[24] Sweet

55.1K 2.9K 32
                                    

"I love you, Becca. Dan maafkan aku baru mengakuinya sekarang, karena aku baru saja menyadarinya saat ini."

Rebecca kembali mengingat perkataan yang Christian ucapkan tadi malam. Rebecca memegang rahang keras pria itu, menatap wajah pria itu yang tertidur nyenyak di sampingnya.

Mengingat kembali apa yang dia dan Christian lakukan kemarin membuat pipinya merona.

Christian melakukannya dengan baik kemarin, membuatnya merasa sangat dicintai oleh pria itu.

"Sudah puas melihatiku?" Rebecca langsung menarik tangannya dari wajah Christian, membuat Christian membuka matanya.

Christian memegang tangan Rebecca dan meletakkannya kembali di wajahnya, membiarkan Rebecca mengamati dan menyentuh wajahnya.

Mereka bertatapan selama beberapa saat, sebelum Rebecca mengusir Christian untuk segera mandi dan keluar dari kamar apartemennya.

Entah kenapa tiba-tiba ada rasa malu yang muncul saat ini.

Christian pun menuruti keinginan Rebecca dan masuk ke kamar mandi. Sebelum Christian pulang, dia mencium Rebecca lama dan penuh cinta, seakan-akan dirinya tak akan pernah rela dipisahkan jauh-jauh dari Rebecca.

Dia pun tak menyangka bahwa sekarang Rebecca sudah menyerahkan segalanya padanya kemarin, dan sudah menjadi miliknya.

"Stop it, Chris. Lebih baik jika kau keluar sekarang." Christian memberikan kecupan terakhir pada kekasihnya itu, lalu memeluknya.

"I love you."

"Love you too." Rebecca mencium pipi Christian, harus merelakan kekasihnya itu pergi.

***

Rebecca tak menyangka akan begini jadinya, bagaimana dia menjadi kekasih seseorang.

Tidak seperti di film-film ataupun novel romance, Christian memintanya untuk menjadi kekasihnya di ranjang... RANJANG. Saat mereka melakukan hal itu.

Rebecca jujur saja malu mengingat-ingat hal itu.

Tak sanggup untuk menyimpan rahasia besar ini seorang diri, Rebecca pun menceritakannya pada sahabatnya, Joanne.

Joanne pun menanggapinya dengan penuh antusias.

"Kalian benar-benar melakukannya?! Oh, God. Kau yang alim seperti ini saja melakukannya sebelum diriku?!"

"Jo!" Perkataan sahabatnya itu membuat dirinya semakin malu.

"Tapi dia baik padamu, bukan?"

"Yeah. Dia baik padaku."

"Well, baguslah kalau begitu."

***

Hari demi hari, Christian dan Rebecca semakin romantis, sesekali Rebecca datang ke rumah orang tua Christian untuk mengajak Anna bermain.

Kathleen bisa melihat dengan jelas bagaimana anaknya dan Rebecca saling mencintai. Kathleen pun bahagia dan berharap mereka bisa cepat menikah.

Beberapa hari yang lalu, Kathleen mendapat kabar dari anaknya bahwa Rebecca telah menjadi kekasih anaknya itu, dan Kathleen sangat excited menanggapinya.

Bagaimana tidak?

Dia, sebagai calon mertua, tak akan dengan mudah melepaskan Rebecca begitu saja!

"Hey, Kath." Rebecca memeluk Kathleen. Dirinya baru saja datang ke rumah orang tua Christian untuk menjenguk Anna yang katanya sedang sakit.

"Where's Anna?"

"Dia di kamar. Kau masuklah saja."

Rebecca mengetuk pintu, yang dia tak tau apa ada gunanya atau tidak.

Tak mendengar jawaban, Rebecca masuk ke dalam kamar dan melihat Anna yang tertidur dan terpasang kompres di dahinya.

Rebecca bisa melihat Christian yang memegang tangan keponakannya, tertidur di kursi samping Anna terbaring.

Rebecca mengelus kepala Christian, berusaha membangunkannya dari tidur.

"Chris. Bangunlah." Christian meregangkan tubuhnya, lalu menatap Rebecca.

Rebecca menundukkan sedikit badannya, lalu mencium bibir Christian singkat.

"Tak pergi bekerja, babe?"

"Anna sakit. Bagaimana bisa aku bekerja?" Rebecca tersenyum, lalu menganggukkan kepalanya. Dia tau betul bagaimana Christian sangat menyayangi Anna.

Rebecca jadi penasaran, bagaimana jadinya jika Christian mempunyai anak. Dengan keponakannya saja sudah begini sayangnya.

"Kenapa Anna bisa sakit?"

"I don't know. Mungkin karena snack yang kemarin dimakannya, membuatnya sakit tenggorokan. Lalu dia jadi panas seperti ini. Ke depannya aku akan melarangnya makan snack!"

"Oh, Chris. Kontrol emosimu, okay? Anna masih kecil, dia juga butuh kebahagiaannya sendiri."

Christian menghela napas lalu menganggukkan kepalanya.

"Tidurlah, Chris. Aku akan menemani Anna. Bagaimana jika kau kelelahan lalu sakit?" Rebecca memanyunkan bibirnya.

"Maka kau akan merawatku." Christian menunjukkan sederet gigi putihnya, lalu mencium Rebecca.

Awalnya hanya ciuman singkat, tapi makin lama makin bergairah. Christian memperdalam ciumannya, menggigit bibir bawah Rebecca, meminta ijin untuk memasukkan lidahnya.

Christian mendorong kepala Rebecca agar semakin dekat dengan dirinya. Christian mulai meraba perut Rebecca dan berencana untuk membuka kaos wanita itu, tapi terganggu oleh bunyi pintu yang terbuka.

"Oops. I'm sorry." Christian menolehkan kepalanya, lalu menatap ibunya dengan tatapan mata yang tajam.

"Lebih baik jika jangan melakukannya di kamar Anna." Kathleen tertawa terbahak-bahak, membuat Rebecca sangat malu karena sudah tertangkap basah hampir melakukannya di kamar anak kecil. Benar-benar memalukan.

🐻 Next update: Selasa 🐻

[1] Miss. Lawrence Stole My Heart (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang