14.0

11.3K 198 1
                                    

Sudah berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan sudah bertahun-tahun Aqila menjadi pelayan nafsu Giondri dan tepat dihari bahagia ini. Aqila akan WISUDA karna dia lulus dari kuliahnya dan akan menlanjutkan kerjanya menjadi seorang DOKTER.

"Aqila, ayo bangun. Apa kau tidak ingin pergi kekampusmu? Apa kau tidak ingin WISUDA?"tanya Wika yang membanguni Aqila.

"hmm... Wika kumohon sepuluh menit lagi ya. Aku masih ingin tidur."kata Aqila dan kembali menutup selimutnya.

"baiklah, tapi jangan salahkan aku jika kak Giondri mengamuk"ancam Wika.

"ia-ya"ucapku. Aku bangun dari kasur dan berlari menuju kamar mandi.

Sementara Wika asik dengan tertawanya melihat Aqila seperti itu.
__________
Usai mandi Aqila keluar kamar dengan menggunakan handuk yang melilitkan tubuhnya sebatas dengkul.

Aqila menuju lemarinya. Tapi saat ingin mengambil pakaian suara ketukam terdengar dari luar kamarnya.

Aqila memperketat ikatan handuknya dan membuka pintu.

"anda siapa? Anda kenapa berada didepan kamar saya?"tanyaku was was.

"saya pelayan rias yang disewa pak Giondri untuk merias anda nona"ucapnya.

"oh baiklah ayo masuk"ucapku senyum.

Dia masuk kekamarku dan aku mengambil pakaianku tapi pelayan rias itu menghalangiku.

"nona. Ini pakaian mu. Pak Giondri memberikan ini kepadamu"ucapnya menyerahkan dress putih yang terdapat renda renda dibagian bawah dress itu dan memiliki liris liris emas pada dress itu. Aku menerimanya dan berlari kekamar mandi.

"astaga nona anda sangat cantik dengan dress itu. Anda terlihat elegan dengan dress itu"ucap pelayan itu dengan antusias.

"really?"ucapku tak percaya.

"bailah nona ayo kita mulai proses ini"ucapnya.aku hanya membalas dengan anggukan dan duduk didepan meja rias.

Dia menata rambutku dan menata make-upku.

"mbak, make-upnya jangan tebal ya mbak"ucapku yang diangguki.

"selesai"ucapnya.

Aku mengerjapkan mataku entah berapa kali.

"a-apakah itu a-a-aku?"tanyaku tak percaya.

"ia nona itu anda"katanya tersenyum.

"terima kasih banyak"ucapku tersenyum.

"sama sama nona,oh ia nona ini high hells anda nona"ucapnya dan memberikannya padaku. Aku menggunakannya.

Aku sangat kagum dengan penampilanku saat ini. Dengan dress putih yang terlihat elegan ditubuhku dan sepasang sepatu hitam kelat dengan permata besar ditengah nya.

Aku keluar dari kamar dan menuju ruangan depan. Aku sudah melihat pria tegab.tangannya dimasukkannya kedalam saku celananya yang terlihat sangat menawan.

Aku menghampirinya.

"sudah selesai? Apa kita berangkat?"tanyaku ketika berada dihadapan mereka. Giondri yang melihat diriku tidak bisa lagi berkedip melihat penampilanku saat ini.

"ah ia ayo, Wika ayo berangkat"ucap Giondri.

"ia kak"balas Wika.
_______________
"wah Aqila ini benar kau?"tanya Berto padaku

"jadi siapa klo bukan Aqila sahabat jelek kelen ini"ucapku tertawa.

"ka-kau berbeda hari ini"balas Dika.

"tidak aku seperti biasa"ucapku sambil tersenyum.

"baiklah anak anak mari merapat kita akan memulai acara ini"ucap pak kepala sekolah.

Dan acarapun dimulai dengan sangat ceria dan semangat.
_________________
Sesampainya dirumah. Aku langsung turun dan masuk kedalam rumah besar itu.

Aku ingin naik keatas menuju kamarku. Tapi ada sebuah tangan kekar yang mencekal tanganku. Aku menoleh siapa yang melakukannya.

Ternya Giondri yang memegang tanganku.
"ada apa?"tanyaku.

"segera ganti baju. Kita akan jalan jalan atas kelulusanmu"aku hanya menganggukkan kepalaku.

Aku segera naik keatas mengganti pakaianku. Aku hanya memakai make-up tipis dan menyandengkan tasku dan segera turun.

"selesai?"tanya Giondri padaku. Aku hanya menganggukkan kepalaku.

"Wika. Ayo"kata Giondri setengah berteriak.

"ia kak"

"mm.... Kita akan kemana?"tanyaku takut.

"maumu kemana? Yang lulus kan kau jadi terserahmu kau ingin kemana"jawab Giondri.

"mm... Aku rindu mommy, daddy, dan kakakku. Jika kau tidak keberatan aku ingin kehalaman rumahku"ucapku takut dan menundukkan kepalaku.

"baiklah jika kau ingin kekampung halamanmu"jawabnya mantap.

"benarkah? Terima kasih. Terima kasih banget"ucapku. Tanpa aku sadari aku memeluk tubuh Giondri.

Deg.

"jantung kumohon jangan berdetak. Aku nyaman pelukan ini. Biarkan aku berlama lama seperti ini. Aku senang melihat kau bahagia Aqila"ucap Giondri dalam hati dan membalas pelukan Aqila.

Kembali kesadarannya Aqila melepas pelukan Giondri dan menjauh hanya berapa senti.

"ma-maafkan aku"kataku.

"tidak masalah"jawab Giondri enteng.

"ayo kak"ucap Wika tiba tiba.

Kami keluar rumah dan menuju mobil.

Aku sangat senang karna bertahun tahun aku tidak melihat mereka bahkan tidak melihat mmereka....
________________

Tok.... Tok... Tok.... -aku mengetok pintu rumah yang lama tidak aku datangi.

Ketika pintu terbuka. Terlihatlah seorang wanita paru baya yang sudah sehat dari tujuh tahun lalu.

"siapa kau?"tanyanya yang melihatku dengan wajah jijik atau sinis.

"mommy tidak mengenaliku? Aku Aqila mommy"jawabku. Aku ingin memeluk mommyku tapi dengan cepatnya. Mommy menepis tanganku dan mundur sedikit kebelakang.

"Aqila? Kemana saja kau selama tujuh tahun belakangan ini? Saat ibu dirawat diRsu. Kau tidak ada menjengukku? Dan biaya Rsu ini kakakmu yang membayarnya. Kemana saja kau anak gak tau diri?"ucap mommy tanpa kendala apa apa.

"ma-maaf aku mommy. Aku sibuk bekerja"kataku sedih dan menundukkan kepalaku.

"sesibuk apa kau sampai kau tidak bisa melihat ataupun menjengukku?"kata mommy emosi.

"bu---"kata Giondri ingin bicara tapi aku segera memegang tangannya dan dia menoleh kepadaku dan aku menggelengkan kepalaku.

"maafkan aku mommy. Aku akan pergi. Maafkan aku"ucapku dan berlari kearah mobil. Giondri mengikutiku hingga kemobil.

Bersambung....

Begins With Sadness and Begins With Happihess[21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang