Rebecca Lawrence adalah seorang guru tari di StarShine. Rebecca sangat menekuni pekerjaannya di bidang tari, berhubung dia sudah mengenal seni tari sejak dirinya masih berusia 5 tahun.
Rebecca mempunyai impian untuk bisa mendirikan studio seni tari dengan usahanya sendiri. Oleh karena itu, sejak Rebecca lulus kuliah, dirinya bekerja dengan penuh semangat dan tanpa lelah.
"Becca!"
Rebecca bisa mendengar suara gadis kecil memanggilnya. Rebecca sontak menolehkan kepalanya ke belakang, lalu tersenyum saat melihat gadis kecil itu.
"Hey, Anna." Rebecca menundukkan badannya untuk memeluk gadis kecil berambut pirang itu.
"Dimana Grandma?" Rebecca bertanya pada Anna, berhubung gadis kecil itu biasanya ditemani oleh neneknya.
"Grandma sedikit sibuk hari ini. Jadi, tadi Grandma hanya mengantarku sampai depan pintu." Rebecca hanya mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar perkataan gadis kecil berusia 4 tahun itu.
Entah kenapa, dari semua muridnya, Rebecca paling menyayangi Anna. Anna adalah gadis kecil yang baik dan pintar. Belum lagi dengan kecantikan gadis kecil itu. Mata biru yang mempesona, disertai dengan dua lesung pipi yang akan terlihat walau Anna hanya tersenyum kecil.
Rebecca jadi penasaran, secantik apakah ibu Anna? Sayang sekali dirinya tak akan ada kesempatan berjumpa dengan ibu Anna.
Nenek Anna, Kathleen, pernah bercerita padanya bahwa ibu Anna meninggal beberapa menit setelah melahirkan Anna.
Tapi untunglah Anna hidup didampingi dengan nenek, kakek, dan paman yang sangat mencintainya.
"Becca!" Sekali lagi Anna menyerukan nama Rebecca, karena Rebecca sempat melamun.
"Aku jadi penasaran, kau melamunkan siapa? Jangan-jangan... Kekasihmu." Anna tertawa saat mengatakan itu, menyebabkan beberapa anak kecil lain, yang mendengarkan perkataan Anna ikut tertawa.
Rebecca jadi bingung sendiri. Bagaimana bisa anak jaman sekarang mengetahui tentang 'cinta' di saat mereka masih kecil? Seharusnya mereka hanya mengenali kartun dan dongeng.
"Baiklah, anak-anak. Mari kita mulai tarian balet kali ini. Sebelum itu, mari kita melakukan pemanasan." Rebecca mengatakan itu dengan suara yang keras, agar semua anak-anak yang sedang asyik berbicara satu sama lain memperhatikan ucapannya.
Apa yang Rebecca tak ketahui adalah, harinya berjalan sedikit berat dari biasanya.
***
Christian menghela napas saat mendengar smartphonenya berbunyi. Sebelum mengangkat telepon itu, Christian menyempatkan diri melihat jam, dan sedikit terkejut karena sekarang sudah pukul 19.07.
Bisa dibilang bahwa Christian adalah seorang workaholic. Dirinya tak pernah keberatan bekerja di depan laptop dan kertas-kertas, melakukan meeting dengan beberapa klien, dan menandatangani sebegitu banyaknya dokumen-dokumen.
Bekerja dengan sepenuh hati dan pikiran sudah menjadi kebiasaannya.
Jika Christian merasa sedikit jenuh, maka dia akan menghabiskan waktu di klub untuk mabuk, atau mungkin sedikit bermain-main dengan wanita.
"Halo."
"Christian, darling. Kapan kau akan pulang?"
"I'm still busy, Mom." Christian memfokuskan pandangannya ke arah laptop yang ada di depannya.
"Busy? Oh, Christian. Bisakah kau sekali-kali menyempatkan waktu untuk dirimu sendiri dan keluargamu?"
"Oh, Mom. Bisakah Mom mengomelnya nanti saja? Aku masih..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Miss. Lawrence Stole My Heart (COMPLETED)
Roman d'amourChristian Spencer adalah pria berhati dingin yang dikenal dengan wajah tampan dan mengintimidasi, yang mampu membuat semua wanita bertekuk lutut. Belum lagi ditambah dengan kesuksesannya menjadi seorang CEO. Lalu, apa yang terjadi jika sosok dingin...