Choi Yuju.
Sejak kecil sudah dijadikan orang tua nya seorang balerina.
Sang mama yang tidak cukup berbakat untuk mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan membuat Yuju kecil sebagai pengganti agar mimpi itu terwujud.
Talenta yang memang dilahirkan bersama nya ditambah dengan pelatihan profesional dan jam terbang yang cukup luas.
Mama Yuju selalu merasa bangga dengan pencapaian anak nya, mimpi nya menjadi kenyataan melalui Yuju.
Suatu kejuaraan yang diadakan di Jepang, bukan pertandingan luar biasa.
Semua memprediksikan hal yang sama, kemenangan yang dapat diraih oleh seorang Choi Yuju dengan mudah.
Gadis itu hanya tengah merasa muak dengan keadaan sekeliling nya.
Berharap dengan mencari udara segar, melihat pemandangan bagus akan menyejukkan hati nya.
Ia hanya harus menenangkan diri nya selama 2 hari ini.
Namun Tuhan berkehendak laik.
Seokmin-Dokyeom yang kebetulan sedang berlibur ke Jepang bertemu dengan Yuju melalui kejadian yang tidak menyenangkan.
Seokmin yang sedang berusaha mengendalikan kendaraan roda empat menyebabkan kejadian yang mampu mempengaruhi gadis itu seumur hidup nya.
Semua terjadi begitu cepat. Seokmin terkejut bukan main. Dokyeom sigap menyelesaikan masalah.
Mama dan papa pun sangat terkejut dengan kejadian itu, menyalahkan diri sendiri, menyalahkan anak nya, menyalahkan orang lain hingga Tuhan yang mengatur.
Kembar Lee siap menerima konsekuensi, perawatan yang harus dibayar, jaminan kesembuhan, kesibukan yang membuat mereka pun lupa bahwa Seokmin juga sedang tidak sehat.
Dokyeom yang kewalahan.
Berjam-jam gadis itu berada dalam ruang operasi, berusaha diselamatkan kedua kaki nya.
Dokter menyarankan Yuju untuk menghentikan aktivitas yang sering ia lakukan untuk mengurangi kemungkinan kelainan pada kaki nya.
Jika dipaksakan, hal yang tidak diinginkan mungkin akan terjadi pada struktur salah satu dari kedua kaki nya.
Semua tau, untuk menjadi seorang balerina, kaki yang kokoh merupakan fondasi yang diperlukan.
Sedangkan Yuju sudah kehilangan itu, termasuk dunia nya yang merupakan kebahagiaan sang mama.
Berminggu-minggu ia terus mengunjungi tempat pelatihannya yang biasa.
Ruangan yang biasanya diisi oleh diri nya sendiri sudah diisi orang oleh lain.
Si nomor dua yang selalu melemparkan pandangan iri terhadap fasilitas yang Yuju punya.
Gadis itu tidak pernah merasa bangga atas fasilitas yang ia terima, semua hanya demi kebahagiaan mama.
Sudah sejak lama ia ingin meninggalkan kehidupan seorang balerina, ia lebih memilih hip hop.
Namun dengan kondisi kaki nya sekarang, genre tarian apapun akan berbahaya untuk nya.
Entah harus senang karena sudah tidak harus menjadi balerina, atau malah sedih melihat raut wajah mama yang kosong setiap kali mengantarnya terapi.
Perasaan yang bercampur, membuat papa membawanya ke psikolog.
Bukan pertama kalinya ia mengunjungi dokter itu. Saat Yuju sedang tidak ingin latihan namun tidak juga mengeluarkan sepatah kata pun, papa membawa nya kemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Yes, Sir! [LSM]
Romance"Isi janji siswa nomor dua?" "Setia dan taat terhadap nasehat guru dan orang tua, peraturan dan tata tertib sekolah." "Jadi kalau saya suruh kamu buat ninggalin saya, ingat janji siswa nomor dua."