Two....

28.9K 627 16
                                    

Minta Vote dulu okey
_____________________

Aqila sudah sampai didepan halaman rumah atasannya. "pak tunggu sebentar ya pak"ucapku pada pak supir lalu aku turun. Taxi verjalan untuk memutar posisinya. Aku memencet bel rumahnya yang ada di samping pagarnya.

Setelah itu ada seorang ibu keluar dari rumahnya dan melihat Qaila intens. "anda siapa nona?"tanyanya padaku.
"sa.. Saya Aqila bu, apa pak Resi Ada?"tanyaku.
"ada keperluar apa anda kemari nona?"rantanya lagi.
"saya ingin membicarakan sesuatu kepada pak resi bu"ucapku.

Lalu pintu pagar terbuka. "ayo masuk nona"ucapnya aku hanya membalas dengan anggukan. Aku mengikuti langkah iby itu dan masuk kedalam rumahnya.

"tuan Resi ada di ruang kerjanya nona, anda darangi saja di ruangannya"ucapny. "baiklah bu, tapi dimana ruangnya bu?" "kamu lurus saja nanti ambil kanan disana ada kamar pertama ruangannya"ucap ibu itu. "trima kasih bu"ucapku.

Aku melangkahkan kakiku menuju ruangan kerja itu. Setelah didepan ruangn itu. Dengan rasa takut aku mengetuk pintu ruangannya.

Tok.... Tok.... Tok...

"masuk"ucapnya dari dalam.

'ceklek'

Aku melangkah dengan pelan dan akhirnya aku sampai didepan ruangannya.

"oh kamu, Kenap?"tanyanya yang melihatku.
"p.. Pak apa saya bileh meminjam uang pak?"tanyaku takut.
"buat apa? Dan bagaimana kamu membayarnya?"tamnyanya
"ibu saya masuk rumah sakit pak, klo bisa saya akan kerja sama bapak slaamanya"ucapku tanpa melihatnya.
"berapa yang kamu butuhkan?"tannyanya
"sa... Satu miliar pak"ucapku memberanikan untuk melihatnya.
"saya tidak memiliki uang segitu banyanya."ucaonya mengalihkan pandangannya.
"pak saya mohon ini sangat mendesak pak"ucapku memohon.
"jika kamu sangat membutihkannya kamu datang ke rumah pak Giodri Michael Albert"ucapnya.
"di... Dimana alamtnya."tanyaku takut
"di Medan"ucapnya.
"trima kasih pak saya permisi dulu"ucapku. "pak saya mohon bsok saya tidak bisa kerja ya pak"ucapku lalu keluar dari ruangan itu.

Aku berjalan keluar dari rumah itu dan menaiki taxi itu. "ayo pak kita jalan"ucapku. "kita akan kemana mbak?"tanyanya
"saya mohon lak antarkan saya ke Medan"ucqpku. Lalu mobil berjalan.

Author pov.

Aqila sangat tidk sadar bahwa rumah yang dia datangi adalah rumah kekasih lamanya yang pernah dia tinggalkan.
____________________

Sesampainya di Medan. Aku kasihan melihat pak supir. Aku langsung memberi ongkosku padanya. Lalu aku turun dari taksi dan memasuki halamannya.

Tok... Tok... Tok...

Aku mengetuk pintu.

'ceklek'pintupun terbuka. Aku melihat seorang pria yang membuka pintu.

Dia lihatku sambil mengkerutkan dahinya.

Saat itu aku terkejut melihat yang ada dihadapanku.

"apa"ucapanya tajam.
"a.. Aku--"ucapakku terpotong.
"setelah bertahun tahun kau meninggalkanku dan akhirnya kau datang dan ada dihadapanku" "apa maumu?"katanya tajam.
"a.. Aku datanc kesini ingin meminjam uang kepadamu"kataku takut takut.
"ehm.... Sekian tahun kau meninggalkan aku, dan saat aku mulai melupakanmu kau datang lagi"ucapnya sambil senyum sinis.
"kumohon aku sangat membutuhkan uang untuk operasa ibuku"kataku menahan isaku.
"apa yang akan aku dapatkan jika aku memberikannya?"tanhanya.
"apa saja yang kau inginkan"

Lalu lelaki itu mendekatkan tubuhnya ketubuh wanita itu dan berkata.
"dirimu"ucapnya pelan ditelinga pada wanita itu.

Lalu wanita itu mundur satu langkah dari lelaki didepannya.
"ma.. Maksudnyq"kata wanita itu tidak mengerti.

Lelaki itu mengangkat bahunya dan "serahkan dirimu keranjangku"ucapny lelaki itu pada wanita itu.

Tampaknya wanita itu berfikir sejenal dan melihat lelaki itu.

"kau mengerti maksudku?"tanyanya lagi. "apa kau mau menerimanya?"katanya lagi dan menaikan satu alisnya.

Wanita itu tampak menarik napas panjang dan membuangmya dengan kasar.

Aqila pov.

Apa aku harus menjual mahkotaku pada pria yang pernah kucintai dan yang pernah aku tinggalkan? Tanyanya pada dirinya sendiri.
Lalu Aqila Melihat bayangan ibunya yang terbaring lemah di kasur rumah sakit.

"ayo jawab, apa kau menerimanya?"

Wanita itu menaru napasnya sekali lagi dan membuangnya kasar.

"huft, baiklah"ucap wanita itu pasrah.

Giodri pov

Aku akan membalaskan dendamku pada mu. Setelah sekian lama kau meninggalkanku dan saat aku ingin melupakanmu kau datang lagi padaku. Hatiku sangat gembira. Akhirnya wanita didepanku ini aku yang akan mengendalikannya.


"brapa kau ingimkan"ucap lelaki itu.
"sa.. Satu miliar"kataku gugup

Lalu Giodri masuk. Selang beberapa menit Giodri keluar dan menyerahkan secarik kertas kepada Aqila bahwa disana terdapat sejumlah yang ditulis.

"bsok kau mengambilnya. Dan bsok kau akan memberikanku kepuasan"ucapnya pelan ditelinga wanita itu.

"kau boleh tidur disini selama satu hari. Dan besok supir yang akan menghantarmu untuk mengambil uang itu."ucapnya dan membawaku masuk.

"bayuuuuuu"teriaknya.dan seorang pria datang kehadapanya.
"ia tuan"katanya sambil tunduk.
"antarkan wanita ini kedalam kamar tamu"ucapnya.

Lalu pria itu membawaku keats rumahnya dan menunjukkan kamar buatku.

"trima kasih pak."ucapku lalu masuk kedalam kamar.

Aku menaruk kertas yang diserahkan Gio di atas meja. Lalu aku masuk kedalam kamar mencuci mukaku.

Setelah itu aku keluar dan menaiki kasur.

Aku menidurkan tubuhku. Aku memukirkan nasibku selanjutnya. Aku menyerahkan harga diriku, duniaku, surgawiku, mahkotaku, dan, dan, keperawananku"ucapku dalam hati.

Aku menangis aku memikirkan nasibku selanjutnya. Dan tak terasa aku mengantuk dan aku memejamkan mataku hingga aku terlelap.

______________________

Kasih jejak ya.... Beri vore ok

Begins With Sadness and Begins With Happihess[21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang