Arkan Atika

5.3K 304 21
                                    

***

Beberapa jam sudah berlalu, teman-teman atika sudah pada pulang meninggalkan atika disana. Ia sedang menunggu ayyas menjempunya, atika lebih memilih diantar jemput daripada harus membawa kendaraan sendiri.

Atika masih duduk dimeja kafe yang diduduki bersama teman-temannya tadi. Atika mengetuk ngetuk meja kayu itu menggunakan ujung jarinya, sambil tangan sebelahnya sibuk men-scrol layar ponsel.

Saat tiba-tiba...

"Boleh gabung"

Reflek atika mendongak, betapa terkejutnya ia kala mendapati arkan yang sedang berdiri didepan mejanya.

Dengan kaku, atika mengangguk,"boleh", jawabnya singkat. Arkan tersenyum, lalu langsung duduk dihadapan atika.

"Atika gimana kabarnya?", tanya arkan ramah.

"Alhamdulillah, atika baik. Akhon sendiri gimana?"

Arkan tersenyum lagi,"alhamdulillah,akhon juga baik"

"Atika ngapain disini? Ada janji sama seseorang?"

Atika menggeleng,"gak, barusan habis ngumpul sama temen-temen. Sekarang lagi nunggu jemputan"

"Dijemput siapa? Suami atika?"

Aduh! Atika membulatkan matanya lebar,"suami? Suami siapa?"tanya atika buru-buru.

Arkan mengangkat bahunya,"ya, yang malam kemarin pergi sama atika ke minimarket. Ezra itu juga anak atika kan"

Sontak atika tertawa, tampaknya ada yang salah paham. Melihat atika tertawa arkan jadi bingung. Ia yakin itu suami atika, karna arkan pernah melihat yang mana rupa abang atika.

Dan yang beberapa malam lalu yang ia lihat bukanlah abang atika yang pernah ia lihat beberapa tahun lalu ia lihat bukanlah abang atika yang pernah ia lihat beberap tahun yang lalu.

Atika masih saja tertawa, sampai arkan bertanya,"kok ketawa, benerkan?"

"Haha, kayaknya akhon salah paham deh"

Arkan mengernyit,"kok salah paham sih?", tanyanya bingung.

"Yang pulang bareng atika itu, namanya ayyas. Itu abang atika yang kedua. Terus Ezra itu, anak kedua dari abang nya atika yang pertama"

"Jadi itu bukan suami atika?", tanya arkan terkejut.

Atika langsung menggeleng,"bukan. Atika masih sendiri kali", jawab atika yang diakhiri kekehan kecil. Rasanya, atmosfer antara dia dan arkan mulai menghangat. Membuat atika tak terlalu merasa canggung lagi.

"Jadi abang atika yang pertama udah berkeluarga. Kok akhon gak diundang?",tanya arkan bercanda.

"Ada kok! Akhon aja yang gak dateng"

Sekali lagi, arkan shock!

"Maksudnya? Akhon gak paham"

Atika geleng-geleng kepala,"sekitar empat tahun yang lalu, akhon pernahkan nerima undangan dari ustazah zur, untuk ngehadirin acara weddingnya?"

Arkan mengangguk,ia kembali mengingat kejadian 4 tahun yang lalu, ketika ia tak menghadiri undangan dari gurunya itu. Kira-kira bagaimana kabar ustazah zur sekarang? Pikir arkan.

"Iya, akhon ada nerima. Atika kok tau?"

"Ya jelaslah atika tau. Ustazah zur nikahnya sama abang pertama atika. Ezra itu keponakan atika, anak bang asyraf dan kak zur", jelas atika agak geram.

Arkan menepuk jidatnya. Ia sudah ingat sekarang. Mengapa ia sebodoh ini, jelas-jelas diundangan itu tercantum nama lengkap asyraf dengan nama belakang sama dengan nama atika. Al-Afnan.

BainanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang