok.......kan pas aja Mas..kita punya 3 kamar utama plus kamar mbak min "

"Jadi masih ada 2 kamar kosong, nanti kamar yang besar buat ka fajar kan ber 4 mereka dengan anak anaknya."

"Kamar yang sedang buat ayah dan mamah."
Kalau baby sitternya ahmad kan bisa tidur dikamar mbak Min.

Setelah pamitan ke seluruh keluarga kamipun pulang dengan 2 mobil, mobil yang satunya tentu pak Bima yang nyetir.
***

Aku dan Bian sudah berganti piyama, setelah sudah gosok gigi dan cuci muka, aku langsung masuk dalam selimut bersiap untuk tidur walau sekarang masih pukul 9.30 malam.

"Mas kata dokter kemarin kan anak kita perempuan, kamu sudah memikirkan namanya ga?"

Tanpa ragu "sudah sayang, kalau kunamai Starla, gimana menurut kamu"

"Bagus juga Mas...trus lanjutannya apa, masa itu aja ?"

"Starla queen biantara" "gimana kamu suka ,sayang?"

"Hmmmm ......aku setuju aja Mas, enak di dengar...artinya juga bagus, bintang ratunya biantara"
"Begitu kan Mas artinya?"

"Iya sayangku, semoga anak kita sehat dan selamat terutama kamu juga, aku akan disampingmu saat melahirkan nanti Sayang"

"Ya Mas, makasih ya mas" kukecup tangannya Bian dan merapatkan tubuhku agar masuk lebih erat kedalam pelukannya.

*****

Gadis UrbanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang