❄ 14

2K 319 11
                                    

🙋🙋👆 Dont Forget To vote 💙💙
-----------------------------------------------------------
• A Series of Christmas Story •
... Chanyeol & Kyungsoo ...
|Chansoo|
|EXO|
----------------------------------------------------------

Kyungsoo's POV
.
.
.

Jari putih yang senantiasa menyentuh langit malam hingga tak memperdulikan aktivitas dunia gelap yang memperhatikan diriku seintens ini. Entah sudah berapa hari aku menghindar darinya, akupun tak menghitung berapa malam kuhabiskan duduk di teras atas asrama demi menangkap jejak bintang jatuh.

Harapan terakhirku...

Melupakannya...

Hanya bintang jatuh yang mampu membantuku, dan kuharap Sinterklas tak menghukumku jika mengetahui keinginanku yang bertolak belakang dengan hadiah darinya tahun ini. Walaupun Rudolph akan memalingkan wajahnya dengan penuh kekecewaan, keinginanku tak akan kuubah.

Tak perduli jika aku tercatat di list anak nakal...

Setidaknya itu tak sesakit rasa ini...

Helaan nafas yang keluar seraya alunan asap putih seirama dengan tubuh pun semakin membuatku yakin bahwa malam inipun bintang masih setia menghiasi langit. Tak rapuh seperti diriku ini.

Hati hanyalah hati...

Beranjak ku berdiri dan berjalan turun ke lantai bawah. Keheningan dan suasana sepi mulai membunuh. Tanpa menghilangkan keanggunannya, kegelapan pun kubiarkan bermain dengan emosional diri. Suara pintu kamar yang terbuka pun tak memberikan cahaya yang berarti. Suasana sepi tanpa ada sobat karib pun seolah olah mendukung aura dramatis ini.

Baekhyun mengunjungi kevin...

Setidaknya aku tau alasan mengapa kamar ini terlihat lebih luas. Kaki membelah sepi pun tanpa ragu naik ke atas ranjang dan menarik selimut demi memenuhi tuntutan akan kehangatan. Bayangan chanyeol masih terus mengelilingi pikiranku.
Rasa bercampur aduk semakin menggeluti perasaan dilema ini.

Haruskah ku menangis kembali malam ini demi menuntaskan rasa sakit?

Apakah tak ada yang mampu membuatku puas?

Bahkan rasa sakit sekalipun hanya berputar mengejekku..

Klek...

Siapapun mampu menerjemahkan suara yang penuh keinginan untuk mendekat. Rasa ingin tahu ku seketika tercekat seiring dengan nafas yang mampu membuat seluruh anggota tubuhku kaku seketika. Wangi familiar yang selalu menghiasi bagaikan Cinderella yang berputar mengelilingi kamar ini dengan melemparkan beberapa kelopak bunga akibat rasa bahagia akan cinta yang terwujud. Namun ini jauh lebih daripada itu.

Aroma Lavender...

Srek...

Berat tubuh yang menekan gravitasi ranjang hingga memunculkan suara asing pun membuatku menggigit bibir bawahku refleks. Bukan rasa takut, melainkan rasa ingin menghilangkan semua khayalan ini secepatnya dari pikiranku. Mungkin benar apa yang dikatakan baekhyun.

Efek samping terlalu banyak membaca buku buku tua itu...

Membuatku semakin tak mampu membedakan khayalan dengan dunia fana...

"tak perlu kau sembunyikan... Bernafaslah dengan normal..."

Lirihnya yang hanya semakin membuatku tak mampu bergerak dengan alamiah. Tanganku yang terus menerus meremas selimut tebal hingga membuatku merasakan betapa kerasnya keadaan yang di berikan Oleh tuhan di malam ini. Detakan jantung yang tak menutupi derasnya darah hingga tak kuasa menutupi bendungan air mata.

"bukankah besok adalah hari bahagia? Hahh... Seandainya semua ini sesuai skenario.. Mungkin hasilnya akan berbeda..."

Kurasakan sentuhan tangannya yang mengelus rambutku, sepintas scene dirinya dengan yeoja pun kembali terkenang. Pejaman kuat dari kelopak tak mampu kuhindari seakan akan mampu menghilangkan semua ingatan itu dengan jantan.

"aku ingin berbicara denganmu, kyungie... Besok.... Setelah selesai makan malam... Aku ingin memberikan hadiah natal untukmu..."

Kembali ku mendengar suara langkah kaki beratnya yang menjauh dan disusul dengan gerakan pintu yang membuktikan bahwa ini bukanlah khayalan. Meringkuk tubuhku tak mau menuruti kata tegar yang kuteriakkan di otak. Begitupun dengan air mata yang terus menerus menetes tanpa mampu ku hadang bahkan dengan suaraku sekalipun tak berfungsi.

Aku harus menjauh...

Aku harus menjauh....

Kali ini aku tak sependapat dengan sinterklas...

Jauh ku memilih menghancurkan makan malam natal besok serta melemparkan seluruh botol wine ke puncak pohon natal hingga hiasan sinterklas jatuh menimpa. Dibandingkan menerima semua adegan klise yang memiliki fatamorgana.

Mianhe...

Mianhe....

Aku tak mampu...

-TBC-

Mistletoe (Mini S) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang