IPA vs IPS

4.7K 262 7
                                    

Happy reading... bagi kalian yang gak paham dengan bahasanya... bisa langsung dm 😊

***

"Peraturannya, babak pemerataan ustazah lakukan dua kali... giliran pertama, perkelompok mendapatkan 10 soal, dan giliran kedua juga 10 soal....

"Jadi perkelompok mempunyai 20 soal yang harus dijawab dengan poin persoalnya seratus!"

Ustazah sri menaikkan kaca matanya.

"Selanjutnya ustazah akan memberikan 10 soal rebutan, bagi kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi bebas dari ulangan akhir semester...

"Bagi pemenang juara dua dan tiga, wajib ikut ulangan dengan pegangan nilai 8 ditangan"

"fahimtunna jami'an...(mengerti semuanya)"

"Fahimna insya Allah...(insya Allah mengerti)", jawab seluruh murid.

"Hai... gimana nih... uhhh... udah atika gak ada lagi, habislah riwayat kita!"
Ekspresi icut tampak khawatir.
Icut menoleh kebelakang menatap teman temannya.

"Ana juga gak tau nih!", jawab zahra yang duduk paling belakang.

Raut ketegangan tampak jelas pada wajah mereka.

Zahra terus membolak balik lembaran buku biologi. Namun, ia merasa ada keganjalan, menyadari hal itu, zahra melirik kesamping kirinya.

Ia langsung mendengus kala mendapati azka yang sedang tertidur pulas.

"Hai ajek....bangun, dia malah molor....", azka sedikit menggeliat, selanjutnya azka tertidur kembali.

Zahra mendecak kesal, selanjutnya ia tak memperdulikan azka lagi.

Cerdas Cermat telah dimulai, kelompok mereka menjadi kelompok terakhir, alias kelompok D.

Jadi mereka dapat mendengar beberapa contoh soal untuk kelompok lain.

Seluruh anggota Mafia menelan salivanya gugup. Soal soal yang dilemparkan benar benar horor.

Sejauh ini, dua kelompok telah diberikan 10 soal. Dan masing masing dari mereka hanya dapat menjawab 4 sampai dengan 5 soal saja.

"Mereka yang ahli aja cuma bisa jawab 5 soal, peu lom tanyoe... (apalagi kita)", ucap fira yang diakhiri dengan decakan frustasi.

"Siap siaplah nilai ulangan merah menyala", jawab nora seperti pupus harapan.

Jantung mereka semakin terpacu kala menyadari sekarang ialah giliran mereka.

"Baik kelompok D, soal pertama babak pemerataan...

"Apa fungsi leher pada virus?"

.........

.........

.........

Krik... krik... krik... krik...

Enam orang anggota kelompok terdiam bungkam. Kecuali azka yang masih sibuk dengan mimpi indahnya.

Hingga tanpa mereka sadari 10 detik berlalu.

"Dilemparkan!"

"Ya kelompok B! Silahkan dijawab", ustazah sri mempersilahkan kelompok B yang menunjuk tangab.

"Sebagai penghubung antara kepala dan ekor", jawab intan sebagai perwakilan kelompok.

"Ya 50 untuk kelompok B"

100 poin hilang lenyap ditelan bumi, ustazah sri melanjutkan soal kedua. Namun hasilnya sama saja, hingga soal ke lima mereka masih bungkam.

Azka menggeliat, ia mengucek matanya menatap papan.
Matanya memicing kala melihat kelompoknya belum mendapatkan poin sedikitpun.

BainanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang