Teka Teki Sebleng

4.4K 259 5
                                    

"kalian pacaran kan?"

"apa? pacaran? sama imam?"
arkan tampak shock.

fawas dan atika reflek menatap arkan.

"iya akhon.... akhon gak tau, udah lama loh", jawab fawas lagi.

atika mendesis frustasi, mengapa ada laki laki kompor seperti fawas.

"bener anti pacaran sama imam?", arkan bertanya pada atika.

atika mengangkat pandangannya, "gak akhon... ana gak pacaran"

"ahhh atika, gak usah malu malu deh, emang iya kan anti pa---"

"fawas! Alfitnatu Asyaddu Minal Qatl! (fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan!)"

fawas sontak terdiam mendengar atika mengucapkan kalimat tersebut.

"iya iya... itu fitnah, anti gak pacaran kok sama imam"

atika menghembuskan nafas lelas, sedangkan arkan mulai tampak tenang kembali.

"eh, tapi ana gak bohong loh, tadi bener bener ada imam", ucap fawas serius.

"terus... hubungannya sama ana apa?", atika bertanya cuek.

"ya berhubungan lah, secara gitu imam kan suka banget sama anti", jelas fawas semangat.

"emang imam suka sama atika ya...", tanya arkan pada fawas.

fawas sontak mengangguk, "iya akhon... udah lama banget malah, dari awal kelas 2 Tsanawiyah.."

"apalagi dari Tsanawiyah mereka selalu ikut KSM bareng...", sambung fawas.

arkan mengangguk.
"atika berarti deket sama imam"

"biasa aj---"

"deket akhon... asal akhon tau ya, kalau sama kita atika ngomongnya pasti ngirit. tapi kalau sama imam, atika bisa ngomong panjang banget kayak khutbah!"

atika menggeram frustasi kala fawas dengan seenak jidat memotong ucapannya.

"fawas, ana ngomong banyak karna itu memang perlu, bukan untuk basa basi, anta gak usah ngaco deh!"
ucap atika kesal.

sedangkan arkan hanya diam, ia tau apa yang dikatakan fawas tak sepenuhnya benar, namun entah mengapa ia tetap merasa tak suka.

"kenapa aku gak suka fawas ngebahas atika sama imam, apa ini yang namanya cemburu?", ucap batin arkan, namun sesaat ia langsung membantahnya.

"gak, gak, aku gak cemburu!"
batin arkan membantah kata hatinya.

"akhon hari ini kita kerja sampai kapan?", suara fawas berhasil membawa arkan kedunia nyata kembali. arkan terdiam sesaat.

"sampai nanti malam kayaknya, karna besok OSDAFAR nyampek kesini mungkin pagi pagi banget...", jawab arkan.

atika dan fawas hanya mengangguk.

"ah, akhon lupa sesuatu, fawas... ikut akhon balik ke kampus II yuk, kita ke kantor keuangan sebentar"

"iya akhon", angguk fawas.

"atika, tas akhon biar disini ya, akhon perginya cuma sebentar"

"iya akhon..."

setelah mendengar jawaban dari atika, arkan dan fawas langsung bergegas turun dari balai.

atika memperhatikan arkan dan fawas yang mulai menuju kearah jembatan penyebrangan. selanjutnya atika memperhatikan tas arkan yang tergeletak dihadapannya.

"kira kira itu isisnya apa ya?",atika mulai penasaran.

sesaat ia langsung memukul pipinya,
"ah,kok jadi kepo sih"

BainanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang