Kejujuran Melegakan

22 1 0
                                    

 N.B. : Mengandung konten Dewasa        

Acara pernikahan pagi tadi pun berlangsung sangat lancar. aku  mengganti  bajuku dengan baju kimono yang sudah disediakan hotel dikamar ini.

Aku baru mulai berdandan dan memakai baju untuk resepsi sekitar jam 4 sore karena acara akan dimulai pukul 7 malam.

Sekarang masih pukul 12 siang, makan siang sudah siap diruang tamu.

Hotel yang dipesan Bian sangat besar  karena ini hotel dan condominium,dan kami menempati condominium yang sudah dilengkapi kitchen set ,meja makan dan ruang tamu.

Aku dan bian sengaja menginap disini selama 4 hari jadi dari sebelum hari H, sampai setelahnya. 

       The girls sedang asyik ngobrol di ruang tamu maklumlah sudah lama kami ga kumpul sejak kelulusan sekolah, mereka juga menyantap makan siang yang sudah dipesan sebelumnya oleh Bian.

Akupun langsung bergabung dengan mereka,meninggalkan Bian di dalam kamar karena aku kasian melihat dia sepertinya kelelahan jadi kubiarkan saja dia istirahat, aku maklum karena semua ini Bian sendiri yang mengurus dibantu keluarga kami dan beberapa temannya.

Siska yang sangat jarang berkomunikasi denganku setelah kami lulus, langsung menanyakan berbagai keheranan dia betapa mendadaknya acara ini " Mei, gw masih ga nyangka loh, asli Mei.

"Bahagia banget gw liat lu tadi sangat cantik bikin gw jadi pengen ikutan nikah. Tapi ama siapa ya? Huahahahha."

"Mei kok lu ngabarin cuma lewat undangan udah 2 hari sebelum resepsi pula, kan jdnya gw ga ada bantu apapun?"sembari bicara siska menepuk pelan pundakku karena aku duduk berdekatan.

"Iya Sis maaf, gw juga ga enak badan kan baru 3 hari ini Sis  agak lumayan kondisi badan gw".

"  Sebelumnya gw minta maaf tapi gw mau jujur karena gw masih inget motto the girls No Secret."

"Gw mau ngasih tahu ke kalian, tapi please kalian mengerti."
"Jujur gw sangat bahagia ..Bian ga ada kurangnya dan semua ini pun bisa lancar atas kerja kerasnya Bian,
Bian sangat bertanggung jawab seperti biasanya, malahan sekarang lebih lebih gw diperlakukan seperti tuan Putri."

"Pertama kami bertunangan tepat malam gw ulang tahun dan saat kami dibandung liburan keluarga itu, makanya kita ga bisa kumpul kan di acara birthday gw."

"Kemudian sekitar 3 minggu lalu gw jatuh sakit, dan Bian memeriksakan gw kedokter."
sampai disitu curhatku terhenti aku pandangi Siska,Lala, dan Raisa, karena berat memberikan kabar bahagia yang sebenarnya hatiku tak sepenuhnya merasa bahagia.

Lala menghentikan makannya langsung berkata" terus Mei, kok lu diam,kenapa lu sakit lagi , ada apa Mei?cerita aja ke kita  kita kan lagi dengarin nih." Lala memandangku dan menunggu lanjutan curhatku.

"Iya Mei, ada apa sebenarnya ?" Raisa menyambung tanya.

Dengan nafas berat aku melanjutkan cerita, aku ga mau nangis,
ku mencoba cerita dengan tersenyum tipis "Ya girls, intinya dokter bukan mendiagnosa penyakit maag gw seperti biasa, tapi kalian akan jadi tante untuk anak gw ini"sambil kuelus perutku dan kupandangi semua sahabatku.

Spontan saja Lala,siska raisa berbarengan "serius Mei?"
Sudahlah ramai mereka, tapi kucegah untuk bisa memelankan suara kegaduhan ini karena ga enak jika sampai terdengar Bian dari dalam kamar.

   Siska merangkulku"Mei are u okay kan? Gw harap lo bahagia Mei ,inikan anak ka Bian. Ka Bian baik Mei penuh tanggung jawab.

Lala menyambung " iya Mei anak lu cakep juga ntar, lu cantik dan Ka bian juga gagah dan ganteng mana baik pula.

Gadis UrbanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang