I

924 93 9
                                    

Bel masuk sekolah berdering. Memberi tanda bahwa para murid harus segera memulai hari pertama di semester baru.

"Kata nya wali kelas kita Pak Seokmin, guru biologi yang ramah itu," ujar salah satu murid.

"Benarkah? Tapi bukankah dia mengajar 2 mata pelajaran sekaligus?"

Terdengar suara sol sepatu yang bergema di lorong kosong itu.

Murid di dalam kelas pun berhenti berbicara, menanti sang guru untuk memasuki kelas mereka.

"Annyeong yeorobun!" Sapa pak Seokmin ramah.

Guru yang terkenal memiliki dua kepribadian itu kadang di sukai oleh murid dan juga di caci dari belakang.

"Selamat masuk ke semester yang baru. Jangan anggap enteng tahun kedua di SHS. Nilai kalian harus lebih tinggi di banding tahun lalu. Arraseo?"

Kompak seluruh murid di dalam ruangan itu saling bersahutan.

"Ssaem!" Teriak salah satu.

Seokmin mengangkat kepala nya dan melihat ke murid lelaki itu.

"Ne?"

"Apa bapak mengajar kami matematika juga?"

Kericuhan kelas tenang sekejap karna pertanyaan itu.

Seokmin memiringkan kepala nya. Lalu mencari roster jadwal nya mengajar.

Lelaki itu tersenyum. Sedangkan para murid bergedik ngeri.

"Lihat saja besok," senyum nakal nya terpampang.

Para murid mengeluh keras. Kini mereka harus di landa penasaran hingga besok.

"Cha, ayo tentu kan tempat duduk kalian dan perangkat kelas," murid-murid menegakkan posisi duduk mereka.

"Ada yang ingin menjadi ketua kelas?"

Mereka saling melempar pandang. Melihat ke sekitar sambil membisikkan nama-nama.

"Choi Yuju?"

Bukan hanya gadis yang di panggil, melainkan seisi kelas menatap guru itu horor.

"Ya?" Balas gadis lembut itu.

"Mau jadi ketua kelas?"

Gadis itu berfikir. Haruskah ia melakukan nya?

"Baiklah. Choi Yuju ketua kelas," guru itu memutuskan nya sendiri.

"Lalu wakil ketua kelas, Kim Sowon," ia kembali mengedarkan pandangan nya.

"Sekretaris Kim Umji, terakhir bendahara, Jung Eunha." Lelaki itu tersenyum menang.

Murid-murid lain rela memalingkan pandangan mereka dari guru itu.

Pasalnya murid-murid yang ia panggil merupakan penyendiri di kelas itu. Bagaimana mereka akan mengatur kelas selama setahun? Berbicara saja tidak pernah.

Ke empat murid itu bahkan bukan teman. Hanya mengenal satu sama lain karna berada di satu kelas.

"Habislah kelas kita,"

"Kim Sowon dan Jung Eunha nyogok ya?"

"Bukan, pasti ayah Kim Umji, tau kan?"

"Ya, memang sih yang satu itu agak..."

Gadis yang disebutkan namanya hanya berpura-pura tidak mendengar apapun. Sedangkan lelaki berbalut seragam guru dengan rapi itu hanya tersenyum dalam hatinya.

Setelah mengatur tempat duduk, Seokmin langsung menuju pada pelajaran mereka.

2 jam berlalu dan kelas biologi pun selesai di ganti dengan jam istirahat.

✔Yes, Sir! [LSM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang