Rebecca bisa merasakan jantungnya berdegup kencang ketika melihat nama Christian tertera di layar smartphonenya.
Rebecca menghela napas, berusaha sedikit menenangkan hatinya, lalu mengangkat telepon.
"Halo?"
"Hey, Becca. Aku yang akan menjemputmu dalam dua jam. Lebih baik kau bersiap sekarang." Rebecca melihat jam, lalu segera mengambil pakaian di lemari.
"Okay. What are you doing?" Rebecca hanya sekadar basa-basi, tak ingin mengakhiri telepon itu.
"Nothing. Sedikit repot di kantor."
"Mmm... Kalau begitu kuakhiri dulu." Rebecca agak khawatir jika dia mengganggu Christian. Pria itu sedang sibuk di kantor.
"Jangan!" Rebecca sedikit terkejut ketika Christian meninggikan suaranya.
"Aku masih ingin bicara denganmu." Rebecca bisa merasakan hatinya menghangat.
'Oh, God. Kenapa hatiku seperti ini?'
"Ingin bicara apa?"
"Mmm?" Sepertinya Christian agak tidak fokus. Atau mungkin karena dia bekerja sambil telepon? Pikir Rebecca dalam hati.
"Terserah. Kau bicaralah. Hanya merindukan suaramu." Rebecca terkekeh, berusaha bersikap santai. Tapi sebenarnya, jantungnya benar-benar berdebar tak beraturan.
"Kau bisa saja. Pandai merayu juga."
"Aku tidak merayumu, Becca. Hanya mengatakan yang sesungguhnya padamu." Rebecca memutar bola matanya.
"Terserah kau." Setelah itu, Rebecca menceritakan tentang aktivitas Anna di StarShine, karena akhir-akhir ini, pria itu sama sekali tak pernah datang lagi.
Mungkin pria itu sangat sibuk.
Sekitar 30 menit mengobrol, Rebecca pun pamit untuk bersiap-siap, dan langsung disetujui oleh pria itu, karena Christian sedang dalam perjalanan menuju ke apartemennya.
***
Keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang dibalut dress berwarna pink, Rebecca langsung duduk di depan meja sambil mendandani dirinya sendiri.
Rebecca tak ingin mengenakan make up yang terlalu tebal, ingin lebih terlihat natural. Rebecca mengenakan bedak, lipgloss, dan mascara. Setelah selesai, Rebecca mengambil smartphone yang tadi dia letakkan di ranjang, lalu menelepon Christian.
"Chris, dimana kau?"
"Baru saja ingin meneleponmu. Aku sudah sampai. Lebih baik kau cepat turun, babe." Rebecca menaikkan sebelah alisnya. Ternyata Christian yang lama sudah kembali. Sudah berani menggodanya.
"Mmm." Rebecca hanya menjawab dengan itu lalu menutup sambungan telepon.
Rebecca segera keluar dari apartemennya, dan menunggu lift.
Setelah sampai di lobby, dia bisa melihat Christian berada dalam mobil sedannya sambil melambai-lambaikan tangan ke arahnya.
Rebecca tersenyum senang lalu segera masuk ke dalam mobil pria itu.
Seperti sahabat yang sudah bertahun-tahun tak bertemu, Rebecca dan Christian mengobrol tanpa henti, sampai akhirnya percakapan mereka terhenti karena sudah tiba di rumah orang tua Christian.
***
Saat masuk ke dalam rumah, Rebecca langsung dipeluk oleh ketiga orang disana. Dimulai dari Anna, Kathleen, lalu memeluk Jimmie singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Miss. Lawrence Stole My Heart (COMPLETED)
RomansaChristian Spencer adalah pria berhati dingin yang dikenal dengan wajah tampan dan mengintimidasi, yang mampu membuat semua wanita bertekuk lutut. Belum lagi ditambah dengan kesuksesannya menjadi seorang CEO. Lalu, apa yang terjadi jika sosok dingin...