13.1

12.7K 205 1
                                    

Sesampainya di kamar aku mengambil handuk dan segera bergegas masuk kedalam kamar mandi.
----------
Selesai mandi aku keluar dan mengambil pakaianku dan memakainya. Lalu melangkah kearah meja belajarku yang aku tidak tau dari mana asalnya. Karna sejak Giondri membangunkanku. Aku sudah melihatnya disitu.

Aku mengambil bukuku dan mengerjakan mana yang aku tidak ketahui. Aku bisa dijuluki pintar dan berkreatif.

'ceklek' (suara pintu terbuka)

"siapa?"tanyaku dari dalam.

Ketika orang itu masuk dan menutup kembali pintu itu dan menguncinya. Dan segera menghampiriku.

"oh, kau ternyata. Ada apa? Dan... Kenapa pintunya kau tutup dan kau kunci?"tanyaku sambil mengeryit dahiku.

Dia menarik ku kedinding dan menghempaskan tubuhku dengan sangat keras.

"aww.... G.. Giondri.."kataku sambil memberontak karna sekarang posisi kami sangat dekat. Hingga aromanya tercium dihidungku.

Dia menciumku dengan kasar. Aku menutup mulutku rapat rapat. Tapi dia tak pantang menyerah. Digigitnya bibir bawahku yang membuat mulutku terbuka.

Dan dia tidak melewatkan kesempatan ini. Dilumatnya dengan sangat kasar dan memasukkan lidahnya kedalam mulutku mengabsen setiap inci didalamnya.

Aku memukul dadanya yang bidang karna saat ini napasku sudah tinggal sedikit lagi. Tapi dia tidak mengerti hal itu. Hingga dia melepas ciuman itu karna dia kehabisan oksigen. Aku menghirup banyak udara sambil melihat kearahnya dengan tatapan sayu.

"jangan pernah kau bersama lelaki lain. Atau kau kubuat lebih dari ini, kau mengerti"bentaknya padaku. Aku hanya membalas dengan anggukan saja.

Setelah itu dia keluar dari kamarku dan menutupnya dengan sangat keras.

Aku menatap kedepan dengan tatapan kosong. Yang sedang memikiri bagaimana nasibku selanjutnya.

Dan saat aku tersadar dari lamunan itu. Aku langsung menyusun buku bukuku dan segera menaiki tempat tidur dan menaikkan selimu yang menutupi tubuhku.
____________

Pukul 00.50.

Aku terbangun karna merasa haus. Aku beranjak dari kasur dan keluar dari kamar. Aku berjalan menuruni anak tangga menuju dapur.

Sesampainya di dapur. Aku mengambil air kulkas dan mengambil gelas lalu menuangkan kedalam.

"kau sedang apa?"tanya seseorang yang melangkah kearahku.

"minum"ucapku singkat.

"jangan minum air dingin. Nanti kau sakit, minum saja air hangat"katanya dan mengembalikan botol es kedalam kulkas. Tapi air es itu sudah aku tuangkan setengah dari gelasku. Aku ingin meminumnya. Tapi lagi lagi Giondri mengambil gelas itu dan membuangnya kewastafel.

"aku mau minum es"ucapku sambil memayumkan bibirku.

"Tidak boleh."ucapnya dan dia melangkah kemeja makan dan menaruh teh hangat kedalam gelasku itu.

Dan dia memberikannya padaku. Aku meminunnya hingga tanggas. Aku meletakkan gelas itu kedalam wastafel. Dan ingin melangkah kembali kekamar.

Saat selangkah ingin pergi tiba tiba. Lampu disekitar itu mati. Aku sangat takut dengan kegelapan. Aku memeluk tubuh kekar Giondri. Dan dia membalas pelukannku.

"IBUUU... AQILA TAKUT IBU.... AYAH.... KAKAK.... AQILA TAKUT KEGELAPAN... IBUU TOLONG"teriakku...

"tidak usah takut Aqila. Aku disini."kata Giondri mengelus kepalaki lembut.

Giondri pov.

Ada apa ini? Aku menaruh dia dirumah ini ingin membalas dendam tapi kenapa rasa ini kembali muncul kepadanya? Bantu aku Tuhan.
-----------------

"BAYU"teriak Giondri memanggil pak Bayu.
"ia tuan"ucap seseorang.
"hidupkan lampu ini"
"baik tuan"kata pak bayu menghidupkan lampu.

Dan seketika itu lampupun hidup kembali. Aku memeluk sangat erat tubuh Giondri.

"Aqila, lampunya sudah hidup"ucap Giondri lembut. Aku melepaskan rangkulanku dari tubuh kekarnya.

"aku sangat takut"ucapku dengan tatapan sedih.

"tidak apa apa lampunya sudah menyala. Skarang kau kuantar kekamarmu"ucap Giondri seraya menggendong tubuhku meninggalkan dapur.

Giondri menurunkanku diatas kasur yang empuk dan menyelimutiku.

"kau tidur ok"kata Giondri seraya menatapku.

"aku masih takut Giondri, aku tidur dikamar bi Zila saja ya"ucapku memohon.

"tidur saja disini"katanya lagi.

"aku takut tidur sendiri"jawabku.

"baiklah, aku akan tidur disini"katanya. Aku membelalakkan mataku.

"ti... Tidak.. Aku tidur sendiri saja"kataku sambil memejamkan mataku. Kulihat dia tersenyum melihatku dan mengelus kepalaku lembut.

Dia keluar dari kamarku dan menutupnya kembali. Aku mengintip dan beranjak dari kasurku.

Aku membuka pintu dengan sangat pelan. Aku melihat kekanan dan kekiri. Aku keluar dari kamar dan menutup pintu kembali dengan pelan.

Aku berjalan kekamar bu Zila. Sesampainya aku mengetok pintunya. Dan keluarlah bi Zila dengan raut muka kusut karna bangun tidur.

"non Aqila, ada apa non?"tanya Bu Zila.

"saya boleh ya tidur bersama Bu Zila. Saya takut tidur sendiri bu"kataku dengan memohon.

"nanti tuan Giondri marah dengan bibi nona"kata bu zila lagi.

"tidak bu.. Saya mohon bu"ucapku kembali memohon.

"baiklah nona. Ayo masuk"ucap Bu Zila sambil mempersilahkan aku masuk.

Bu Zila menutup pintu. Dan dia naik keatas kasur. Akupun sama melakukannya. Dan saat itu juga Aku dan bu Zila sudah terbawa kealam mimpi.
______________
Pukul 04.58.

Giondri bangun dan beranjak dari kasurnya. Dia mengambil handuknya dan pakaiannya lalu pergi menuju kamar mandi.

Setelah selesai dia keluar dari kamar mandi dengan kemeja putih dengan jas berwarna biru laut, yang membuat dia semakin terlihat tampan.

Dia menyisir rambutnya dan keluar dari kamar. Saat lewat dari kamar Aqila. Ntah bagaimana hatinya ingin masuk kedalam kamar itu. Tapi Giondri beserikeras untuk tidak masuk. Tapi disini hatinyalah yang menang.

Dia membuka pintu kamar itu. Dilihatnya kasur itu sangat berantakan.

"kamana wanita itu?"tanya pada dirinya sendiri. Dia masuk kedalam kamar dan melihat didalam kamar mandi. Dan yang dicarinyapun juga tidak ada.

Dia menahan emosinyaa dan mengepal kedua tangannya.

Dia keluar dari kamar itu yang terlihat sangat memerah karna menahan emosi. Dia tau kalo Aqila ada didalam kamar Bi Zila. Dia menghampiri kamar Bu Zila dan mengetok kamar itu dengan sangat kuat.

Bu Zila keluar dari kamar dengan raut wajah takut.

"mana Aqila bi?"tanya Giondri dingin.

"no.. Nona Aqila ada didalam tuan dia sedang tidur. Saya sudah membangunkannya tapi nona bilang dia masih ngantuk tuan"kata Bi Zila

Giondri memasuki kamar itu dan dia mendapati seorang yang sedang tertidur dengan sangat damai.....
______________________

Tbc😘
Votenya ya😊😊

Begins With Sadness and Begins With Happihess[21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang