Bunyi alarm membangunkan Rebecca dari tidurnya. Rebecca mengusap matanya dengan kedua tangan, lalu mulai meregangkan tubuhnya sambil mengerang.
Rebecca melihat jam menunjukkan pukul 08.12. Lebih baik dia segera mandi karena harus pergi ke StarShine untuk mulai berlatih.
Rebecca mengenakan pakaian cukup ketat yang biasa digunakan untuk jogging. Atasan berwarna pink tua dan celana panjang berwarna hitam.
Rebecca mengikat rambutnya dengan model ponytail, menunjukkan leher jenjangnya yang indah.
Rebecca melihat kalung yang baru-baru ini Christian berikan padanya. Rebecca memegang ukiran indah bertuliskan 'R' yang terdapat di kalung yang dikenakannya lalu tersenyum bahagia.
'Okay, I'm ready.'
***
Rebecca berjalan masuk ke dalam gedung StarShine, naik ke lantai dua, dan meletakkan tas yang dibawanya di kursi. Rebecca mengeluarkan botol air mineral yang dibawanya dan meminumnya sedikit.
Rebecca mulai melakukan peregangan dan menarik napas sekali, siap untuk mulai menari.
Saat Rebecca akan melakukan gerakan pertamanya, tiba-tiba lampu mati dan membuatnya memekik pelan.
'Oh, God. Apa yang terjadi? Ini tak pernah terjadi sebelumnya.'
Rebecca berjalan ke tembok dan mulai meraba-raba, berusaha untuk berjalan keluar dari sana.
Tiba-tiba musik yang dia putar berganti menjadi lagu klasik yang amat dikenalinya. Ini adalah lagu dimana Christian dan dirinya menari bersama di perpustakaan kecil di rumah pria itu.
Lampu menyala dan Rebecca melihat Christian berdiri tepat di depannya sambil tersenyum... Kaku?
Ada apa dengan pria itu?
Christian tak pernah menunjukkan senyumnya yang seperti itu. Pria itu selalu memberikan senyuman terindahnya pada dirinya. Lalu apa yang terjadi?
Christian mulai berjalan mendekatinya, lalu memeluk tubuhnya.
"Let's dance, Becca." Christian membisikkan kata-kata itu, membuat Rebecca terkekeh dan menganggukkan kepalanya.
Selama alunan lagu berjalan, mereka juga menari dengan baik dan benar. Rebecca sampai dibuat keheranan, kenapa pria ini sudah bisa menari dengan baik dan benar?
"Kau tahu aku berlatih ini selama 1 bulan. Bagaimana bisa dengan mudahnya kau menari, mmm?" Christian membisikkan kata-kata itu tepat di telinganya, terdengar agak serak.
"Mungkin karena aku punya patience disini?" Rebecca terkekeh kecil.
Musik tiba-tiba terhenti dan Rebecca melihat Christian mulai berlutut di depannya sambil merogoh saku celananya.
Rebecca yang memang bukan tergolong wanita yang 'peka', tak menyadari apa yang akan Christian lakukan padanya.
"Becca, kau tahu aku sangat mencintaimu. Aku ingin mengatakan padamu, I love you so much, babe. Aku tak menyangka bahwa wanita yang pada awalnya tak kusukai bisa menjadi kekasihku saat ini. Aku tak tahu apa yang bisa membuatku jatuh cinta padamu, tapi memang itu yang terjadi. Kau... Rebecca Lawrence, berhasil mencuri hatiku." Christian menelan ludahnya, menarik napas sekali, lalu melanjutkan kata-katanya.
"Becca... Will you marry me?" Baru saat ini dia terkejut ketika Christian mengucapkan itu sambil menyodorkan kotak cincin beludru berwarna merah yang berisi cincin yang sangat indah.
Rebecca membekap mulutnya, benar-benar terkejut.
Rebecca mulai meneteskan air matanya, tak sanggup berkata apa-apa.
"Answer me, Becca." Asal wanita itu tahu saja, dia sudah benar-benar nervous menghadapi hari ini. Sudah 1 bulan dia mempersiapkan untuk bisa menari dengan wanita itu, ditambah pula rasa gugupnya karena sangat takut wanita itu menolak.
Christian bahkan tak sungkan-sungkan lagi untuk curhat pada ibunya, Kathleen. Bahkan bertanya pada Joanne, sahabat wanita itu.
Orang-orang di sekitarnya mengatakannya bahwa semuanya akan baik-baik saja, tapi Christian tetap panik dan memikirkannya terus menerus. Dia hanya bisa menganggap hal itu baik-baik saja setelah wanita itu mengucapkannya sendiri, dari mulut wanita itu!
"Chris." Rebecca mulai menggigit bibir bawahnya. Dia sangat terkejut bukan main dan jantungnya berdebar sangat kencang sekarang.
Rebecca menarik tubuh Christian untuk berdiri.
"Apa jawabannya 'iya', Becca?" Christian menatap mata milik Rebecca terus menerus. Dia butuh kepastian. Bisa-bisanya wanitanya ini hanya mengucapkan namanya dan menariknya untuk berdiri?
Dia hanya memerlukan jawaban 'iya' untuk sekarang ini.
"Berjanjilah padaku untuk belajar menari." Rebecca menatap mata Christian sambil memohon.
"Apapun akan kulakukan asalkan kau menjawabnya dengan 'iya', Becca!"
"Kalau begitu... Iya. Aku akan menikahimu, Chris." Rebecca memeluk pria di depannya itu, dan otomatis Christian langsung memeluk kembali wanitanya.
Sekarang beban yang ada di hati dan otaknya selama beberapa bulan telah terangkat.
Dia sudah tak sabar untuk menghabiskan waktu bersama dengan Rebecca sampai akhir hidupnya.
🐻 Next update: Minggu 🐻
*Ini chapter terakhir sebelum Epilogue ya... Ga terasa novelku yang ke-4 juga selesai dengan indahnya... Thank you so much my readers, udah mau baca tulisanku 😘*
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Miss. Lawrence Stole My Heart (COMPLETED)
RomanceChristian Spencer adalah pria berhati dingin yang dikenal dengan wajah tampan dan mengintimidasi, yang mampu membuat semua wanita bertekuk lutut. Belum lagi ditambah dengan kesuksesannya menjadi seorang CEO. Lalu, apa yang terjadi jika sosok dingin...