Part 17

7.9K 197 0
                                    

Sore Harinya...

Key mengendarai mobilnya dengan penuh senyum di wajahnya.

Sampai di rumah nanti aku akan beri hadiah kejutan yang terindah dan tak terlupakan untuk hubby.

Ucap Key berbicara sendiri di dalam mobilnya. Mobil Key melewati salah 1 sekolah SMU. Key melihat anak-anak SMU yang sedang bergembira tertawa bersama teman-temannya. Saling mencorat-coret baju teman yang satu dengan teman yang lain. Saling berfoto bersama, berkejar-kejaran, berpelukkan, menangis bahagia merayakan kelulusan mereka. Key pun tersenyum melihat pemandangan tersebut.

Saat ini hubby pasti sedang melakukan hal yang sama seperti itu. Dia pasti sedang merayakan kelulusannya bersama teman-temannya.

Ucap Key berbicara sendiri di dalam mobilnya. Tiba-tiba Key melihat seorang anak laki-laki SMU sedang bersama dengan ibunya. Pemandang an tersebut menyadarkan Key. Secara tiba-tiba, Key menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

Apa yang sudah aku lakukan?
Mengapa aku jadi wanita yang egois?
Mengapa aku mengikatnya dengan ikatan pernikahan? Meskipun hanya nikah sirih.

Mengapa aku merampas masa mudanya yang tak akan pernah terulang kembali?

Mengapa aku memberikan tanggung jawab yang besar padanya?

Mengapa aku harus menghancurkan masa depannya?

Mengapa aku harus menghancurkan mimpi-mimpi dan cita-citanya?

Mengapa aku tega memisahkan dia dengan keluarganya?

Seharusnya saat dia kabur dari rumahnya dulu aku menyuruhnya kembali ke rumah orang tuanya. Bukan menerimanya di rumah kontrakkanku.

Sandy pasti harapan keluarganya, contoh yang baik buat adiknya. Penjaga dan pelindung bagi ibu dan adik perempuannya. Apalagi ayahnya sudah meninggalkan rumah dengan wanita selingkuhannya.

Tidak seharusnya Sandy menikah dengan wanita yang umurnya lebih tua 12 tahun dari dirinya.

Seharusnya dia menikah dengan wanita yang seumuran dengannya. Seharusnya dia menikahi wanita yang usianya lebih muda dari dirinya.

Kedua orang tuanya tidak akan pernah merestui pernikahan aku dengan Sandy. Mereka tidak akan pernah bisa menerima aku sebagai menantunya. Adiknya juga tidak akan mau menerima aku sebagai kakak iparnya.

Ya Allah, mengapa aku tidak menyadari semuanya lebih awal? Seandainya dulu aku menyadarinya lebih awal semua ini tidak akan pernah terjadi.

Ucap Key berbicara sendiri di dalam mobilnya sambil menangis tersedu-sedu. Setelah puas menangis dan Key sudah merasa lebih tenang, Key melanjutkan perjalanannya pulang ke rumah kontrakkan dengan tidak semangat.

Di rumah kontrakkan Key, Sandy menunggu kepulangan Key dengan wajah yang tersenyum bahagia.

Besok aku dan Key akan mendaftar kan pernikahan kami ke KUA. Setelah itu aku akan memperkenalkan Key sebagai istri aku yang sah secara hukum dan agama kepada mama, papa dan Lia. Aku tidak peduli seandainya mereka tidak memberikan restu dan menolak pernikahan aku dan Key. Aku hanya ingin mereka semua tahu bahwa aku sudah menikah dan hidup bahagia bersama Key.

Ucap Sandy berbicara sendiri di dalam rumah sambil mondar-mandir. Sandy pun terus menunggu Key pulang kerja.





Innocence Man VS Temptation Woman (1-35 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang