Prolog

125 16 10
                                    

Pernah nggak lo berharap punya sahabat cowok? Iya, dulu gue juga begitu. Berharap ngrasain rasanya punya sahabat cowok. Pasti ada yang jagain. Rasanya pasti seru. Tapi biasanya sahabat antara cowok cewek dimulai dari kecil.

Sedangkan waktu kecil gue tinggal di rumah nenek sampai umur 12 tahun. Dan asal lo tahu, rumah nenek itu di pedesaan. Yang jarang banget penghuninya. Tetangga aja dapat dihitung jari.

Jadi, mana mungkin gue punya sahabat cowok. Sahabat cewek aja nggak ada.
Tetapi, saat gue SMA, gue ngrasain gimana rasanya punya sahabat cowok. Dan yang paling klise adalah munculnya rasa suka.

Iya, itu yang gue rasain. Tapi gue terus mengelak. Biar sahabatan gue sama dia nggak pecah gitu kayak di novel-novel atau film.

Nggak tahu gimana ceritanya gue bisa sahabatan sama dia. Sebelumnya, gue itu cewek yang terkenal sebagai tukang labrak. Kakak kelas aja pernah gue labrak. Bolak-balik juga masuk ruang BK.

Tetapi, perlahan semuanya berubah. Saat gue direkrut jadi anggota OSIS. Yang mengharuskan gue aktif dalam kegiatan tersebut.

Di sanalah persahabatan gue dimulai. Saat gue hampir hiatus dari OSIS. Saat gue bosan dengan kegiatan yang mengikat sifat gue. Saat gue jenuh dituntut menjadi tauladan.

Saat itu juga, dia datang. Dia membantu gue dalam banyak hal. Dia selalu menemani gue. Dia juga yang pernah gue bentak gara-gara gue nggak suka sama sifatnya yang terlalu baik ke semua orang. Dia yang gue katain bodoh karena nggak pernah ngelawan.

Bisa dihitung dari sekarang gue yang sudah duduk di kelas dua SMA. Tujuh bulan yang lalu saat masih semester dua kelas 10, awalnya gue kenal dia. Dan di sini gue akan menceritakan semuanya. Semua yang gue alami bersama dia. Namanya Rafly. Tapi, dia lebih akrab dipanggil Raf.

Tidak hanya tentang Raf. Gue juga akan bercerita tentang tiga sahabat gue. Yang pertama bernama Shila dari kelas XI-8. Kedua, ada Freya dari kelas XI-8 juga. Terakhir, Chika dari kelas XI-3.

Freya dan Chika sama-sama anggota OSIS seperti gue. Karena sering bareng dan punya sifat yang sama, kita jadi akrab. Sedangkan Shila sendiri sahabat gue dari SMP.

Gue juga akan cerita tentang orang-orang yang terlibat. Dan semua hal yang membuat gue berubah. Bukan cuma gue yang berubah.

Karena pada dasarnya manusia memang harus mengalami fase perubahan. Di sinilah gue akan cerita tentang semua yang TELAH BERBEDA.


























Sebagian part diprivat acak untuk menghindari plagiarisme

Ps: Ini bukan kisah nyata author ya😌 Kalau awal-awal emang ada bagian yang kelihatan kayak kisah author, emang terinspirasi dari situ. Tapi sebenarnya cerita ini bukan kisah nyata. Ini murni dari khayalan author sendiri😉

Telah BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang