❄ last part

3.2K 350 60
                                    

(Play the Music Media 👆👆)

🙋🙋👆 Dont Forget To vote 💙💙
-----------------------------------------------------------
• A Series of Christmas Story •
... Chanyeol & Kyungsoo ...
|Chansoo|
|EXO|
----------------------------------------------------------

Kyungsoo's POV
.
.
.

Kubiarkan langkah kaki menetapkan pilihannya malam ini. Tepat setelah acara makan malam natal, tubuhku langsung keluar dan melupakan semua wajah bahagia yang terdapat di dalamnya. Tak kupungkiri wajah sumringah baekhyun yang memeluk kevin dan sesekali rayuan maut yang keluar demi mendapatkan hasil dari sang namja hitam. Kuakui dia lebih pemberani di bandingkan diriku yang hanya mampu bersembunyi di balik kereta sinterklas sembari menunggu beliau selesai membagikan hadiahnya kepada semua toko bakery akibat keahlian mereka yang membuat suasana natal semakin semarak dengan candu manis.

Cahaya indah dari lampu neon yang memancarkan keseriusannya dalam merayakan natal malam ini pun menemani semua pasangan bahagia tak terkecuali para anak kecil yang berlarian kesana kemari sebari menggenggam erat boneka besar dengan pita kado seakan akan bangga akan semua hadiah yang telah mereka dapatkan.

Setidaknya mereka tak senista diriku..

Anggap saja malam ini sinterklas memberikan pelajarannya kepada setiap insan akan nilai nilai kehidupan.

Sebut saja kesabaran...

Akupun sadar, sinterklas pasti tau batasan hati seorang manusia jika berada di posisi ini. Antara cerita dengan dunia nyata amatlah susah untuk di bedakan keasliannya. Walau kutau ini semua hanyalah kiasan, namun tak urung hatiku kerap diam menerimanya.

Cinta hanyalah rasa..

Yang suatu saat pastilah hilang seiring dengan waktu dan keinginan hasrat taj terbelenggu dari masing masing hati. Menunduk ku yang tak berhenti memikirkan semua kemungkinan pahit di dalam hal ini. Mungkinkah apa yang kulakukan hanyalah iseng semata karena dia adalah satu satunya namja yang mampu menaklukkanku? Ataukah ini memang asli kurasakan dari lubuk hati yang sekiranya semua tau bahwa ini memang benar kenyataan.

Kurasa aku pun tau jawabannya...

Kriekk..

Kubuka perlahan pagar sekolah yang kembali meneriakkan suara mengerikan namun terdengar indah di batinku. Langkah kaki teratur seiring dengan nafas beratku pun menemani ragaku melanglah ke sebuah ruangan tua. Rasa familiar seketika membunuhku saat memasukinya dan bertegur sapa kembali dengan cermin raksasa tua  yang tergantung di dinding. Tersentuh telapak tangan dingin seakan mencari cari kenangan masa lalu yang sempat memberikan secercah kebahagiaan walau tak berujung manis.

Piano usang itu masih setia....

Berjalan ku mengikuti hasrat menyentuhnya. Tuts berdebu miliknya yang masih mampu memberikan kesan klasik pun mengeluarkan suara merdunya saat tak sengaja jariku menekan. Getaran hati yang hendak sesegukan semakin tak mampu kutahan saat membayangkan scene kami setahun yang lalu. Scene dimana semua ini berawal dari mimpi tak tertuntaskan satu sama lain, hingga saling bertemu dan bertukar rasa tak percaya. Kugigit bibir bawahku yang memalingkan wajah tak ingin terlalu lama tenggelam.

Berjalan ku menuju cermin kembali dan sekali lagi mengelus bekas luka yang masih tergores indah tak termakan oleh waktu di permukaan.

Pecahan yang sama seperti saat itu..

Pecahan cermin yang menunjukkan bayangan sang malaikat saat memainkan piano usang, saat aku percaya bahwa Sinterklas telah mendaftarkan namaku di list anak baik. Saat dimana... Aku percaya bahwa dia adalah kebahagiaan yang wajib aku raih.

Mistletoe (Mini S) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang