14.3

10.7K 200 5
                                    

Giondri pov

"kau?"kataku ketika keluar dari ruangan Aqila dan menatap sinis kedua wanita dihadapannya.

"tuan. Tolong kami, kami ingin melihat putri ku. Ma-maafkan kesalahanku"katanya memohon.

"maaf? Setelah semalam kau menghinanya kau mengusirnya dan skarang kau menemuinya meminta maaf? Putru nyaris mati karena mu. Jika semalam kau menerimanya dia tidak akan seperti ini. Kau mengerti"ucapku pelan namun tegas.

"a-aku tau. Aku mingin meminta maaf kepadanya aku menyesal."ucapmya terisak.

"aku muak melihat wajah palsumu itu. Kau ingat ancamanku tadi? Jika kau berani menemui wanitaku atau menyentuhnya maka putri yang aku siksa. Skarang pergilah atau ingin kupanggilkan satpam?"kataku dangan datar namun lebih tegas.

"kumohon tuan Giondri aku ingin bertemu denganya."

"Wika usir mereka"kataku pada Wika dan Wika melaksanakan titahku.

"aya nona kalian lebih baik pergi dari rumah sakit ini"kata Wika.

Diapun pergi sambil terus melihat kepintu Ruangan Aqila.

Aku masuk kedalam dan melihat Aqila membuka matanya dan menangis.

"hei, kenapa kau menangis?"tanyaku menghampirinya.

"mommy? Kakak?"katanya terisak.

Aku menggenggam tangannya yang tidak ada jarum suntiknya.

"bukan mommymu"kataku lembut.

"Gi-Giondri dia mommyku. Aku tahu suaranya. Giondri tolong bawa dia kemari hiks... "ucapnya terisak.

"hestt.. Diamlah Aqila. Karna dia kau seperti ini. Klo dia menerimamu semalam kau tidak akan ada disini"kataku membentak.

"hiks... Hiks... Hiks"dia menangis.

"diamlah Aqila atau dengan keadaanmu ini aku akan memasukimu"ucapku. Dan diapun berhenti terisak.

"bagus. Skarang tidurlah"kataku mengusap kepalanya lembut dan dia menutup matanya.
_________________
Autor pov.

"keadaannya sudah sangat baik. Setelah ini anda sudah bisa pulang"kata dokter dan Aqilapun bahagia.

"terima kasih Dokter"kataku.dan dokter itupun keluar.

"kau sudah bisa pulang hari ini, dan bersiaplah menerima kesalahanmu karna telah merepotkanku"kata Giondri tegas. Dan seketika itu senyum yang terukir diwajah Aqila pun menghilang.

Dia menunduk"baiklah.terserahmu kau mau melakukan apapun PADAKU"kataa Aqila.

"kau yakin? Aku akan melakukan yang akan membuatmu kehilangan tenaga"kataku sambil tersenyum menggoda kepadanya.

Aqila menganggukkan kepalanya mengerti arti dari ucapan Giondri karna dia tau maksudnya.

"skarang istirahatlah. Nanti jika sudah selesai aku akan membangunkannya"kata Giondri. Dan Aqila mengangguk mengerti.
___________
Giondri pov.

"Aqila ayo bangun. Kita akan pulang"kataku membangunkannya.

"ehm. Ada apa Giondri?"katanya ketika membuka matanya.

"kau ingin tetap disini atau ingin pulang"ucapku lembut.

"ingin pulang"katanya.

"yasudah ayo bangun. Aku akan mengganti pakaianmu karna kau masih lemah."kataku dan membantu dia bangun.
_________________

Author pov

Diperjalanan pulang. Giondri sesekali melirik Aqila yang tampak mengantuk.

"tidurlah disini"kataku menepuk pahaku.

Karna tidak tertahan diapun menurunkan kepalanya dipahaku. Danpun tertidur.
______________

Dan akhirnya sampai di rumah Giondri. Giondri tidak tega karna melihat wajah Aqila yang kelelahan. Dan akhirnya Giondri menggendong tubuh Aqila masuk kedalam rumahnya.

Giondri membaringkan tubuh Aqila dengan hati hati diatas kasur agar dia tidak terbangun.

Dia mengganti pakaian Aqila dan meninggalkan Aqila di kamar.

Author pov

"buat apa lagi kau ada dirumahku? Dan dari mana kau mengetahui alamat rumahku?"tanyaku melihat dia dengan tatapan sinis.

"tuan saya mohon kembalikan putriku."katanya memohon.

"kembalikan putrimu? Jika kau ingin putrimu kembali maka kau harus membayar semua utangmu yang Aqila pinjamkan padaku"kataku menahan emosi.

"be-berapa utangku?"katanya gelagapan.

"satu MILIAR"kataku menekan kata 'miliar'

"tapi saya tidak memiliki uang sebanyak itu. Saya mohon tuan kembalikan putriku. Saya akan menuruti apa yang anda inginkan"mohonya padaku.

"jika aku menginginkan putrimu apa kau ingin menurutinya?"kataku dengan berseringai....

Aqila pov.

Aku terbangun dengan suara ribut berada dibawah. Aku menurunkan kakiku dan melangkahkan kakiku menuju suara ribut itu.

Aku membuka pintu dan melangkah keluar dan menuruni tangga.

Aku terkejut kita berada ditengah anak tangga melihat pertengkaran Giondri dengan ibu dan kakakku.

Aku berlari kearah mereka dan berteriak....
"mommyyyy"

Tapi Giondri menangkapku dan memelukku.

"Giondri mommyku.... Aku merindukannya. Lepaskan aku Giondri aku ingin memeluk mommyku."kataku terisak.

"diamlah Aqila jika dia mommymu dia akan menerimamu waktu itu. Skarang kembalilah kekamarmu."kata Giondri..

"tidak aku ingin bersama mommy"kataku berusha melepas pelukannya

"AQILA"bentaknya padaku. Aku tersentak dan berhenti memohon dan berontak.

"tuan putriku. Kembalikan dia padaku"kata mommy pada. giondri.

"Wika antar mereka keruang kerjaku aku akan menemui mereka"kata Giondri pada Wika.

"baiklah kk"kata Wika.

Giondri membawaku kembali kekamar.

"skarang istirahatlah. Atau kau ingin aku memasukkanmu secara paksa tanpa pemanasan dan itu sangat terasa sakit jika tidak pemanasan"katanya dengan berseringai.

Aku menganggukkan kepalaku. Dan memejamkan kepalaku.

Aku mendengar decitan pintu pelan dan tertutup secara perlahan.

Aku duduk diatas ranjang dan menangis.

"mommy Aqila kangen denganmu. Kau datang menemuiku? Tapi kau bilang kau tidak ingin menemuiku lagi? Mommy sudah tau yang sebenarnya? Oh tidak jangan sampai mommy mengetahuinya."kataku hendak berdiri.

Aku memgurungkan niatku untuk menemui mommy di ruang kerja Giondri.

"nanti Giondri marah jika aku keruang kerjanya menemui mommy?" "dia tidak akan tega melihatku kesakitan"kataku lagi.

"tapi dia pernah melakukannya tanpa ampun padaku"kataku lagi.

"aku tidak peduli aku ingin menemui mommy"kataku dan keluar dari kamar.

Tbc

Begins With Sadness and Begins With Happihess[21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang