Imamku

5.6K 229 11
                                    

***

Atika menggeliat diatas kasurnya. Sabtu. Libur.
Padahal ini sudah jam 10 pagi. Tapi atika belum mau beranjak dari kasurnya, bahkan ia belum sarapan.
Setelah beberapa menit berlalu, atika bangkit dan langsung menunaikan ibadah sholat Dhuha.

Setelah sholat, atika kembali kekasurnya, tepat saat ponselnya berbunyi. Atika membaca nama yang tertera disana, ternyata Azka. Semalam, atika memberitahukan teman-temannya untuk berkunjung kerumah hari ini. Segera,atika menjawab penggilan itu.

"Assalamua'laikum tika...",ucap Azka disebrang.

"Ekhem!", atika berdehem terlebih dahulu sebelum menjawab, ia tak mau ketahuan baru bangun tidur karena suaranya masih terdengar serak.

"Wa'alaikum salam"

"Tika, ada acara apasih sampai kami harus kerumah. Terus pemberitahuannya buru-buru banget!",ujar azka.

"Acara syukuran gitu, cepetan kesini. Banyak makanan lho", ucap atika berdusta. Padahal tidak ada acara apa-apa, bahkan rumahnya sangat sepi. Hanya tersisa dirinya, Ayyas, dan seorang pembantu rumah tangga.

"Serius banyak makanan?",heboh azka.

Atika menatap jari manisnya. Ia tersenyum menatap sebuah cincin yang telah tersemat disana. Hampir satu minggu berlalu setelah Arkan melamarnya, namun atika belum kunjung memberitahukan teman-temannya.

"Iya serius", jawab atika santai. Ia memang sudah memberitahukan pekerja dirumahnya untuk menyiapkan makanan yang banyak hari ini, karna kedatangan tamu.

"Oke kalau gitu, kami otewe! Assalamualaikum!"

Tut... tut... tut...

Atika mendengus, belum juga sempat menjawab salam, sudah dimatikan saja. Yasudahlah, yang terpenting sekarang, teman-temannya sudah termakan dengan omongannya.
Ia hanya tinggal menunggu para dedemit itu datang.

***

Nadya keluar lebih dulu dari mobil. Ia menatap bingung rumah itu. Katanya ada syukuran, tapi mengapa rumah itu tampak adem-adem saja.

"Kok sepi ya...",heran nadya.

"Iya nih, kok sepi?",sambung ninda yang berjalan mendekati nadya.

"Udah, yang penting kita masuk aja dulu. Atika pasti ada didalam", ucap yara yang langsung memimpin rombongan. Yang lainnya mengangguk dan langsung melangkah masuk. Mereka mengucap salam sambil mengetuk, namun hingga beberapa kali, salam mereka tak kunjung terjawab.

Dengan iseng nora mendorong pintu besar itu. Ternyata tidak terkunci.

"Eh, gak dikunci", ucap nora.

"Yaudah, masuk aja yuk. Langsung kekamar atika aja",ajak fira masa bodoh yang langsung memasuki rumah itu.

Mereka langsung melangkah menuju kamar atika. Azka memutar kenop pintu dan langsung membuka lebar pintu kamar itu.

Mereka sontak melotot kesal kala melihat sang pemilik rumah masih terkapar dalam selimut.

"ATIKAAA!!!", teriak mereka menggema hingga keseluruh penjuru rumah.

Atika menggeliat, sambil tersenyum kecil ia bangkit.

"Hay, mari sini masuk", ucapnya melambaikan tangan.

Mereka langsung masuk menuju kasur atika. Ninda berjalan kearah jendela besar, dan menyibak tirai jendela itu. Membuat semua cahaya masuk kekamar atika.

"Mana? Katanya acara syukuran. Syukuran apaan sepi gini", cerocos fira kesal.

Atika hanya tersenyum," acaranya ntar, tanggal 9 syawal", jawab atika menyebutkan tanggal pernikahannya yang akan dilangsungkan selepas Ramadhan nanti.

BainanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang