Four....

27K 448 1
                                    

Sesampainya di Rumah Gio. Aku langsung mendapatkan mata tajam dari Gio. Aku menundukkan kepalaku dan memainkan tangaku. Aku sangat sangat takut.

Tap.... Tap... Tap....

Aku mendengar suara langkah yang mendekatiku.

"dari mana saja kau?"tanyanya emosi. "aku membayarmu bukan untuk pergi pergi"ucapnya.

Aku memberanikan diri untuk menatapnya.
"a.. Aku dari rumah sakit menyerahkan uang itu untuk operasi ibuku"kataku menahan isakku.

Gio memarikku keAtas lantai 2. Sesampainya dikamar. Aku sama sekali gk tau kamar siapa ini.

Gio melepaskan genggamannya dan menutup pintu sekaligus mengunci pintu itu.

Gio menarukku dan menghempaskan tubuhku ke dinding sehingga aku meringis kesakitan.

Gio merapatkan tubuhnya ketubuhku. "kau akan mendapatkan balasan dendamku"katanya tajam tapi pelan ditelingaku.

Lalu Gio melumatkan bibirku dan mengabsen setiap inci dalamnya. Tangannya pun mulai bermain. Diremasnya payudaraku kasar. Dan Gio melumat bibirku hingga kedalamnya.

"ahk..."desahanku lolos didalam mulutnya. Dia melepas ciumannya dariku dan menatapku. Aku menarik napasku panjang. Tangannya tetap bermain dipayudaraku.

Dia menarikku keatas ranjang. Aku terhempas dibuatnya. Dia membuka kancing kemejaku dengan kasar hingga kancingnya terlempar kemana mana. Dia melepas kemejaku dari tubuhku. Dan skarang aku memakai bra dan rokku saja.

Lalu Gio melumat bibirku lagi dan meraba punggungku ingin mencari sesuatu.

"tek..." skali hentakan ikatan braku terlepas tangannya kembali meremas payudaraku.

Dia melepas ciumannya dan melepas rokku kasar dan melepas dalamanku.

Sekarang aku sudah sangat polos tanpa sehelai benangpun. Kulihat rahang bawah Gio berapa kali menelan Salivanya.

Lalu Gio melepas semua bajunya. Dan skarang kami sudah sama sama polos.

Gio kembali melumat bibirku. Dan turun ke leherku. Gio membuat kiss mark disana. Tangan kirinya meremas payudara kiriku. Dan sekarang gio berada di payudaraku diemutnya putingku sesekali di emutnya gemas dan dia membuat kiss mark di payudaraku.

Gio berdiri dari atas tubuhku. Dia mengarahlan kejantanannya ke vaginaku.

"ahkk... Gi... Gioo... Sakit.... Sudah.... Sakitttt... Gio"ucapku sambil meringis....

"Diam.. Bukan kau yang mengatur disini"Bentak Gio.

"ternyata kau masih virgin. Kali ini aku akan menyerubuhi seorang wanita virgin"ejek Gio.

Aku hanya menggigit bibir bawahku menahan desahanku...

'slep'Gio menghentakkan Kejantanannya hingga sekarang tenggelam didalam vaginaku.

"ahkk.... Gi.. Gio... Sakit... Gio"ringisku sambil mencekram pinggul Gio kuat.

Gio menenggelamkan penisnya dalam vaginaku dilumatnya bibirku sambil menatapku sayu.

Digoyangnya pinggulnya maju mundur sambil meremas payudaraku.

"ahk... Mphh... Gio... Ahk"ucapku disela ciuman kami.

Dimenghujamkan penisnya kedalam vaginaku kasar hingga membuat selangkanganku perih dan nyeri....

Gio mempercepat geraknya tanda dia orgasme. Setelah itu dia melepas penisnya dan menyembur spermanya diatasku....

"ahkk... "orgasme sampai....

Aku menari napasku. Dadaku naik turun naik turun. Aku menatap wajah Gio. Dia tersenyum kepuasan melihatku.

Giondri pov

Maafkan aku Aqila, aku gk tega melihatmu seperti ini tapi nafsuku dan pembalas dendamanku ingin dituntaskan kepadamu.

------------------

Lalu Gio mengutip pakaiannya yang berseraan di bawah kasur itu dan membuka pintu lalu keluar kamar.

Aku berusa bangun dari tempat tidur tapi selangkanganku sangat nyeri. Tapi aku gk pantang menyerah. Aku terus berusa akhirnya aku bisa. Aku langsung kekamarmandi mencuci tubuhku yang terkena sperma Gio tadi.

Setelah itu aku keluar kamar mandi. Aku langseng menuju kasur. Kulihat disana ada percakan darah yang tak lain darah keperawananku.

Aku membuka spery kasur itu dan menaruhnya dibawah. Aku naik dari kasur dengan tubuh polos lalu menutupi dengan selimut tebal. Aku menangisi nasibku yang telah menjadi sampah. Hingga akhirnya aku terlelap.
______________

Beri vote and coment ya😘😘

Begins With Sadness and Begins With Happihess[21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang