IV

458 72 15
                                    

Bukan Yuju namanya kalau ia tahu soal berita hangat disekolah.

Baru saja diberikan tatapan sinis dari Sowon atas ketidakpeduliannya, mulut yang menganga dari Eunha atas ketidaktahuannya dan gelengan kepala dari Umji atas kebodohannya.

"Bagaimana bisa kau tidak tahu soal itu?"

Yuju hanya memberikan senyuman lebar nya sambil mengangkat bahu.

"Aku kira itu tidak begitu penting? Aku tidak begitu mengenal nya, ditambah aku tidak pernah berurusan dengan nya," katanya acuh tak acuh.

"Ya memang nya kami pernah berurusan dengan nya?"

"Tidak tahu kalau Umji," kata Sowon yang semakin menunjukkan sifat asli nya belakangan ini, memberikan komentar pedas atas perkataan Eunha yang sebenarnya ditujukan pada Umji.

Umji juga bukan tipe yang tidak peduli sama sekali, ia hanya tidak pandai menunjukkan perasaannya.

Yang tidak begitu peduli malah Yuju sendiri, seperti keadaan ini.

Berita bahwa Jeon Wonwoo si guru dingin nan menyeramkan itu akan segera menikah mampu mengguncang seantero sekolah.

Penasaran akan mempelai wanita nya, berbondong-bondong murid bahkan sengaja ke kantor guru demi melihat undangan pernikahan yang di design seelok mungkin yang terletak di meja guru, hanya demi mengintip nama si gadis beruntung yang akan menikahi guru idaman mereka.

Komentar semacam tidak tahu kalau guru itu memiliki kekasih bahkan semakin mematahkan hati murid yang tergila-gila padanya itu.

Namun disanalah Yuju, "Aku tidak mengerti kenapa mereka harus mengurus pernikahan seorang guru," katanya menggeleng kepala sembari menikmati makan siang nya.

"Kalau begitu apa kau akan terkecoh kalau guru Lee yang menikah?"

Kali ini Umji dapat perhatian dari Yuju. Gadis itu berhasil membuatnya mengalihkan perhatian dari makanan favorit nya.

"Aku tidak mendengar guru itu punya kekasih," kata nya enteng.

"Itulah yang sedang dibicarakan, Yuju-ah. Tidak ada yang mendengar kalau pak Jeon punya kekasih. Membayangkan bagaimana dia memperlakukan kekasih nya saja cukup membuat otak ku terkuras," sambung Eunha.

"Apa susah nya? Buka saja kulkas besar di rumah mu. Akan langsung kau rasakan bagaimana perlakuan nya," sarkas Sowon yang berhasil membuat mereka tertawa.

"Tapi bukankah itu aneh? Sepertinya pak Lee memperlakukan mu berbeda," kata Umji entah dapat penerangan dari mana.

Aneh nya Sowon dan Eunha turut menganggukkan kepala.

"Dan kau juga sama aneh nya dengan guru satu itu," tambah Sowon yang membuat Eunha semakin cepat memganggukkan kepala nya.

"Aku? Aku kan ketua kelas," bela nya lalu menyeruput habis kuah bakso nya.

"Tidak, maksud ku, apa kau tidak ingat bagaimana cara nya berbicara dengan mu?"

"Yuju-ssi, bisa minta bantuan mu?"

"Tidak ada guru yang akan memperlakukan muridnya selembut itu. Bahkan pak Kwon sekalipun."

"Ya, kebetulan waktu itu ia memang sangat membutuhkan bantuan ku, hanya meletakkan buku nya diruang guru karna ia habis dipanggil kepala sekolah," bela nya.

"Waktu itu juga ia dengan sengaja memanggil mu kan?"

"Apa kau sudah makan?"

"Seorang guru tidak akan menanyakan murid nya begitu Choi Yuju."

✔Yes, Sir! [LSM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang