Tidak Konsisten

4.4K 249 1
                                    

****

Tibalah hari yang ditunggu tunggu, hari dimana jantung atika akan berdetak beberapa kali lebih cepat dari biasanya.

Kemarin sore ia dan Tim debatnya tiba di Banda Aceh. Dan pagi ini mereka akan bertanding Debat Ilmiah babak penyisihan.

"Jadi kita pakai baju apa sih?", fathia angkat bicara.

"Iya nih..., tika kita pakai baju apa?", tanya jihan.

Atika beralih pandangan dari ponselnya. Mereka memang diberi izin membawa ponsel ketika sedang ikut perlombaan seperti ini.

Namun, bila sudah kembali ke pondok, ponsel mereka harus diserahkan kepada guru pembimbing atau langsung kepada orang tua masing masing.

"Belum tau", jawab atika datar.

Jihan hanya diam, ia memilih menatap keluar jendela kamar yang mereka tepati. Kebetulan kamar mereka berada dilantai dua.

Mata jihan memicing ketika melihat dua orang pemuda yang sedang berjalan dengan dua tentengan kresek ditangan mereka.

"Eh, tika... itu ada wahyu sama putra, tanya ke mereka aja!", seru jihan cepat.

Atika bangkit dari kasurnya, dan berjalan kearah jendela.
Selanjutnya, ia langsung memakai jilbabnya dan bergegas turun kebawah.

Ketika ia sedang turun, kebetulan ia berpaspasan dengan putra dan wahyu ditangga.

"Eh, kebetulan ada atika...., ini atika, sarapan untuk kalian bertiga", ucap putra sambil menyerahkan kresek tersebut kepada atika, dan atika menerimanya diiringi sedikit anggukan.

"Kita pakai baju apa?", suara atika tampak dingin dan datar.

Seperti biasanya.

Putra dan wahyu bertatapan sejenak.

"Batik abu-abu!"

"Kuning hijau!"

Atika menaikkan sebelah alisnya ketika mendengar jawaban yang berbeda dari putra dan wahyu.

Putra dan wahyu reflek bertatapan kembali.
Mereka jadi salah tingkah kala mendapat tatapan aneh dari atika

Mereka hanya menggosok kuduk mereka gugup.

"Baju batik atau baju kuning?",tanya atika lagi.

Putra dan wahyu bertatapan kembali, mereka tampak saling memberi kode kodean jage.

"Kita pakai baju kuning!", putus putra.

Atika hanya mengangguk.
"Ana permisi, syukran nasi nya",selanjutnya atika langsung kembali menaiki tangga dan menuju kekamarnya.

Putra dan wahyu hanya termangu menatap punggung atika yang mulai menghilang.

"Entah kenapa, hal yang paling horor itu ialah ketika suara atika terdengar..."
Ucap putra tanpa ekspresi.

Wahyu mengangguk, "cantik cantik tapi horor!", lanjut wahyu.

###

Atika, fathia, dan jihan terus membaca mosi yang mereka miliki. Mereka mendapat nomor urut 6, dan lawan mereka bernomor urut 5, perwakilan dari sekolah asal Meulaboh.

"Eh,eh... itu Arkan CS kok makai naju batik sih?"

Ucapan fathia barusna berhasil membuat atika dan jihan mendongak.

"Ih, kok batik abu abu sih, kan tadi udah sepakat makai baju kuning-hijau!", cerocos fathia kesal.

"Gak kompakan banget", lanjut jihan.

Arkan, wahyu, dan putra makin mendekat kearah mereka.

"Eh wahyu! Kenapa pakai baju batik sih!", ucap jihan ketika Arkan CS telah duduk dihadapan mereka.

"Gak gitu han... arkan yang nyuruh ni", wahyu membela diri.

Sedangkan orang yang disebut namanya malah memamerkan watadosnya.

Cuek tak peduli.

"Tadi pagi akhon putra sam akhon wahyu bilang makai baju kuning, sekarang kalian malah makai baju batik!"

Ucapan atika berhasil membuat arkan menatapnya.

"Teuku yang nyuruh atika...", jawab putra lagi.

"Tapi kan bisa disesuaikan... apa salahnya kalian makai baju kuning... habis ngebilang, gak bertanggung jawab banget!".

Putra dan wahyu kembali bertatapan.

"Arkan juga nih, udah tau kami makai baju kuning, masih aja anta nyuruh mereka makai baju batik!", tegur jihan pada arkan.

Namun arkan tak merespon, ia malah sibuk membuka lembaran lembaran Mosi ditangannya.

Atika yang melihat tatapan watados arkan jadi jengkel sendiri.

"Orang yang nyuruh gak konsisten banget!"

Setelah mengucapakan itu, atika langsung berjalan meninggalkan beberapa pasang mata yang sedang menatapnya.

Arkan menatap menatap siluit atika hingga benar benar menghilang dari pandangan.

"Teuku... pacarnya ngambek tuh"
Putra menyenggol lengan arkan.

Arkan menatap putra bengis,
" pacar apaan sih, pacaran itu hukumnya HARAM!!!"

Setelah mengucapkan itu arkan langsung bangkit dan berjalan meminggalkan mereka.

Ia berjalan kearah yang berlawanan dengan atika.

fathia, jihan, wahyu, dan putra malah tertawa melihat respon arkan barusan.

"Ciiieeee.... couplelan nih ngambeknya....!!!!", teriak putra lagi hingga membuat mereka tertawa kembali.

***

Vote and comment guys...

Ney icut love selalu😚😘

Ig: nandaeka_yusfira
      Cutsyara








BainanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang